BAB 21 - BAB 30
BAB 21
"Liu Siapakah itu ?" Yang lainnya bertanya.
Ma Teng Menjawab, "Pejaga kekaisaran untuk daerah Yu Zhou, Liu Bei. Dia ada disini dan kita harus memintanya untuk membantu."
"Walaupun dia adalah paman dari kaisar, dia berada di kubu musuh kita dan dia tidak akan bergabung," Kata Dong Cheng.
"Tetapi aku melihat sesuatu dalam perburuan itu", Kata Ma Teng”Ketika Cao-Cao maju untuk menerima ucapan selamat, Saudara angkat Liu Bei, Guan Yu bertindak seolah-olah dia akan membunuh Cao-Cao. Tetapi, Liu Bei mencegahnya dan Guan Yu menurut. Liu Bei pasti ingin menghancurkan Cao-Cao, Hanya saja dia berpikir bahwa Cakar dan taring Cao-Cao masih terlalu banyak. Kau harus mengajak Liu Bei dan dia pasti akan setuju."
Wu Shi lalu menyuruh mereka berhati-hati dan berkata, "Jangan terlalu terburu-buru. Mari kita pikirkan hal ini dengan hati-hati."
Mereka lalu pulang kerumahnya masing-masing. Keesokan harinya setelah malam tiba, Dong Cheng pergi ke tempat kediaman Liu Bei dan dia juga membawa titah rahasia kaisar. Segera setelah Dong Cheng bertemu Liu Bei dan saling bertukar sapa, dia diantar masih kesebuah ruangan pribadi dimana mereka dapat berbicara bebas. Kedua saudara angkat Liu Bei juga ada disana.
"Ini mungkin suatu yang luar biasa pentingnya sampai paman Dong Cheng harus kesini malam-malam." Kata Liu bei.
"Jika aku datang siang hari, Cao-Cao mungkin akan mencurigai sesuatu. Jadi aku datang malam hari."
Liu Bei terkejut dan berkata, "Bagaimana kau tahu ?"
"Tidak ada yang melihat tetapi aku tahu."
Liu Bei tidak dapat menghindar lagi dan berkata, "Itu adalah hanyalah salah paham saja yang membuat saudaraku ini marah, Guan Yu tidak bermaksud begitu."
Dong Cheng lalu menggelengkan kepalanya dan memasang wajah sedih.
"hmm...." Kata Dia, "Jika saja semua menteri di istana seperti Guan Yu maka tidak ada lagi orang yang menghela napas karena tidak adanya ketenangan hidup."
Sekarang Liu Bei merasa Cao-Cao mungkin mengirim seorang untuk mencobainya, jadi dia dengan berhati-hati menjawab, "Dimana ada orang yang menghela napas sementara Cao-Cao adalah kepala dari seluruh urusan negara ?"
Dong Cheng langsung bangun dan memasang muka marah.
"Kau Tuan adalah keluarga langsung dari yang mulia kaisar dan aku menunjukan kepadamu perasaanku yang terdalam. Kenapa kau menyesatkan aku ?"
Tetapi Liu Bei menjawab, "Karena aku takut kau juga menyesatkan aku dan aku sedang berusaha untuk mengetahui apakah memang begitu."
Dong Cheng lalu langsung mengeluarkan titah kaisar yang diterimanya dan diperlihatkan pada Liu Bei, Liu Bei sangat tergerak dengan hal ini. Lalu Dong Cheng juga mengeluarkan sutra putih yang digunakan untuk menulis nama orang-orang yang bersumpah menjalankan titah kaisar itu.
"Karena kau mempunyau titah seperti ini aku tidak dapat tidak tetapi harus menjalankan bagianku." Kata Liu Bei dan dengan permintaan dong cheng dia menambahkan namanya dan tanda tangannya dan menyerahkan kembali sutra putih itu.
"Sekarang kita perlu 3 orang lagi yang akan membuat ini menjadi 10 dan kita akan siap untuk bertindak."
"Tetapi kau harus bertindak hati2x dan Jangan sampai hal ini diketahui oleh orang lain," Kata Liu Bei.
Kedua orang itu masih berbincang-bincang sampai hari menjelang pagi ketika tamunya itu akhirnya pulang.
Sekarang dengan maksud agar Cao-Cao tidak mencurigai bahwa ada sebuah rencana melawan dia sedang dijalankan, Liu Bei mulai mendedikasikan dirinya untuk bercocok-tanam, menanam sayuran dan menyirami mereka dengan tangannya sendiri. Guan Yu dan Zhang Fei menemuinya dan terheran-heran karena Liu Bei melakukan hal-hal seperti itu sementara ada hal besar yang membutuhkan perhatiannya.
"Alasan untuk hal ini tidak perlu kalian ketahui." Jawab Liu Bei.
Dan mereka tidak bertanya lagi.
Suatu hari ketika ke dua saudaranya sedang pergi dan Liu Bei sedang sibuk ditamannya, dua jenderal Cao-Cao, Xu Chu dan Zhang Liao dengan pengawal Cao-Cao datang dan berkata, "Perintah perdana menteri, kau harus datang segera."
"Ada hal penting apa ?" Tanya Liu Bei dengan gelisah.
"Kami tidak thau apapun, kami hanya diperintah untuk datang dan memintamu menghadap."
Yang dapat Liu Bei lakukan hanyalah menurut saja.
Ketika Liu Bei tiba, Cao-Cao bertemu dia dan tertawa keras-keras serta berkata, "Ini kah urusan besar yang kau lakukan di rumah."
Hal ini membuat Liu Bei malu. Cao-Cao memegang tangannya dan mengantarkannya ke sebuah taman pribadi dan berkata, "Sayuran2x yang kau coba pelajari cara menanamnya adalah sangat sulit."
Liu Bei menarik napas dan berkata, "Itu bukanlah suatu pekerjaan, itu hanyalah suatu hobi saja."
Cao-Cao berkata, "Aku memperhatikan buat plum berwarna hijau disebuah pohon hari ini dan tiba-tiba aku teringat beberapa tahun yang lalu ketika kita mengalahkan Zhang Xiu. Kita berjalan bersama melalui sebuah desa dan semua orang saat itu sedang kehausan. Tiba-tiba aku mengangkat cambukku dan menunjuk sesuatu di kejauhan dan berkata 'Lihatlah disana ada pohon plum yang banyak buahnya' Prajurit mendengar hal itu dan membuat mulut mereka penuh dengan air. Melihat plum tiba-tiba menyulut rasa terima kasihku. Aku berhutang sesuatu kepada plum dan kita akan membayarnya hari ini. Aku memerintahkan pelayan untuk memanaskan arak dan mengundangmu untuk berbagi."
Liu Bei cukup tenang saat ini dan tidak mencurigai bahwa Cao-Cao bermaksud buruk. Dia pergi dengan Cao-Cao ke sebuah paviliun di taman plum, dimana secangkir arak telah disediakan dan plum2x yang telah dipotong berada dipiring diatas meja. Mereka berdua duduk untuk mebicarakan sesuatu dan menikmati arak mereka.
Ketika mereka sedang minum, tiba-tiba cuaca berubah, awan berkumpul dan sepertinya akan hujan. Lalu seorang pelayan menunjuk pada kumpulan awan yang seperti naga mengantung di langit. Liu Bei dan Cao-Cao berbaring di balkon untuk melihat hal itu.
"Apakah kau mengerti evolusi dari seekor naga ?" Tanya Cao-Cao.
"Tidak secara detail." Jawab Liu Bei.
"Seekor naga dapat berukuran bermacam-macam, Dia dapat muncul dengan kemuliaanya atau bersembunyi dari pandangan. Dia dapat menimbulkan awan dan kabut. Dia juga dapat bersembunyi dibalik bayangan. Dia juga dapat berada diatas gunung tertinggi atau menyelam di laut terdalam. Ini adalah pertengahan musim semi dan naga memilih saat ini untuk berbuah menjadi seseorang yang sadar akan keinginannya dan menguasai dunia. Naga diantara para binatang dapat dibandingkan dengan seorang pahlawan diantara manusia. Kau, Telah banyak berkeliling negeri. Kau pasti tahu siapakah pahlawan pada masa ini dan aku harap kau mau mengatakan siapakah mereka."
"Aku hanyalah orang biasa, bagaimana aku mengetahui hal ini ?"
"Jangan terlalu merendah”Kata Cao-Cao.
"aku berterima kasih atas perlindunganmu dan juga aku mendapatkan jabatan di istana karena kau. Tetapi mengenai siapakah pahlawan itu aku benar-benar tidak tahu siapakah yang kau maksud."
"Kau mungkin tidak pernah melihat wajah mereka, tetapi pasti kau pernah mendengar nama mereka.", KatA Cao-Cao.
"Yuan Shu dari selatang sungai Huai, Dengan tentaranya yang kuat dan sumber daya yang berlimpah, Apakah dia salah satunya ?" Tanya Liu Bei.
Cao-Cao tertawa, "Tengkorak busuk dari liang kubur itu. Aku akan segera menyingkirkannya."
"Kalau begitu, Pasti Yuan Shao. Jabatan tinggi negara selalu dipegang oleh keluarganya untuk 4 generasi dan teman-temannya banyak sekali diseluruh kekaisaran ini. Dia mempunyai pasukan yang besar dan daerah yang subur di Ji Zhou serta dia juga memiliki banyak orang-orang hebat dan berbakat, Pasti dia orangnya."
"Pengecut itu, Dia selalu mempunyai rencana besar tetapi tidak pernah berani bertindak. Dia selalu ingin mendapatkan sesuatu yang besar tetapi tidak berani berkorban. Dia kehilangan visinya untuk hal lainnya karena dia hanya melihat keuntungan kecil didepan mata. Dia bukanlah salah satunya."
"Liu Biao dari Jing Zhou, Dia orang yang sangat dihormati dan terkenal. Kemahsyurannya telah didengar keseluruh penjuru,Pasti dia adalah seorang pahlawan."
"Dia adalah orang yang tidak perduli tentang banyak hal, Seorang dengan reputasi kosong. Tidak, Bukan dia."
"Sun Ce adalah seorang pemuda hebat, dia adalah pemimpin dari seluh dataran selatan, apakah dia pahlawan yang dimaksud ?"
"Dia mendapatkan keuntungan dari reputasi ayahnya, Sun Jian. Sun Ce bukanlah pahlawan sejati."
"Bagaimana dengan Liu Zhang dari Yi Zhou ?"
"Walaupun dia berasal dari keluarga kekaisaran, dia tidak lebih dari anjing penjaga. Bagaimana kau dapat menyebutnya seorang pahlawan?"
"Bagaimana dengan Zhang Xiu, Han Sui, Zhang Lu dan pemimpin lainnya ?"
Cao-Cao tertawa keras-keras dan berkata, "Orang-orang rendah seperti mereka tidak pantas kau sebutkan."
"Dengan pengecualian2x seperti itu, aku tidak tahu siapa lagi yang pantas disebut pahlawan."
"Pahlawan adalah mereka yang memiliki gagasan2x besar didalam diri mereka dan mempunyai rencan untuk mendapatkannya. Mereka memiliki rencana untuk merangkul semua orang dan seluruh dunia ada didalam kebaikannya."
"Siapa orang yang seperti itu ?" Tanya Liu Bei.
Cao-Cao menunjuk Liu Bei dan kemudian dirinya serta berkata, "Hanya kau dan aku lah yang paling pantas disebut pahlawan didunia ini."
Liu Bei langsung terkejut, sendok dan sumpitnya langsung jatuh kelantai. Pada saat itu kebetulan petir mengelegar dilangit dan turun hujan.
Liu Bei langsung menunduk untuk mengambil sendok dan sumpitnya yang terjatuh dan berkata, "Sungguh mengagetkan ! dan petir itu sungguh dekat sekali."
"APA!!!, Kau takut dengan kilat dan petir ?" Kata Cao-Cao.
Liu Bei menjawab, "Yang bijaksana saja takut dengan petir yang muncul tiba-tiba dan angin yang bertiup kencang, mengapa seseorang tidak boleh takut karena itu ?"
Dengan itu Liu Bei menyembunyikan mengapa dia sebenarnya terkejut. Bukan petir yang mebuatnya terkejut tetapi apa yang didengarnya dari Cao-Cao yang membuatnya terkejut.
Hujan kemudian berhenti dan muncul dua orang sedang terburu2x melewati taman, keduanya membawa senjata. Mereka menuju paviliun itu dimana Cao-Cao dan Liu Bei sedang duduk. Mereka adalah Guan Yu dan Zhang Fei.
Kedua saudaranya itu sedang berada diluar kota untuk berlatih memanah ketika undangan Cao-Cao kepada Liu Bei datang tiba-tiba. Ketika mereka kembali pulang mereka mendengar ada dua pejabat yang tiba dan membawa Liu Bei menuju kediaman perdana menteri. Mereka langsung secepatnya pergi ke kediaman perdana menteri dan diberitahu bahwa kakak mereka sedang berada bersama perdana menteri di taman. Dan karena mereka takut sesuatu telah terjadi maka mereka terburu-buru masuk.
Sekarang mereka melihat kakaknya sedang berbincang-bincang dengan Cao-Cao dan menikmati arak bersama. Mereka mengambil posisi seperti biasa dan berdiri menunggu.
"Kenapa kalian datang kemari ?" Tanya Cao-Cao.
"Kami mendengar tuan mengundang kakak kami untuk minum arak. Dan kami datang untuk menghibur kalian dengan sedikit permainan pedang," Kata mereka.
"Ini bukan perjamuan Hong Men" Jawab Cao-Cao, "Apa gunanya kita membutuhkan Xiang Chang dan Xiang Ba ?"
Liu Bei tersenyum. Tuan rumah kemudian menyuruh pelayan menghidangkan 2 cangkir arak lagi untuk kedua "Fan Kuai" untuk menenangkan kegelisahan mereka dan segera setelah mereka minum, mereka bertiga berpamitan dan kembali kekediamannya.
"Kami hampir mati ketakutan" Kata Guan Yu.
Cerita mengenai sumpit yang jatuh diceritakan oleh liu bei. Kedua saudaranya bertanya apa yang kakak maksudkan dengan tindakannya itu.
"Dengan aku belajar bercocok tanam, aku ingin menyakinkan Cao-Cao bahwa aku tidak memiliki ambisi apapun. Tetapi ketika dia menunjuk diriku sebagai salah satu pahlawan, aku terkejut, karena aku pikir dia memiliki kecurigaan. Aku beruntung disaat yang tepat ada petir dan itu membuatku dapat beralasan kenapa aku terkejut."
"Kau sungguh2x pintar kakak" Kata Guan Yu dan Zhang Fei.
Keesokan harinya Cao-Cao lagi-lagi mengundang Liu Bei dan ketika kedua orang ini sedang minum-minum, Man Chong, yang telah dikirim untuk menyelidiki apa yang sedang dilakukan yuan shao datang untuk melapor.
Man Chong berkata, "Gongsun Zan telah seluruhnya berhasil dikalahkan oleh Yuan Shao."
"Apakah kau mengetahui detail kejadiannya ? Aku sangat ingin tahu mengenai hal itu ?" Tanya Liu Bei.
"Mereka sedang berperang dan Gongsun Zan adalah pihak yang terdesak. Jadi dia bertindak defensif. Dia membangun tembok yang tinggi dan menara2x tinggi yang disebutnya Menara YiJing. Dan disana dia menyimpan semua beras berjumlah 100.000 peti dan disana juga dia menjadikannya markas utamanya. Pasukan perangnya setiap hari silih berganti keluar masuk benteng, sebagian menyerang ,sebagian balik untuk beristirahat. Kemudian salah satu dari pasukannya itu terkepung dan meminta Gongsun Zan membantu. Gongsun Zan berkata, 'Jika aku menyelamatkan dia, nantinya setiap orang akan berharap diselamatkan dan tidak akan berusaha yang terbaik.' Jadi Gongsun Zan tidak mengirim bantuan. Hal ini menyebabkan pasukannya menjadi tidak memiliki kepercayaan dengan tuannya dan meninggalkan dia. Gongsun Zan kemudian mengirimkan surat ke ibu kota untuk meminta bantuan, tetapi utusannya tertangkap. Kemudian dia mengirim surat pada Zhang Yan untuk mengatur bersama dirinya serangan dua arah, tetapi surat itu jatuh ketangan Yuan Shao. Rencana itu di manipulasi oleh Yuan Shao yang mengirimkan surat balasan yang isinya menyetujui rencana itu. Akhirnya Gongsun Zan terjebak oleh siasat Yuan Shao dan dia mengalami kekalahan berat dan terpaksa mundur kedalam kota. Disana dia dikepung dan sebuah terowongan bawah tanah digali oleh musuh sampai masuk kedalam kotanya tepat dibawah menara tingginya itu. Menara itu dibakar oleh pasukan Yuan Shao dan Gongsun Zan tidak dapat melarikan diri. Lalu di membunuh anak dan istrinya kemudian dia gantung diri. Kobaran api menghancurkan tubuh seluruh keluarganya itu."
"Yuan Shao telah memasukan sisa-sisa pasukan Gongsun Zan kedalam pasukanya dan dia menjadi semakin kuat. Saudaranya di selatan sungai Huai telah menjadi sangat sombong dan kejam sehingga penduduk disana menjadi marah padanya. Lalu Yuan Shu berkata dia akan menyerahkan kedudukannya sebagai kaisar untuk Yuan Shao. Yuan Shao meminta stempel kekaisaran dan Yuan shu berkata dia akan mengirimkannya secara pribadi. Sekarang Yuan Shu sudah meninggalkan Sungau Huai dan akan segera pindah ke utara sungai kuning. Jika dia berhasil , kedua saudara itu akan mengambil alih daerah yang vital dan dapat berbahaya bagi kita."
Itu adalah cerita yang sedih. Liu Bei masih teringat hari-hari dimana kesedihan dan kekecewaan, Gongsun Zan masih dapat membantunya dan memberikannya kesempatan. Lebih lagi dia sangat ingin tahu bagaimana nasib Zhao Zilong.
Didalam hatinya dia berkata, "Ini adalah kesempatan yang baik bagiku untuk membebaskan diri."
Lalu Liu Bei berdiri dan berkata kepada Cao-Cao, "Jika Yuan Shu pergi dan bergabung dengan kakaknya, dia pasti akan melalui Xu Zhou. Aku harap kau akan memberiku tentara untuk menghancurkan mereka dalam perjalanan. Hal itu akan menamatkan Yuan Shu."
"Mintalah ijin pada kaisar esok hari dan aku akan memberimu tentara”Kata Cao-Cao.
Jadi keesokan harinya Liu Bei pergi menemui kaisar dan Cao-Cao memberinya 50.000 pasukan berkuda dan pejalan kaki dan mengirim jenderalnya Zhu Ling dan Lu Zhao bersama liu bei.
Ketika berpisah dengan Liu Bei, kaisar mengeluarkan air mata.
Segera Liu Bei kembali ke kediamannya dan dia mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat. Mengambil stempel penugasannya sebagai jenderal dan menyiapkan senjatanya. Dong Cheng pergi 3 km jauhnya dari kota untuk melepas kepergian liu bei.
"Kau Jangan khawatir dengan kepergianku. Perjalanan ini akan membantu rencana kita." Kata Liu Bei.
"Ingatlah selalu hal itu dalam dirimu." Kata Dong Cheng, "Dan jangan pernah lupakan yang mulia membutuhkan kita."
Mereka berpisah, pada saat itu kakaknya bertanya padanya kenapa dia sangat terburu-buru untuk pergi.
Liu Bei menjawab, "Aku telah berada disangkar burung, seperti ikan berada didalam jaring. Hal ini seperti ikan kembali kelaut lepas dan burung terbang keangkasa. Aku sangat menderita terkurung didalam istana."
Lalu Dia memerintahkan Zhu Ling dan Lu Zhao untuk mempercepat laju tentara.
Sekarang Guo Jia dan Cheng Yu yang sedang pergi memeriksa persediaan dan perlengkapan telah kembali. Segera mereka mendengar mengenai ekspedisi Liu Bei ini, mereka lalu pergi menemui tuannya dan bertanya mengapa dia membiarkan Liu Bei memimpin tentara.
"Dia pergi untuk menghancurkan Yuan Shu" Jawab Cao-Cao.
"Sebelumnya ketika dia adalah penjaga kekaisaran wilayah Yu Zhou, Kami merekomendasikan untuk membunuhnya tetapi kau tidak mendengar saran kami. Sekarang kau memberinya tentara. Kau telah membiarkan naga terbang kelangit dan harimau kembali kegunung. Kontrol apa lagi yang kau punya padanya dimasa depan ?"
Lalu berbicaralah Cheng Yu dan Guo Jia, "Bahkan jika kau tidak mau menghukum mati dia, kau tidak perlu membiarkannya dia pergi. Seperti pepatah mengatakn, 'Biarkan musuh terlena selama satu hari dan kita akan memastikan tidak ada ancaman untuk selamanya.' kau harus melihat kebenaran hal ini."
Cao-Cao merasa bahwa saran itu sangat beralasan, Lalu dia mengirim Xu Chu dengan 500 pasukan berkuda untuk segera membawa Liu Bei kembali.
Liu Bei bergerak sangat cepat ketika dia akhirnya memperhatikan bahwa ada awan debu dibelakang pasukannya dan bergerak mendekat. Dia berkata pada saudar2xnya, "Pasti mereka mengejar kita”
Dia akhirnya memutuskan berhenti dan membuat kemah pertahanan. Dan memerintahkan saudaranya untuk bersiap-siap. Masing-masing disetiap sisi. Kemudian utusanpun tiba dan menemukan dirinya ditengah2x formasi pasukan yang siap berperang. Xu Chu segera turun dari kuda dan masuk kedalam kemah untuk berbicara dengan Liu Bei.
"Tuan ada urusan apa kau datang ?" Tanya Liu Bei.
"Perdana menteri telah mengirimku untuk memintamu kembali karena ada masalah yang harus dibicarakannya."
"Ketika jenderal telah berada dilapangan, bahkan perintah kaisar pun jadi tidak berlaku. Aku telah berpamitan pada kaisar dan menerima perintah perdana menteri dan tidak ada yang perlu kukatakan lagi. Kau boleh kembali dan membawa kata-kata ku itu sebagai balasan."
Xu Chu bingung apa yang akan dia lakukan. Dia berpikir, "Perdana menteri menganggap Liu Bei adalah teman dan aku tidak mempunyai perintah untuk membunuhnya. Aku hanya dapat kembali dengan jawaban ini dan bertanya instruksi selanjutnya."
Lalu Xu Chu pun pergi, Ketika dia menjelaskan apa yang terjadim Cao-Cao masih ragu2x untuk mengambil tindakan.
"Penolakan untuk kembali ini berarti pembakangan”Kata Cheng Yu dan Guo Jia.
"Tetapi kedua jenderalku ada bersama dia”Kata Cao-Cao”Dia tidak akan berani bertindak macam2x. Lagipula akulah yang mengirimnya dan aku tidak dapat menarik perintahku sendiri."
Akhirnya Liu Bei pun tidak dikejar lagi.
Segera setelah Ma Teng mendengar bahwa Liu Bei telah bergerak. Dia melaporkan pada istana bahwa ada urusan yang medesak yang membutuhkannya dan dia kembali kedaerahnya dia Xi Liang.
Ketika Liu Bei sampai di Xu Zhou, penguasa sementara daerah itu, Che Zhou datang untuk menemuinya. Ketika perjamuan telah berakhir, Sun Qian dan Mi Zhu datang mengunjungi Che Zhou lalu Liu Bei dan meneruskannya untuk bertemu dengan keluarganya.
Pengintai dan mata-mata dikirim untuk melihat apa yang dilakukan Yuan Shu. Mereka kembali dan melapor, "Kesombongan Yuan Shu telah membuat jenderalnya lari meninggalkan dia. Lei Bo dan Chen Lan, keduanya telah kembali ke gunung song. Karena itu kekutan pasukan Yuan Shu berkurang, Dia menulis pengunduran dirinya sebagai kaisar dan akan menyerahkan stempel kekaisaran kepada Yuan Shao. Dia telah mengepak seluruh tanda2x kekaisarannya dan dengan sisa tentaranya dai bergerak ke barat."
Ketika Yuan Shu mendekati Xu Zhou, Liu Bei memimpin tentaranya yang berjumalah 50.000 dengan ke 4 jenderalnya. Yuan Shu mengirim Ji Ling untuk membuka jalan. Tetapi Zhang Fei menghalanginya, kedua pasukan bertempur. Zhang Fei melawan Ji Ling dan akhirnya Ji Ling pun tewas terkena tusukan tombak Zhang Fei. Pasukan Ji Ling yang ketakutan akhirnya berserakan dan lari.
Lalu Yuan Shu memerintahkan agar pasukanya maju terus menyerang Liu Bei. Liu Bei menempatkan Zhu Ling dan Lu Zhao di sisi kiri dan Guan Yu serta Zhang Fei disisi kanan dan dia sendiri berada di tengah, lalu dia keluar bersama pasukannya untuk menghadapi Yuan Shu.
Segera setelah musuh mendekat, Liu Bei mulai memanas-manasi Yuan Shu, "Kau seorang pemberontak, aku mempunyai titah untuk memusnahkanmu ! menyerahlah dan dengan kebaikan kaisar mungkin dia akan memaafkanmu !"
"Kau pembuat tikar dan sendal dari jerami !!! berani sekali kau mengajari aku !" Kata Yuan Shu dan dia memerintahkan pasukannya maju.
Liu Bei memundurkan pasukannya dan ke 4 jendranya dari sisi dan kanan mendekat sehingga mereka mengepung musuh. Mereka membantai pasukan Yuan Shu sehingga mayat2x bergelimpangan didataran itu dan darah mengalir bagaikan air sungai. Pada Saat yang sama mantan Jenderal Yuan Shu, Lei Bo dan Chen Lan dari gunung song menyerang pasukan yang menjaga persediaan dibelakang dan melengkapi kekalahan Yuan Shu. Yuan Shu mencoba lari ke Shou Chun, tetapi Lei Bo dan Chen Lan menghalangi jalannya.
Yuan Shu akhirnya pergi ke Jiang Ling, pasukannya hanya tersisa 1000 prajurit saja. Posisinya sangat lemah, dia tidak dapat pergi maupun bertarung. Pada saat itu adalah musim panas dimana matahari sangat terik dan udara sangat panas. Mereka hampir kehabisan bahan makanan. Seluruh persediaan hanya tersisa 30 kereta beras. Persediaan ini hanya cukup untuk makan seluruh prajuritnya dan seluruh anggota keluarga Yuan Shu sudah sangat kelaparan. Banyak yang mati gara2x kelaparan ini. Yuan Shu tidak dapat menelan makanan yang alot yang prajuritnya makan itu. Suatu hari dia memerintahkan kokinya untuk membawakannya air madu untuk melepas dahaganya.
"Sudah tidak ada air tuan, Sumur saja telah tercemar oleh darah " Jawab Koki itu, "Dimana saya dapat mencari air madu ?"
Yuan Shu tiba-tiba berdiri dari kursinya dan dia berguling-guling dilantai dengan berteriak kesakitan. Darah keluar dari mulutnya dan dia lalu tewas. Ini terjadi di bulan ke 6 tahun 4 masa Jian An (Sekitar tahun 199 M)
Yuan Shu telah tewas dan keponakannya, Yuan Yin membawa peti matinya serta istri dan anak-anak Yuan Shu, mereka mencoba untuk meminta perlindungan di Lu Jiang. Disana ada seorang kepala pengadilan, Xu Liu, dia membunuh semua yang selamat. Diantara barang-barang yagn ada dia menemukan Stempel kekaisaran, dia segera membawa stempel itu kepada Cao-Cao dan atas jasa2xnya Cao-Cao mengangkatnaya sebagai gubernur GaoLing. Sejak saat itu stempel kekaisaran menjadi milik Cao-Cao.
Ketika Liu Bei mendengar Yuan Shu telah wafat, dia menyiapkan laporan untuk dikirim ke istana dan mengirimnya pada Cao-Cao. Dia mengirim dua jenderal Cao-Cao untuk melaporkan hal itu Sementara pasukannya tetap berada di Xu Zhou. Dia juga langsung pergi menuju daerah-daerah sekitar dan meyakinkan penduduk untuk melakukan aktivitas kesehariannya.
Cao-Cao sangat marahnya pada kedua jenderalnya itu yang kembali tanpa pasukan mereka dan akan segera menghukum mati mereka ketika Xun Yu memohon kepada dia.
"Kekuasaan ada ditangan Liu Bei dan kedua orang ini tidak mempunyai pilihan lain”Kata Xun Yu.
Jadi akhirnya mereka berdua dimaafkan.
"Kau harus menginstruksikan Che Zhou untuk menghancurkan Liu Bei." Kata Xun Yu.
Cao-Cao kemudian mengirim perintah rahasia kepada che zhou, kemudian Che Zhou berkonsultasi dengan Chen Deng bagaimana cara menjalankannya.
Chen Deng berkata, "Ini sangat mudah. Liu Bei berada diluar kota dan sebuah perangkap dapat kita persiapkan digerbang kota untuk menyerangnya ketika dia kembali kemari. Aku akan menyerang para pengikutnya dengan panah dari atas tembok kota."
Che Zhou setuju dengan hal ini.
Lalu Chen Deng menenui ayahnya dan menceritakan hal ini. Chen Gui memerintahkan dia untuk pergi menemui Liu Bei dan menceritakan hal ini. Tidak lama dia pergi, Chen Deng berpapasan dengan Guan Yu dan Zhang Fei, yang kepada mereka dia menceritakan hal ini.
Sekarang Liu Bei masih cukup jauh berada dibelakang. Segera Zhang Fei mendengar rencana itu, dia ingin menyerang kota itu tetapi Guan Yu mengusulkan rencana lain.
Kata Dia,"Menyerang kota akan berakibat kekalahan karena kita berada diluar tembok dan aku pikir aku dapat memastikan kematian Che Zhou dengan sebuah strategi. Nanti malam kita akan menyamar menjadi prajurit Cao-Cao dan meminta dia menemui kita. Lalu Kita akan membunuh dia."
Zhang Fei menyetujui renana itu. Mereka mengambil serangam dan bendera tentara Cao-Cao. Pada tengah malam mereka mendekat ke tembok kota dan memanggil penjaga gerbang. Penjaga itu menanyakan siapa mereka. Orang itu menjawab bahwa mereka adalah pasukan Zhang Liao yang dikirm dari ibu kota. Hal ini disampaikan pada Che Zhou yang segera mencari Chen Deng untuk meminta sarannya.
"Jika kita tidak menerima mereka, mereka akan meragukan kesetiaan kita" Kata Che Zhou”Tetapi jika aku pergi ke luar maka mungkin aku akan masuk dalam perangkap."
Lalu dia naik keatas tembok dan berkata, "Disini terlalu gelap untuk membedakan kawan dan lawan. Kau harus menunggu hingga pagi."
"Jika Liu Bei mengetahui keberadaan kami dia pasti langsung menyerang." teriak tentara2x yang didepan gerbang itu.
Dan mereka memohon untuk dibiarkan masuk dalam gerbang. Che Zhou masih ragu2x akan hal ini. Lalu mereka berteriak lebih keras untuk dibiarkan masuk.
Kemudian Che Zhou mengambil baju zirahnya, dan memerintahkan 1000 pasukan berkuda untuk keluar mengikutinya. Dia menurunkan jembatan gantung dan membuka gerbang lalu dia keluar, "Dimana Zhang Liao ?"
Lalu tiba-tiba obor dinyalakan dan dia mengenai Guan Yu dgn tombaknya itu.
"Bajingan kau !" Teriak Guan Yu, "Kau berencana membunuh kakakku !!!"
Che Zhou sangat ketakutan dan segera berputar untuk kembali masuk gerbang. Tetapi Chen Deng menembakan panah pada pasukan Chen Deng sehingga Akhirnya Che Zhou harus merapat ketembok dan berputar mencari gerbang lain. Tetapi Guan Yu berhasil mengejarnya dan menebas kepala Che Zhou.
Guang Yu memenggal kepalanya dan kemudia kembali ke depan gerbang kota, "Aku telah membunuh pengkhianat. Yang lain tidak perlu takut jika kalian menyerah !"
Mereka semua membuang senjatanya dan menyerah. Segera setelah semuanya tenang kembali, Guan Yu membawa kepala che zhou untuk ditunjukan pada Liu Bei dan menceritakan rencana jahat che zhou.
"Tetapi apa yang akan Cao-Cao pikirkan mengenai hal ini ?" Kata Liu Bei”Dia pasti akan datang."
"Jika dia begitu, kita akan "menyambutnya" dengan pasukan kita." Kata Guan Yu.
Tetapi Liu Bei sangat sedih ketika dia memasuki kota. Dia melihat para tetua dari rakyat berlutut dipinggir jalan menyambutnya masuk. Ketika dia sampai dikediaman gubernur, dia menemukan Zhang Fei sedang membantai seluruh anggota keluarga Che Zhou.
Liu Bei berkata, "Kita telah membunuh salah satu jenderal terbaik Cao-Cao dan bagaimana kita akan mempertanggung jawabkan hal itu ?"
"Jangan khawatir ! " Balas Chen Deng, "Aku mempunyai rencana."
BAB 22
Rencana yang Chen Deng usulkan pada Liu Bei adalah, "Yuan Shao merupakan mimpi buruk bagi Cao-Cao. Dia menempatkan pasukannya pada posisi yang menguntungkan dan menguasai daerah besar sekali-- Ji Zhou, Qing Zhou, You Zhou dan Bing Zhou-- Dengan 1 juta prajurit dan para jenderal dan penasehat yang banyak. Tulislah surat padanya dan mohon dia untuk menyelamatkan dirimu."
Liu Bei menajawab,"Tetapi kita tidak pernah mempunyai hubungan apapun dan dia tidak akan mungkin menolong orang yang telah menghancurkan saudaranya."
"Ada seseorang yang keluarganya telah sangat dekat dengan keluarga yuan untuk ratusan tahun. Yuan Shao pasti akan membantu jika dia yang menulis."
"Dan siapakah dia ?"
"Seorang pria yang kau kenal dgn sangat baik dan sangat dihormati. Dapatkah kau menebaknya ?"
"Pasti yang kau maksudkan adalah Zhang Xuan," Kata Liu Bei.
"Ya, benar dia orangnya" Chen Deng berkata dengan tersenyum.
Zheng Xun adalah seorang terpelajar dan berbakat yang telah lama berguru pada seorang guru terkenal bernama Ma Rong, yang pengetahuannya tentang buku2x confucius sudah sangat terkenal. Kapanpun Ma Rong sedang mengajarkan ilmunya, dia membiarkan tirai2x dibelakang dibuka dimana ada gadis2x penyanyi bernyanyi disana. Lalu para murid berkumpul didepan tirai, Zheng Xuan menghadiri sekolah ini selama 3 tahun dan tidak pernah sekalipun matanya memandang gadis2x penyanyi itu.
Gurunya sangat terkesan dengan muridnya ini. Setelah Zheng Xuan menyelesaikan studinya dan pulang kerumah, Ma Rong memuji dia kepada orang lain dan berkata, "Hanya satu orang yang telah mengerti inti dari ajaranku dan dia adalah Zheng Xuan."
Didalam rumah Zheng Xuan, para pelayannya sangat familiar dengan buku2x confucius. Sekali waktu ada seorang pelayannya yang berbuat salah dan dihukum oleh Zheng Xuan. Dia disuruh berlutut didepan pintu masuk. Dan ada pelayan lainnya yang mengejek dia dengan mengutip isi buku konfusius. Pelayan yang dihukum itu juga membalas dengan mengutit buku konfusius.
Zheng Xuan lahir disebuah keluarga yang terpelajar. Pada masa kekuasaan kaisar Huan, dia menjadi kepala sekertariat negara. Tetapi ketika 10 kasim berkuasa, dia menyerahkan jabatannya dan pensiun serta kembali ke desa di Xu Zhou. Liu Bei telah mengenalnya sebelumnya dan juga pernah meminta saran darinya dan sangat menghargainya.
Liu Bei sangat senang ketika dia teringat orang ini dan tanpa membuang-buang waktu, dengan ditemani Chen Deng, dia pergi ke rumah Zheng Xuan untuk meminta dia menulis surat. Zheng Xuan dengan senang hati menuliskannya.
Sun Qian dipercaya untuk mengantarkan surat itu dan dia segera berangkat. Yuan Shao membaca surat itu dan berpikir panjang sebelum dia berbicara.
"Liu Bei menghancurkan saudaraku dan aku seharusnya tidak membantu dia, tetapi karena aku masih memandang ornag yang menulis surat ini padaku maka aku harus membantunya."
Segera Yuan Shao mengumpulkan bawahannya dan mempertimbangkan penyerangan kepada Cao-Cao.
Penasehat Tian Feng berkata, "Jangan kirim pasukan. Rakyat sangat kelelahan dan lumbung sedang kosong saat ini kaena perang yang terus menerus. Lebih baik kita laporkan kemenangan kita atas Gongsun Zan ke istana. Jika hal itu tidak sampai pada kaisar, maka kita kirimkan pernyataan bahwa Cao-Cao mengelabui pemerintah. Lalu kita kirimkam tentara, duduki Li Yang dan buatlah kapal2x perang di henan. Siapkan senjata dan kirimkam pasukan-pasukanmu. dalam 3 tahun kau akan memenangkan seluruh negri."
Penasehat Shen Pei berkata, "Aku tidak setuju. Kejeniusan militer dari tuan kita telah berhasil mengalahkan kekuatan dari utara, untuk mengenyahkan Cao-Cao adalah semudah membalikan telapak tangan. Hanya diperlukan beberapa bulan saja."
Penasehat Ju Shou berkata, "Kemenangan tidak selalu mengenai jumlah yang lebih banyak. Kedisiplinan pasukan Cao-Cao sangat sempurna. Prajuritnya adalah sangat pemberani dan terlatih. Dia tidak akan duduk diam menunggu untuk dikepung seperti Gongsun Zan. Kita juga tidak dapat mengirim tentara menyerang Cao-Cao yang merupakan pejabat pemerintah pusat tanpa suatu alasan yang jelas. Aku sarankan kita Jangan berperang."
Lalu Berikutnya Guo Tu menjawab, "Kau salah, Tidak ada ekspedisi melawan Cao-Cao yang tidak beralasan. Tetapi Jika tuan kita mau mengambil kesempatan ini dan menyetujui saran Zheng Xuan dan berteman dengan Liu Bei untuk menghancurkan Cao-Cao maka dia akan mendapatkan berkat dari langit dan dukungan rakyat ini adalah sebuah berkah ganda."
Maka ke 4 penasehat itu berbeda pendapat dan saling berargumen. Yuan Shao yang kebingungan tidak dapat memilih mana saran yang harus diikuti.
Lalu datang lagi 2 orang penasehat lainnya, Xu You dan Xun Shen. Yuan Shao yang melihat mereka berkata, "Kalian berdua mempunyai pengalaman yang luas, bagaimana kalian akan memutuskan ?"
Keduanya memberi hormat dan berkata, "Kirim !! Pasukanmu cukup banyak dan cukup kuat. Kau akan menghancurkan pengkhianat dan menolong dinasti."
"Kata-katamu sama seperti apa yang ada dihatiku." Kata Yuan Shao yang langsung segera menyiapkan pasukannya.
Pertama Yuan Shao mengirim balik Sun Qian dengan persetujuan dan instruksi untuk Liu Bei. Kedua Yuan Shao memerintahkan Shen Pei dan Feng Ji sebagai pimpinan jenderal, Tian Feng, Xun Shen dan Xu You sebagai penasehat militer, Yang Liang dan Wen Chou sebagai jenderal garis depan. Pasukan itu berjumlah 300.000 prjaurit dengan 150.000 pasukan infanteri dan 150.000 pasukan berkuda. Mereka bergerak menuju Li Yang.
Setelah persiapan selesai, Guo Tu berkata pada Yuan Shao, "Agar sesuai dengan aturan maka kita harus membuat suatu pernyataan alasan kenapa kita menyerang Cao-Cao. Akan sangat baik untuk membuat pernyataan itu dengan rangkuman kejahatan-kejahatan Cao-Cao."
Yuan Shao menyetujui hal ini dan Chen Lin, seorang pelajar terkenal di percayai tugas untuk menyusun pernyataan itu. Chen Lin pernah menjadi sekertaris kekaisaran dijaman kaisar Ling. Ketika Dong Zhuo menggantikan He Jin sebagai Wali Negara, Chen Lin pergi ke Ji Zhou.
Yuan Shao kemudian membaca hasil karya Chen Lin itu dan dia sangat puas. Dia segera memerintahkan agar salinan tulisan itu segera dikirimkan kesegela tempat, di kota2x, di desa2x, di gerbang2x kota, kantor pajak dan segala jalan. Di Ibu kota jg tulisan ini menyebar dengan cepat dan salah satunya sampai di istana Cao-Cao. Ketika hari itu tiba dia sedang berada diranjang sedang sakit kepala. Seorang pelayan membawa kertas itu kepada Cao-Cao. Dia membaca itu dan sangat ketakutan dari ujung rambutnya hingga kedalam seluruh tulang-tulangnya. Setelah membaca kertas ini sakit kepalanya langsung hilang.
Cao-Cao langsung bangkit dari tempat tidurnya dan berkata pada Cao Hong, "Siapa yang menulis ini ?"
"Mereka berkata itu hasil karya dari Chen lin", Jawabnya.
Cao-Cao tertawa, "Mereka mempunyai orang yang berbakat dalam literatur, mereka juga mempunyai militer yang kuat. Orang ini mungkin adalah seorang penulis hebat, tetapi bagaimana jika Yuan Shao yang kalah ?"
Cao-Cao memanggil semua penasehatnya dan mempertimbangkan apa yang harus dilakukan berikutnya.
Kong Rong mendengar hal ini dan dia pergi menemui Cao-Cao dan berkata, "Kau tidak seharusnya melawan Yuan Shao, Dia terlalu Kuat. Buatlah perdamaian."
Xun Yu berkata, "Dia dapat mudah dikalahkan, Jangan berdamai dengannya."
Kong Rong menjawab, "Daerahnya luas dan pasukannya kuat. Dia memiliki banyak ahli strategi seperti Guo Tu, Xu You, Feng Ji dan Shen Pei. Juga pengikut setia seperti Tian Feng dan Ju Shou dan jenderal hebat seperti Yan Liang dan Wen Chou, komandan yang berpengalaman seperti Gao Lan, Zhang He, Han Meng dan Chunyu Qiong. Kau tidak dapat mengatakan bahwa dia mudah dikalahkan."
Xun Yu tertawa dan bekata, "Tentaranya sangat rapuh. Tian Feng, dia pemberani tetapi suka berkhianat. Xu You sangat serkah dan tidak perduli. Shen Pei sangat setia tetapi bodoh. Feng Ji tidak berguna dan keempat-empatnya memiliki temperamen berbeda dan sangat tidak cocok satu sama lainnya. Hal ini akan membuat kekacauan daripada efisiensi. Yan Liang dan Wen Chou yang pemberani tidaklah ada artinya dan dapat dikalahkan pada pertempuran pertama. Yang lainnya seperti Gao Lan, Zhang He, Han Meng dan Chunyu Qiong tidak berguna dan kasar. Apakah ada gunanya pasukan mereka yang berjumlah ratusa ribu ?"
Kong Rong terdiam dan Cao-Cao tersenyum.
"Mereka memang seperti yang Xun Yu katakan." Kata Cao-Cao.
Lalu Cao-Cao mengeluarkan perintah. Jenderal Liu dai dan Wang Zhong diberikan 50.000 tentara dan mengibarkan bendera perdana menteri. Mereka diperintahkan bergerak menuju Xu Zhou untuk menyerang Liu Bei.
Liu Dai sebenarnya adalah Penjaga kekaisaran wilayah Yan Zhou tetapi telah menyerah pada Cao-Cao dan mengabdi pada Cao-Cao. Cao-Cao memberikan jabatan jenderal pasukan.
Cao-Cao Sendiri memimpin pasukan pesar berkekuatan 200.000 prajurit untuk menyerang Yuan Shao di Li Yang.
Penasehat Cheng Yu berkata, "Liu Dai dan Wang Zhong yang dikirim untuk melawan Liu Bei tidak cocok untuk tugas mereka."
"aku tahu, "kata Cao-Cao”Mereka tidak dimaksudkan untuk melawan Liu Bei. Ini hanyalah sebuah taktik. Mereka telah diberi perintah untuk tidak menyerang secara terbuka sampai aku telah dapat mengalahkan yuan shao. Lalu Liu Bei adalah sasaran selanjutnya."
Liu Dai dan Wan Zhong pergi sesuai dengan yang diperintahkan dan Cao-Cao bergerak dengan pasukan utamanya. Pasukan Yuan SHao dan Cao-Cao bertemu kira2x 30 km jauhnya dari kota Li Yang. Kedua pihak membuat perkemahan dan saling menunggu tindakan lawannya. Hal ini berlangsung selama 2 bulan musim gugur.
Didalam kemah Yuan Shao sedang ada perpecahan. Xu You bersitegang dengan rekannya shen pei yang ditugaskan sebagai kepala komandan. Dan Ju Shou berkeberatan dengan rencana Xu You.Sehingga mereka tidak menyerang. Yuan Shao juga tidak dapat membuat keputusan.
Lelah dengan keadaan ini, Cao-Cao kemudian memberikan perintah kepada komandannya, Zang Ba diperintahkan untuk terus menekan Qing Zhou dan Xu Zhou. Yu Jin dan Li Dian diperintahkan untuk menempatkan pasukan disepanjang sungai kuning, Cao Ren untuk memimpin pasukan utama di guan du. Lalu Cao-Cao dengan tentara kecil kembali ke ibu kota Xu Chang.
5 legiun dikirim untuk melawan Liu Bei dan mereka berkemah 35 km dari Xu Zhou. Kemah itu mengibarkan bendera perdana menteri tetapi mereka tidak menyerang. Mata-mata mereka sibuk pergi ke utara sungai untuk mendapatkan berita mengenai pergerakan Cao-Cao. Dalam posisi bertahan Liu Bei yang tidak pasti dengan kekuatan musuhnya itu tidak berani bergerak.
Tiba-tiba perintah untuk menyerang datang dari Cao-Cao dan pertentangan terjadi.
Liu Dai berkata, "Perdana menteri memerintahkan untuk menyerang, Kau maju duluan."
Wang Zhong menjawab, "Namamu adalah yang disebutkan pertama."
"Aku adalah pimpinan disini, bukanlah tugasku untuk pergi pertama." Kata Liu dai
"Aku akan pergi denganmu jika kau pergi." Kata Wan Zhong.
"Mari kita biarkan langit menentukan, Dia yang kayunya jatuh ketanah akan menyerang duluan." Kata Liu Dai.
Mereka melakukannya dan ternyata kayu milik wan zhong yang jatuh. Dia bergerak mendekati Xu Zhou dengan 1/2 kekuatan tentara.
Ketika Liu Bei mendengar mengenai penyerangan ini, dia memanggil Chen Deng untuk berkonsultasi.
Liu Bei berkata, "Sedang ada kericuhan didalam kemah Yuan Shao di Li Yang, sehingga mereka tidak bergerak. Kita tidak tahu dimana Cao-Cao tetapi benderanya tidak ada di Li Yang. Lalu kenapa berkibar disini ?"
Chen Deng berkata, "Tipuannya sangat banyak. Dia pasti berpikir bahwa utara lebih penting dan dia telah pergi kesana untuk menjaga pertahanannya. Dia tidak berani menunjukan benderanya disana dan aku yakin bahwa bendera yang disini hanya untuk mengecoh kita saja. Dia tidak mungkin berada disini."
Liu Bei kemudian bertanya siapakah yang diantara saudaranya mau mencari tahu mengenai kebenaran hal ini dan Zhang Fei menyatakan jadi sukarelawan.
"Aku khawatir kau tidak cocok untuk tugas ini." Kata Liu Bei, "Kau sungguh tidak sabaran."
"Jika Cao-Cao ada disini akau akan membawanya kemari." Kata Zhang Fei.
"Biarkan aku pergi terlebih dahulu dan akan kucari tahu," Kata Guan Yu.
"Jika kau yang pergi, aku akan merasa lebih tenang." Kata Liu Bei.
Lalu Guan Yu keluar dengan 3000 prajurit untuk melakukan pengintaian. Saat itu adalah awal musim dingin dan salju berjatuhan dari langit yang gelap. Mereka bergerak tidak perduli salju yang menghalangi dan dinginnya cuaca. Dan akhirnya mendekati kemah Wan Zhong dengan senjata siap menyerang. Guan Yu memanggil Wan Zhong untuk berduel.
"Perdana menteri disini. Kenapa kau tidak menyerah ?" Kata Wang Zhong.
"Mintalah dia maju kedepan karena aku ingin bicara kepadanya." balas Guan Yu.
"Apakah dia akan keluar untuk menemui orang sepertimu ?" Kata Wan Zhong.
Guang Yu dengan marah menerjang maju dan Wang Zhong dengan tombaknya juga maju melawan. Guan Yu berkuda sampai sudah cukup dekat dengannya dan tiba-tiba berputar kembali. Wang Zhong mengejar dia dan mengikutinya sampai mereka melewati pepohonan lalu tiba-tiba Guan Yu berbalik kembali dan berteriak kemudian menyerang dengan tombaknya. Wang Zhong yang tidak kuasa menghadapi serang Guan Yu kemudian lari kembali kearah kemahnya. Guan Yu mengejarnya dan dia dengan menggunakan tangan kanannya yang kuat segera menarik wang zhong dari kudanya sehingga Wang Zhong pun akhirnya tertangkap. Dia membawa tawanannya kembali kedalam barisan pasukannya. Prajurit-prajurit Wang Zhong yang melihat hal ini segera lari ketakutan.
Tawanan segera dibawa ke Xu Zhou dan disana dia dihadapkan pada Liu Bei.
"Siapakah kau ? dan jabatan apakah yang kau pegang ? Berani sekali kau menipuku dengan lambang perndana menteri ?" Kata Liu Bei.
"Apa yang kau maksud dengan menipu ketika aku hanya mengikuti perintah ?" Kata Wang Zhong”Tuanku ingin memberikan kesan bahwa dia hadir disini. Tetapi sebenarnya dia tidak ada didalam kemah."
Liu Bei memperlakukan dia dengan baik, memberinya makanan dan pakaian. Tetapi tetap memenjarakan dia sampai rekannya juga tertangkap.
Guan Yu berkata kepada Liu Bei, "Aku mengetahui kau mempunyai Maksud yang dama oleh sebab itu aku menangkap Wang Zhong hidup-hidup."
"Aku taku Zhang Fei terlalu ceroboh dan gampang marah" Kata Liu Bei, "Dia pasti telah membunuh orang ini. Jadi aku tidak dapat mengirimnya. Tidak ada untungnya membunuh orang seperti itu dan sementara jika mereka hidup dapat kita gunakan untuk membuat suatu kesepakatan yang menguntungkan."
Zhang Fei lalu berkata, "Kau mendapatkan Wang Zhong ini, Sekarang aku akan pergi dan mendapatkan orang yang satunya lagi."
"Hati2xlah", Kata Liu Bei,"Liu Dai sebelumnya adalah pelindung kekaisaran dari Yan Zhou dan dia adalah salah satu bangsawan yang ikut untuk menghancurkan Dong Zhuo. Dia tidak dapat diremehkan."
"Aku tidak berpikir bahwa dia pantas untuk dibicarakan seperti itu. aku akan membawanya hidup-hidup seperti yang kakak kedua lakukan."
"Aku takut jika dia kehilangan nyawanya maka ini akan merusak rencana kita”Kata Liu Bei.
"Jika AKu membunuhnya. Aku akan menyerahkan nyawaku sebagai gantinya." Kata Zhang Fei.
Dia lalu diberikan 3000 prajurit dan segera pergi.
Setelah rekannya tertangkap Liu Dai lebih berhati-hati. Dia memperkuat pertahanan dan terus meningkatkan kewaspadaan. Dia tidak perduli dengan ajakan bertarung dan hinaan yang setiap hari dilancarkan sejak kedatangan Zhang Fei.
Setelah beberapa hari Zhang Fei menggunakan Taktik. Dia memerintahkan untuk menyerang kemah musuh pada malam hari, tetapi dia menghabiskan harinya dengan minum-minum. Berpura-pura sangat mabuk dia mengadakan sidang militer dan salah satu prajurit dihajarnya sampai babak belur karena pelanggaran disiplin.
Orang itu kemudian diikat dan tengah kemah dan zhang fei berkata, "Tunggu sampai aku kembali nanti malam. Kau akan kujadikan kurban untuk kemenanganku."
Pada saat yang sama dia memberikan perintah rahasia untuk membiarkan orang itu lepas. Orang itu kemudian menemukan kesempatan untuk kabur. Dia lalu pergi kekemah musuh yang disana dia ceritakan mengenai rencana Zhang Fei. Liu Dai pertamana tidak percaya tetapi setelah melihat tanda penyiksaan dan dia mengetahui temperamen Zhang Fei yang pemarah maka dia yakin. Liu dai lalu membuat rencana untuk menyiapkan pasukannya diluar kemah dan membuat seolah-olah kemah tampak kosong.
Malam itu, setelah membagi pasukannya menjadi 3. Zhang Fei pergi menyerang kemah Liu Dai. Beberapa orang saja diperintahkan untuk maju menyerang, mereka menerjang masuk dan menyalakan api. Lalu tiba-tiba 2 kelompok tentara segera mengepung mereka ketika mereka melihat api. Tetapi Ketika tentara Liu Dai keluar dan menyerang mereka keheranan ternyata pasukan yang menyerang hanya berjumlah 30 orang saja.
Ke 30 orang itu diperintahkan untuk menerjang masuk kedalam kemah dan menyalakan api dan mereka berhasil. Ketika api mulai membesar, Tentara Liu Dai mala menjadi panik. dan akhirnya Zhang Fei pun tiba dengan sisa pasukannya untuk menyerang tentara Liu Dai. Hal ini membuat pasukan Liu Dai kebingungan dan mereka tidak mengetahui berapa sebenarnya jumlah pasukan yang menyerang meraka. Mereka panik dan berlarian.
Liu Dai dengan tentara pejalan kakinya berhasil keluar dari kepungan tetapi Zhang Fei telah menunggu. Sudah tidak ada jalan keluar dan akhirnya kedua orang itu berduel. Zhang Fei Berhasil menangkap musuhnya dan pasukan Liu Dai menyerah. Zhang Fei mengirim pesan mengenai keberhasilan ini pada kakak2xnya.
Liu Bei berkata, "Walaupun Zhang Fei sangat kasar tetapi kali ini dia bertindak bijaksana dan aku sungguh senang."
Mereka berkuda keluar untuk menyambut Zhang Fei.
"Kau bilang aku terlalu kasar dan ceroboh, Nah sekarang bagaimana pendapatmu ?" Kata Zhang Fei kepada kakak2xnya.
Zhang Fei tertawa lalu dibawa masuklah tawanannya Liu Dai yang terikat.
Liu Bei segera turun dari kuda dan melepaskan ikatan itu serta berkata, "Adikku ini terlalu kasar, mohon kau maafkan dia."
Lalu mereka masuk kembali kedalam kota dan Wang Zhong pun dibebaskan. Dan keduanya diperlakukan dengan baik.
Liu Bei berkata pada mereka, "Aku tidak dapat mencegah kematian Che Zhou karena dia mencoba membunuhku. Tetapi Cao-Cao tidak menyukai hal itu sehingga mengirim kalian berdua kemari. AKu telah menerima banyak kebakan dari dia dan aku ingin membalasnya dengan tidak membunuh kalian berdua. Aku harap kalian dapat berbicara kepadanya dan menjelaskan masalah ini."
"Kami sangat berterima kasih kau mengampuni kami dan kami pasti akan menyampaikan pesanmu sebagai ucapan terima kasih kami."
Keesokan harinya kedua pemimpin dan pasukan mereka dibiarkan untuk pergi tanpa terluka. Tetapi mereka hanya baru pergi sekitar 3 km sebelum perbatasan Xu Zhou dan tiba-tiba mereka mendengar teriakan keras. Setelah mereka memperhatikan ternyata itu Zhang Fei yang menghalangi jalan mereka.
"Kakakku membuat kesalahan dengan melepaskan kalian. Dia tidak mengerti. Bagaimana mungkin dia memberikan kebebasan kepada dua orang pemberontak ?"
Kedua orang itu langsung ketakutan, tetapi ketika Zhang fei mau menebaskan tombaknya, mereka mendengar ada orang lain lagi yang sedang berkuda dan berteriak ."Janga bertindak tidak sopan !!!"
Orang itu adalah Guan Yu dan kedatangannya membuat kedua orang itu Lega.
"Kenapa kau menghalangi mereka padahal kakak kita sudah membebaskannya ?" Tanya Guan Yu.
"Jika mereka kita biarkan lepas mereka pasti akan kembali" Jawab Zhang Fei.
"Tunggu sampai mereka kembali dan kau boleh membunuh mereka saat itu”, Jawab Guan Yu.
Kedua pemimpin itu langsung bersuara, "Bahkan jika perdana menteri akan membunuh seluruh keluarga kami, kami tidak akan pernah datang lagi. Kami mohon kau ampuni kami."
Kata Zhang Fei, "Jika Cao-Cao sendiri yang datang aku telah membunuhnya. Tidak ada satu orangpun yang akan kubiarkan lewat. Tetapi untuk kali ini akan kubiarkan kepala kalian tetap berada ditempatnya."
Setelah bersujud berterima kasih, kedua orang itu langsung secepatnya pergi sementara kedua saudara itu kembali ke kota.
"Cao-Cao pasti akan datang" Kata Guan Yu dan Zhang Fei.
Sun Qian berkata, "Kota ini tidak akan dapat bertahan lama jika itu terjadi. Kita harus mengirim sebagian kekuatan kita ke Xiao Pei dan Menjaga Xia Pi sebagai batu penjuru untuk posisi kita."
Liu Bei setuju dan dia memerintahkan Guan Yu untuk menjaga Xia Pi dan dia jg mengirimkan kedua istrnya kesana.
Sun Qian, Jian Yong, Mi Zhu dan Mi Fang ditinggalkan untuk bertahan di Xu ZHou dan Liu Bei serta Zhang Fei pergi ke Xiao Pei.
Kedua pemimpin yang dilepaskan itu, Liu Dai dan Wang Zhong secepatnya kembali dan menemui Cao-Cao serta menjelaskan keadaan mereka dan menyampaikan pesan liu bei.
Tetapi tuan mereka menjadi sangat marah dengan mereka dan berkata, "Kau pengkhianat tak tahu mau, apa gunanya kalian ini ?"
Dia lalu memerintahkan penjaga untuk segera menghukum mati mereka.
BAB 23
Liu Dai dan Wan Zhong terancam hukuman mati karena gagal menjalankan tugasnya.
Tetapi Kong rong memprotes keputusan Cao-Cao dan berkata, "Kau telah mengetahui bahwa kedua orang ini bukanlah lawan Liu Bei dan jika kau menghukum mati mereka karena kekalahannya, kau akan kehilangan kepercayaan dan simpati rakyat."
Lalu Cao-Cao membatalkan hukuman mati itu, tetapi mereka dicopot dari jabatannya dan diturunkan statusnya.
Cao-Cao kemudian mengusulkan untuk memimpin sendiri tentaranya menyerang Liu Bei, tetapi kong rong menyarankan, "Cuaca sedang tidak baik. Kita harus menunggu sampai datangnya musim semi. Sementara itu kita lebih baik menggunakan waktu ini untuk berdamai dengan Zhang Xiu dan Liu biao, baru kita akan dapat melancarkan serangan ke Xu Zhou dengan tenang."
Liu ye segera dikirim untuk bertermu Zhang Xiu dan Akhirnya dia sampai di Xiang Yang. Pertama dia menemui Jia Xu, penasehat Zhang Xiu. Kepada Jia Xu dia menceritakan mengenai kebajikan Cao-Cao dan kekaguman Cao-Cao pada Jia Xu dan hal itu membuat Jia Xu kagum dan merasa berterima kasih. Jia Xu menerima Liu Ye sebagai tamunya dan ini membuat tugas Liu Ye jadi lebih mudah.
Segera Liu Ye bertemu dengan Zhang Xiu dan membicarkaan mengenai untungnya berkerjasama dengan Cao-Cao. Sementara diskusi sedang berlangsung, utusan dari Yuan Shao tiba. Dia membawa surat dan juga mengusulkan mengenai perdamaian diantara mereka. Jia Xu bertanya pd utusan Yuan Shao mengenai perkembangan perang mereka dengan Cao-Cao.
"Perang dihentikan sementara karena musim dingin" Balas utusan itu, "Sama seperti kau, jenderal dan Liu Biai. Kalian berdua adalah pejabat yang memiliki reputasi besar dan aku telah dikirim untuk meminta bantuan kalian berdua."
Jia Xu tertawa dan bekata, "Kau boleh kembali pada tuanmu dan katakan bahwa dia bersekongkol dengan saudaranya dan ingin menjadi kaisar. Dia pasti akan membuat masalah dengan seluruh pejabat negara suatu hari nanti”
Surat itu di sobek didepan muka utusan itu dan dia mengusir utusan itu pergi. Utusan itu pergi dengan sangat marah.
"Tetapi tuannya lebih kuat daripada Cao-Cao." Zhang Xiu memprotes tindakan itu, "Kau telah menyobek suratnya dan mempermalukan utusan itu. Aku khawatir Yuan Shao akan menyerang kita karena hal ini."
"Lebih baik bergabung dan membantu Cao-Cao." Kata Jia Xu.
"Tetapi ada suatu pertikaian yang belum terselesaikan diantara kita. Kami tidak dapat memaafkan satu sama lain."
Jia Xu berkata, "Ada 3 keuntungan untuk bergabung bersama Cao-Cao. Pertama, Dia mempunyai titah kaisar untuk membawa kedamaian kembali, Kedua karena yuan shao sangatlah kuat, pertolongan kecil kita akan menjadi tidak berarti apabila kita membantu Yuan Shao. Sementara bantuan kita akan terlihat besar apabila kita membantu Cao-Cao. Ketiga, Cao-Cao akan menjadi kepala dari tuan2x tanah yang ada dan dia akan menjadi penguasa dunia akhirnya. Aku berharap jenderal dapat melihat hal ini dan jangan ragu2x lagi."
Zhang Xiu sekarang telah yakin dan memanggil Liu Ye yang pada saat bertemu menceritakan kebajikan2x Cao-Cao.
"Jika perdana menteri masih memiliki pikiran mengenai masalah kalian yang telah lalu maka tidak mungkin dia mengirimku untuk membuat persetujuan bersekutu”Kata Liu ye.
Lalu Zhang Xiu dan penasehatnya pergi ke ibu kota dimana disana penyerahan diri secara formal dilakukan. Zhang Xiu bersujud rendah dibawah anak tangga, Tetapi Cao-Cao dengan segera maju dan mengambil tanganya serta membantunya berdiri dan berkata, "Lupakan kesalahan kecilku yang telah lalu, aku harap jenderal jg sudah melupakannya."
Zhang Xiu menerima gelar "JENDERAL YANG MEMILIKI HATI LAPANG." dan Jia Xu diangkat menjadi Penasehat utama kekaisaran.
Cao-Cao lalu menginstruksikan sekertarisnya untuk menyiapkan surat dan meminta dukungan Liu Biao.
Jia Xu berkata, "Liu Biao sangat senang untuk berkenalan dengan orang terkenal. Jika ada seorang pelajar terkenal disini, maka dia harus dikirim untuk menemuinya. Dia pasti akan bergabung denganmu."
Lalu Cao-Cao bertanya pada Xun You mengenai siapa orang terbaik yang dapat dikirim sebagai utusan dan dia merekomendasikan kong rong. Cao-Cao setuju dan segera mengirim Xun You untuk berbicara dengan kong rong.
Xun You berkata pada kong rong, "Seorang terpelajar yang memilik reputasi diperlukan untuk membantu sebagai utusan negara, dapatkah kau mengemban tugas ini ?"
Kong Rong menjawab, "Aku mempunyai seorang teman, Mi Heng, yang bakatnya lebih besar 10 kali lipat dari diriku. Dia pantas berada di istana kaisar dan dapat dikirim sebagai utusan negara. Aku akan merekomendasikan dia untuk membawa surat ini dan meminta ijin pada kaisar.
Kaisar membaca surat kong rong dan memberikannya pada perdana menteri yang langsung memanggil Mi Heng. Dia datang, tetapi setelah memperkenalkan diri, dia dibiarkan berdiri dan tidak dipersilahkan duduk.
Melihat ke langit, Mi Heng menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Alam semesta sungguh luas, tetapi tidak bisa menghasilkan orang yang disebut pahlawan."
"Dibawahku aku memiliki banyak orang yang disebut pahlawan didunia ini, Apa maksudmu bahwa tidak ada satu orangpun yang disebut pahlawan."
"Aku akan senang mendengar siapa saja mereka." Kata Mi Heng.
"Xun Yu, Xun You, Guo Jia dan Cheng Yu adalah orang-orang dengan bakal terbaik dan memiliki visi yang jauh kedepan. Lebih hebat dari Xiao he dan Chen Ping. Zhang Liao, Xu Chu, Li Dian dan Yue Jing adalah yang terberani dan yang paling berani, lebih hebat dari Cen Peng dan Ma Wu. Lu Qian dan Man Chong adalah sekertarisku, Yu Jin dan Xu Huang adalah kepala tentaraku, Xiahou Dun adalah salah satu orang terkuat didunia ini, Cao ren merupakan pemimpin paling berhasil dijaman ini. Sekarang kau katakan bahwa tidak ada orang yang seperti itu ?"
"Tuan, Kau cukup salah." Kata Mi Heng dengan tersenyum, "Aku mengetahui semua yang kau sebutkan. Xun Yu pantas menjadi pengurus upacara kematian, Xun You cocok menjadi penjaga makam. Cheng Yu mungkin bisa dikirim untuk menutup pintu dan mengunci jendela dan Guo Jia tidak lebih dari penulis puisi. Zhang Liao mungkin dapat memukul genderang dan membunyikan gong. Xu Chu bisa memimpin ternak kelapangan rumput, Yue Jing dapat membuat elegi, Li Dian dapat membawa berita dan menyebarkannya. Lu Qian dapat menjadi pembuat baju zirah. Man Chong dapat dikirim untuk meminum anggur dan memakan gandum. Yu jin dapat disuruh membawa kayu dan membangun tembok. Xu Huang dapat ditempatkan di rumah jagal untuk membunuh babi dan anjing. Xiahou Dun harus disebut, "Jenderal tubuh lengkap" dan Cao Ren harus dipanggil, "Gubernur perampok uang". Dan untuk yang lainnya mereka hanyalah pakaian, karung beras, vas bunga dan benda-benda tidak berguna lainnya."
"Dan apa yang istimewa dari dirimu ?" Kata Cao-Cao dengan marah.
"Aku mengetahui semua hal di atas langit dan dibawah bumi. Aku sangat paham mengenai 3 ajaran dan 9 sistem filosofi. Aku dapat membuat pangeranku menjadi lawan dari raja Yao dan Shun. Dan aku sendiri dapat disejajarkan dengan Konfusius dan mencius. Dapatkan aku membahas masalah2x hanya dengan orang biasa-biasa saja. ?"
Sekarang Zhang liao yang hadir disana, segera mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk membunuh Mi Heng. Tetapi Cao-Cao berkata, "Aku menginginkan seorang pemain drum lagi diistana ini. Aku akan memberikan jabatan ini pada dirinya."
Bukannya dia menolak tetapi Mi Heng menerima posisi ini dan pergi keluar.
"Dia berbicara dengan sangat kasar," kata Zhang Liao”Kenapa kau tidak menghukum matinya ?"
"Dia memiliki reputasi, Kosong mungkin tetapi rakyat telah mendengar tentang dia. Jika aku menghukum matinya maka orang-orang akan mengatakan aku tidak mempunyai toleransi. Karena dia berpikir dia memiliki kemampuan, aku memberikannya jabatan pemukul drum untuk mempermalukannya."
Segera Cao-Cao kemudian mengadakan perjamuan diibukota dan diundang tamu dari berbagai tempat. Drum kemdian akan dimainkan, para pemukul drum diperintahkan untuk menggunakan pakaian baru. Tetapi Pemain drum yang baru, Mi Heng mengambil tempat diantara pemain drum yang lain dan tetap mengenakan pakaiannya sendiri yang lusuh dan kotor. Musik yang dimainkan berasal dari daerah Yu Yang dan dimulai dari pukulan pertama bunyi yang dihasilkan sungguh luar biasa. Penampilan para drumer itu sangat luar biasa dan memberikan kesan yang mendalam bagi para tamu-tamunya.
Semua mata kemudian melihat pada seorang pemukul drum yang berpenampilan lusuh, dan kemudian mereka bertanya, "Kenapa kau tidak memakai pakaian yang baru ?"
Mi Heng berbalik kepada mereka dan membuka pakaiannya dan menyobek jubahnya serta berdiri disana telajnag bulat seperti ketika dia baru dilahirkan. Orang-orang disitu banyak yang menutup muka mereka.
"kenapa kau bertindak sangat kurang ajar seperti itu diistana ?" Tanya Cao-Cao.
"Untuk menghina kaisar, itu baru kekuarang ajaran sesungguhnya." Jawab Mi Heng, "Aku menunjukan tubuhku sebagai simbol kemurnianku."
"Jadi kau murni ! Dan siapakah yang bodoh ?"
"Kau tidak membedakan antara yang bijak dan bodoh, artinya kau mempunyai pandangan orang bodoh. Kau tidak pernah membaca ode dan sejarah, artinya semua omonganmu adalah omong kosong. Kau tuli terhadapt kata-kata jujur yang artinya memiliki telinga kebodohan. Kau tidak dapat bertoleransi dengan sesama pejabat dan bagsawan artinya kau memiliki hati yang tamak. Kau memiliki pikiran untuk memberontak, artinya memiliki hati yang busuk. Aku adalah salah satu pelajar terkenal diseluruh kekaisaran dan kau menyuruhku menjadi pemain drum. Ini seperti Yang Huo mengantikan Konfusius atau Zang Cang mengantikan Mencius. Kau menginginkan menjadi pemimpin dan penengah dari para bangsawan tetapi kau memperlakukanku seperti ini !"
Sekarang Kong ROng yang telah merekomendasikan Mi Heng berada dianatara para tamu dan dia takut nyawa temannya itu akan melayang. Oleh sebab itu dia berusaha menenangkan badai.
"Mi Heng hanyalah bersalah karena kekurang tata-kramanya saja." Kata Kong Rong, "Dia bukanlah pria yang akan mengganggu mimpimu seperti Fu Yue, tuanku."
Menunjuk Pada Mi Heng, perdana menteri berkata, "Aku akan mengirimmu ke Jing Zhou sebagai utusanku. Dan Jika Liu Biao menyerah, aku akan memberikan kau sebuah jabatan diistana."
Tetapi Mi Heng tidak mau pergi. Lalu Cao-Cao memerintahkan kedua orangnya menyiapkan 3 kuda, dan mereka memaksa mi heng naik kekuda yang ditengah dan menyeret kuda itu.
Xun Yu berkata, "Ketika Mi Heng kembali, kita tidak akan berdiri untuk menyambutnya."
Lalu Ketika Mi Heng datang, lalu turun dari kuda dan masuk ke ruang tunggu, Mereka semua duduk diam, Mi Heng langsung menangis keras-keras.
"Untuk apa kau menangis ?" Tanya Xun Yu.
"Apakah seseorang tidak boleh menangis bila melihat orang dimasukan dalam peti mati ?" Kata Mi Heng.
"Kami mungkin mayat" Jawab mereka semua, "Tetapi kau adalah hantu tanpa kepala."
"Aku adalah menteri dari dinasti Han bukan pengikut Cao-Cao” Jawab Mi Heng”Kau tidak dapat mengatakan bahwa aku tidak mempunyai kepala."
Mereka cukup marah untuk membunuh dia, tetapi Xun Yu berkata, "Dia hanyalah seorang tak berguna, tidak cukup berharga untuk mengotori pedangmu dengan darahnya."
"Aku orang biasa tetapi aku mempunyai jiwa ksatria dan kau hanyalah seekor cacing bagiku." Jawab Mi Heng.
Mereka semua kemudian pergi, semua pergi dengan marah. Mi Heng akhirnya dibawa pergi menuju Jing Zhou dan bertemu dengan Liu Biao. Setelah itu dengan alasan kebajikan dari Liu Biao yang sebenarnya merasa terganggu oleh kata-kata Mi Heng, dia dikirim lagi ke Jian Xian untuk menemui Huang Zu.
"Kenapa kau tidak memberi hukukam mati kepada orang yang telah kurang ajar itu ?" Tanya seseorang kepada Liu Biao.
"Kau lihat dia mempermalukan Cao-Cao, tetapi Cao-Cao tidak membunuh dia karena Cao-Cao takut kehilangan dukungan rakyat. Jadi Cao-Cao mengirimkannya padaku dan berpikir untuk meminjam tanganku untuk membunuh dia dan aku akan kehilangan nama baikku. Aku mengirim dia pada Huang Zu agar Cao-Cao melihat bahwa aku mengerti."
Kepandaian Liu Biao melihat hal ini mendapatkan pujian dari para bawahannya. Pada saat itu utusan yuan shao juga berada disitu. dengan beberapa proposal untuk persekutuan dan menunggu apakah liu biao akan membantu atau menolak tawaran itu. Semua penasehat berkumpul untuk mempertimbangkan tawaran itu.
Lalu Komandan Han Song berkata, "Sekarang kau mendapat 2 tawaran. Kau dapat memilih untuk menghancurkan musuhmu jika kau menyetujui. Jika kau menolak, Kau dapat bersekutu dengan yang lain. Sekarang Cao-Cao adalah seorang pemimpin besar dengan banyak jenderal dan pejabat hebat didalam kekuasaanya. Aku melihatnya bahwa dia dapat menghancurkan Yuan Shao dan setelah itu dia akan mengerahkan tentaranya menyebrangi sungai. Aku khawatir, tuanku , kau tidak akan dapat menahan dia. Oleh sebab itu, akan lebih bijaksana untuk mendukung Cao-Cao, yang akan memperlakukanmu dengan hormat”
Liu Biao menjawab, "Kau pergilah ke ibukota dan lihat bagaimana keadaannya. Hal itu akan membantuku dapat memutuskan masalah ini."
Han Song berkata, "Posisi antara tuan dan pelayan sudah sangat jelas didefinisikan. Sekarang aku adalah pengikutmu dan siap untuk pergi kemana saja mematuhi perintahmu sampai akhir. Tetapi aku khawatir jika kaisar akan memberiku jabatan, lalu aku akan menjadi pelayan kaisar dan tidak akan lagi dapat menghadapi kematian untukmu."
"Kau Pergilah dan cari tahu apapun yang berguna, aku mempunyai ide dikepalaku."
Lalu Han Song pergi keibu kota, dimana dia bertemu dengan Cao-Cao. Cao-Cao kemudian memberinya gelar dan membuatnya menjadi gubernur LingLing.
Penasehat Xun Yu memprotes hal itu dan berkata, "Orang ini datang untuk menjadi mata-mata mencari tahu bagaimana keadaan disini. Dia tidak berbuat apapun yang pantas mendapatkan hadiah, tetapi kau memberinya jabatan seperti ini. Tidak ada hal apapun yang mencurgiakan tentang Mi Heng,tetapi kau mengirimnya pergi dan tidak mencoba kemampuannya."
"Mi Heng mempermalukanku terlalu dalam dihadapan seluruh dunia. Aku ingin meminjam tangan Liu Biao untuk membunuhnya dan kau tidak perlu berkata apa-apa lagi." Kata Cao-Cao.
Lalu Cao-Cao mengirim Han Song kembali kepada tuannya untuk meberit tahu apa yang terjadi. Han Song Datang dan memgatakan hal-hal yang baik mengenai istana dan tampaknya ingin membujuk liu biao untuk berkerja sama pada Cao-Cao.
Lalu Liu Biao tiba-tiba marah dan menghukumnya dengan tuduhan pengkhianatan lalu dia ditaruh di penjara dan dijatuhi hukuman mati.
"Kau mengkhianati aku." Kata Han Song, "Aku tidak mengkhianati mu."
Kuai Liang berkata, "Han Song telah memberitahu sebelumnya mengenai kemungkinan ini sebelum dia pergi. Ini adalah seperti apa yang dia katakan."
Liu Biao yang mengerti tidak bertindak lebih jauh.
Saat itu datang berita mengenai Mi Heng yang telah di penggal oleh Huang Zu karena perselisihannya mengenai secangkir arak. Keduanya yang telah mabuk berdiskusi mengenai orang-orang yang pantas.
"Kau Di Xu Chang" Kata Huang Zhu”Siapa disana yang paling berharga? "
"Yang Besar adalah Kong Rong dan yang kecil adalah Yang Xiu. tidak ada orang lain lagi yang berharga."
"Seperti apakah aku ?" Kata Huang Zu.
"Kau seperti Dewa di kuil. Kau duduk diam dan menerima persembahan, tetapi kekurangan kepintaran dan itu menyedihkan."
"Kau hanya menganggapku seperti sebuah lukisan ?" Jawab Haung Zu dengan marahnya.
Lalu huang zu menghukum mati Mi Heng. Bahkan di ujung hidupnya Mi Heng tidak berhenti untuk memaki dan menghina.
"Kasihan !!!" Liu Biao menarik napas panjang ketika dia mendengar nasib Mi Heng. Lalu Liu Biao memakamkan Mi Heng dengan hormat di dekat Ying Wu.
Cao-Cao Mendengar berita kematian itu dengan senang.
"Kutu buku itu akhirnya telah memenggal dirinnya sendiri dengan lidahnya yang tajam" Kata Cao-Cao.
Karena tidak ada tanda2x Liu Biao akan bergabung dengan dia, Cao-Cao mulai memikirkan penyerangan kepada wilayahnya. Xun Yu menasehati dia untuk tidak bertindak begitu.
Kata Xun Yu, "Yuan belum dikalahkan, Liu Bei masih berada di Xu Zhou. Untuk menyerang Liu Biao akan merupakan bencana bagi kita. Hancurkan Yuan Shao Dan Liu Bei terlebih dahulu dan Sungai han akan menjadi milikmu dengan sekali pukulan."
Dan Cao-Caopun mengikuti saran itu.
Setelah keberangkatan Liu Bei, Dong Cheng dan teman-temannya tidak melakukan apapun siang dan malam kecuali untuk mematangkan rencana menghancurkan Cao-Cao. Tetapi mereka tidak melihat kesempatan untuk melakukan serangan. Pada saat pesta malam tahun baru, Cao-Cao sangatlah sombong dan congkat. Dan para konspirator itu sangat jijik hingga mereka merasa sakit.
Mendengar bahwa paman negara sakit, Kaisar mengirim tabib istana untuk melihat dia. Tabib istana saat ini adalah berasal dari Luo Yang dan bernama Ji Ping. Seorang tabib terkenal, Ji Ping mengabdikan dirinya untuk merawat pasien2x dari istana. Tinggal ditempat Dong Cheng dan melihat Dong Cheng setiap hari. Ji Ping segera menemukan bahwa ada suatu kesedihan tersembunyi yang selalu menggangu Dong Cheng. Tetapi Ji Ping tidak berani menanyakannya.
Suatu malam ketika festival terang bulan, tabib itu baru saja berpamitan, Dong Cheng mencegah dia pergi dan kedua orang itu makan malam bersama. Mereka makan dan berbicara.
Kemudian Wang Zi Fu dan yang lainnya datang berkunjung. Dan ketika mereka masuk Wang Zi Fu berkata, "Urusan kita telah dipastikan."
"Aku akan sangat senang untuk mendengarnya." Kata Dong Cheng.
"Liu Biao bergabung dengan Yuan Shao. Dan 500.000 ribu pasukan dalam 50 legiun sedang dalam perjalanan mereka kemai melalui berbagai rute. Lebih dari ini Han Sui dan Ma Teng datang dari barat laut dengan 700.000 pasukan Xi Liang. Cao-Cao telah mengerakan setiap prajurit untuk keluar Xu Chang dan bersiap melawan pasukan ini. Sedang ada perjamuan besar diistana malam ini. Jika kita mengumpulkan orang-orang kita, kita pasti dapat mengumpulkan lebih dari 1000 orang dan kita bisa mengepung istana, sementara Cao-Cao sedang berpesta, kita dapat menghabisi dia. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini."
Dong Cheng sangat senang mendengar hal ini .Dia memanggil pelayan2xnya dan mempersenjatai mereka, dia juga memakai baju zirah mereka dan menaiki kudanya. Para konspirator itu bertemu seperti yang telah mereka atur, mereka bertemu didepan gerbang dalam kediaman perdana menteri. Saat itu lewat tengah malam. Pasukan kecil itu langsung bergerak masuk. Dong Cheng memimpin dengan pedang ditangan. Dia mengira Cao-Cao sedang berada dimeja disalah satu ruangan pribadi. Dong Cheng berteriak, "Cao-Cao kau pemberontak !!!" dan menerjang Cao-Cao yang tewas pada serangan pertama.
Dan seketika itu juga dia bangun, ternyata itu semua hanyalah mimpi, tetapi dia telah mengucapkan sumpah2x itu dengan mulutnya sendiri.
"Apakah kau memang berharap menghancurkan Cao-Cao ?" Kata Ji Ping yang menghampiri dong Cheng yang masih 1/2 sadar.
Dong Cheng tidak dapat berkata apa-apa dan dia sangat ketakutan sekarang.
"Jangan takut, paman", Kata tabib itu,"Walaupun aku hanya seorang tabib, aku juga adalah seorang pria dan aku tidak akan lupa dengan kaisarku. Kau tampak sedih beberapa hari ini, tetapi aku tidak pernah berani untuk bertanya mengapa. Sekarang kau telah menunjukannya dalam mimpimu dan aku tahu perasaanmu yang sebenarnya. Jika aku dapat berguna bagimu, aku akan membantu. Tidak akan ada yang dapat mengoyahkanmu."
Dong Cheng menutup mukanya dan mengeluarkan air mata.
"Aku takut kau tidak jujur padaku." Kata Dong Cheng.
Ji Ping langsung mengigit jarinya sebagai tanda sumpahnya. Lalu DOng Cheng menunjukan titah rahasia kaisar yang diterimanya.
"Aku taku rencana kita akan gagal." Kata DOng Cheng”Liu Bei dan Ma Teng telah pergi dan tidak ada hal apapin yang dapat kita lakukan. Ini adalah alasan sebenarnya kenapa kau jatuh sakit."
"Tidaklah pantas untuk merepotkan bangsawan itu, Karena hidup Cao-Cao berada didalam tanganku," Kata Ji Ping.
"Bagaimana bisa begitu ?"
"Karena dia sering sekali sakit kepala yang amat sangat. Ketika hal ini terjadi, dia mencari aku. Nanti kalau dia mencari aku lagi, aku hanya perlu memberinya sedikit cairan ini dan dia pasti mati. Kita tidak memerlukan senjata apapun."
"Jika kau dapat melakukan itu ! kau akan menjadi penyelamat dinasti. Kekaisaran bergantung pada dirimu." Kata Dong Cheng dengan memberi hormat.
Lalu Ji Ping pergi meninggalkan pasiennya yang sedang senang itu. Dong Cheng pergi ketaman dan disana dia melihat salah satu pelayannya, Quin Quing Ton sedang berbisik dengan salah seorang selirnya, yun ying di sudut2x yang gelap. Hal ini mengesalkannya dan dia memanggil pengawalnya untuk menangkap mereka. Dia akan menghukum mati mereka berdua tetapi karena selirnya itu memohon maka dia mengampuni nyawa mereka. Tetapi keduanya tetap dipukuli 40 pukulan rotan dan pelayannya di masukan ke penjara bawah tanah yang kotor dan lembab, Quin Quing ton berhasil lari malam harinya, memenjat tembok dan pergi menuju istana Cao-Cao dimana dia menceritakan mengenai konspirasi tuannya itu.
Cao-Cao segera membawa dia kedalam ruangan rahasia dan menanyakannya.
Quin Quing Ton segera memberitahukannya nama2x konspirator tersebut, dia berkata, "Wang Zi Fu, Wu Zi Lan, Chong Ji, Wu Shi, Ma Teng dan tuanku telah menemui mereka secara rahasia. Tuanku mempunyai gulungan sutra putih yang berisi nama2x mereka. Kemarin Ji Ping mengigit salah satu ujung jarinya sebagai tanda sumpah, aku melihat itu."
Quin Quin Ton disembunyikan disuatu tempat rahasai diistana, sementara Dong Cheng hanya tahu bahwa dia telah kabur dan tidak berusaha untuk mencarinya.
Segera setelah ini Cao-Cao mengalami sakit kepala dan memanggil Ji Ping seperti biasanya.
"Pemberontak ini akan segera berakhir, " Pikir Ji Ping dan dia membuat suatu bubuk rahasia yang adalah racun. Dia membawanya bersama obat2xan yang lain ke istana perdana menteri. Dia menemukan Cao-Cao diranjang dan pasiennya itu diperintahkan untuk membuat suatu ramuan untuk dirinya.
"Satu tegukan saja akan menyembuhkan penyakit ini”Kata Ji Ping.
Dia memerintahkan pengawal untuk membawa alat2x untuk membuat obat dan dia menyiapkan ramuan itu didalam ruangan itu. Ketika sudah waktunya untuk disaring obat2x itu dia menambahkan racun dan segera tabib itu membawa ramuan obatnya. Cao-Cao mengetahui bahwa ada racun segera mengeluarkan alasan dan tidak ingin meminum obat itu.
"Kau harus meminum ini selagi masih panas, "Kata Tabib itu, "Lalu akan ada perasaan lega dan kau akan merasa lebih baik."
"Kau adalah seorang terpelajar," Kata Cao-Cao berdiri, "Dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Ketika Tuanmu sakit dan akam meminum obat, harusnya pengawalnya mencicipi dahulu obat itu dan ketika seseoang sakit, anaknya harusnya mencoba obatnya terlebih dahulu. Kau adalah orang kepercayaanku dan harus mencicipi dahulu obatnya dan lalu aku akan meminum sisanya."
"Obat adalah untuk menyembuhkan penyakit, Apa gunanya jika orang lain harus mencicpi hal itu ?" Kata Ji Ping.
Tetapi dia menduga bahwa konspirasinya telah diketahui, lalu dia menerjang maju dan segera berusaha memaksa Cao-Cao menelan obat itu. Cao-Cao mendorongnya dan cangkir itu pecah. Sebelum Cao-Cao dapat berkata apa-apa para pengawalnya telah menangkap penyerang itu.
Kata Cao-Cao”Aku tidak sakit, Aku hanya ingin mencobai kamu. Jadi kau benar-benar berpikir untuk meracuni ku."
Cao-Cao memanggil beberapa orang pengawal bersenjata untuk mengawal dia kedalam penjara dan di interogasi. Cao-Cao duduk di paviliunya dan melihat tabib itu terikat dengan kuat dan dilempar ketanah dihadapannya. Ji Ping tetap menunjukan keberaniannya.
Cao-Cao berkata, "Aku pikir kau adalah seorang tabib. Berani sekali kau meracuni diriku ? Seseorang menyuruhmu melakukan hal ini. Jika kau memberitahuku, aku akan memaafkanmu."
"Kau adaalh pemberontak. Kau menghina kaisarmu dan melukai orang baik. Serluruh kekaisaran berharap untuk membunuhmu. Apakah kau pikir hanya aku satu-satunya ?"
Cao-Cao lagi dan lagi menekan tawanannya itu untuk memberitahu apa yang dai tahu, tetapi Ji Ping hanya menjawab tidak ada orang yang mengirim dia dan itu adalah keinginannya.
"Aku telah gagal dan aku akan mati," Kata Ji Ping.
Cao-Cao yang marah memerintahkan agar pengawal memberinya pukulan dan mereka memukulnya selama 2 jam. Kulitnya banyak terkelupas, dagingnya tampak bengkak dan darah mengalir dari lukanya. Karena takut Ji Ping akan mati dan Cao-Cao kehilangan bukti, maka Cao-Cao memeritnahkan pengawalnya berhenti dan membawanya pergi. Mereka membawa pergi ke tempat yang sepi dimana dia dapat menyembuhkan dirinya.
Setelah memberi perintah untuk menyiapkan jamuan keesokan harinya, Cao-Cao mengundah seluruh pejabat istana. Hanya Dong Cheng yang tidak hadir dengan alasan sakit. Konspirator yang lain tetap datang karena takut dicurigai.
Meja disiapkan di sebuah ruangan pribadi dan setelah beberapa saat tuan rumah berkata, "Hari ini tidak banyak yang menghibur, tetapi aku mempunyai seseorang untuk diperlihatkan yang akan membuatmu terkejut."
"Bawalah dia masuk !" Cao-Cao berkata. Lalu para pengawal membawa Ji Ping masuk. Dia ditaruh ditempat dimana semua orang dapat melihatnya.
"Kalian pejabat tidak mengentahui bahwa orang ini terkait dengan sebuah kelompok yang ingin memberontak yang ingin merebut pemerintahan dan melukai diriku. Tetapi, langit telah mengalahkan rencana mereka. Tetapi aku ingin kalian mendengar bukti2x darinya."
Lalu Cao-Cao memerintahkan pengawalnya untuk memukuli Ji Ping. Mereka melakukan hal itu sampai Ji Ping pingsan tak sadarkan diri, Mereka meyiramkan air dimukanya untuk menyadarkannya. Segera setelah dia sadar, dia menatap Cao-Cao dan berkarta, "Cao-Cao kau pengkhianat, apa yang kau tunggu ? mengapa tidak membunuhku ?" Teriak Ji Ping.
Cao-Cao berkata, "Konspirator itu hanya ber 6 awalnya dan kau membuatnya jadi 7. Apakah itu benar ?"
Disini Ji Ping lebih marah lagi dan terus menghina Cao-Cao, sementara Wang Zi Fu dan ketiga konspirator lainnya bertukar pandang. Cao-Cao melanjutkan penyiksaannya pada tawanan itu, memukulinya hingga dia pingsan dan menyadarkannya lagi dengan air dingin. Akhirnya Cao-Cao menyadari bahwa dia tidak akan menceritakan apa-apa padanya dan dia memerintahkan pengawal membawa Ji Ping pergi.
Pada akhir perjamuan ketika para tamu pergi, 4 dari mereka. Ke 4 konspirator, diundang untuk tetap disitu menimati makan malam. Mereka ketakutan sehingga jiwa mereka seperti telah keluar dari tubuh, tetapi tidak ada yang berani mengatakan tidak atas undangan itu.
Saat itu Cao-Cao berkata,"Ada sesuatu yang aku ingin bicarakan, jadi aku meminta kalian untuk diam disini lebih lama. Aku tidak tahu apa yang kalian telah rencanakan dengan Dong Cheng."
"Tidak ada apapun yang kami rencanakan." Kata Wang Zi Fu.
"Dan apakah yang tertulis di sutra putih ?" Tanya Cao-Cao.
Mereka menjawab bahwa mereka tidak mengetahui apapun mengenai hal itu.
Lalu Cao-Cao memerintahkan agar Quin Quing Ton dibawa masuk. Segera setelah dia datang , Wang Zi Fu bertanya, "Dimana dan apa yang telah kau lihat itu ?"
Quin Quing Ton berkata, "Kalian berlima dengan hati2x memilih tempat untuk berbicara dan kau menuliskan sesuatu diatas sutra putih itu. Kau tidak dapat menyangkal hal itu."
Wang Zi Fu membalas, "Mahluk menyedihkan ini dihukum karena melakukan perbuatan tercela dengan salah seorang selir paman dong cheng, dan sekarang karena itu dia memfitnah tuannya. Kau jangan mendengarkan kata-katanya, tuanku."
"Ji Ping mencoba untuk meracuniku. Siapa yang menyuruhnya demikian jika bukan Dong Cheng ?" Kata Cao-Cao.
Mereka semua berkata mereka tidak tahu hal itu dan tidak mengenal siapa Ji Ping.
Cao-Cao berkata,"Masalah ini barulah permulaan. Dan masih ada kesempatan untuk dimaafkan. Tetapi jika hal ini berkembang, akan menjadi sulit bagiku untuk menghiraukannya."
Ke 4 orang itu menyangkal hal-hal yang dituduhkan. Tetapi Cao-Cao memanggil anak buahnya dan 4 orang pengawal untuk memasukan 4 orang itu kedalam penjara.
keesokan harinya Cao-Cao dengan membawa tentara datang kekediaman panan Dong Cheng dan bertanya mengenai kesehatannya.
Dong Cheng keluar untuk menerima tamunya itu.
Cao-Cao berkata, "Mengapa kau tidak datang kemarin malam ?"
"Aku kurang sehat belakangan ini dan harus berhati2x jika keluar malam." Jawab Dong Cheng.
"Ada yang berkata kau sedih karena masalah nasional ?" Kata Cao-Cao.
Dong Cheng terkejut. Cao-Cao melanjutkan, "Apakah kau telah mendengar masalah Ji Ping ?"
"Belum, ada apa dengannya ?"
Cao-Cao tersenyum dingin dan berkata, "Bagaimana mungkin kau tidak mengetahuinya ?"
Dia berbalik pada pengawalnya dan menyuruh mereka membawa Ji Ping, Sementara dia berbicara pada dong cheng mengenai "penyakitnya" itu.
Dong Cheng sangat terkejut dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Segera pengawal membawa masuk tabib itu kehadapan mereka berdua. Segera Ji Ping yang terikat itu menhujat Cao-Cao sebagai pemberontak dan pengkhianat.
"Orang ini”Kata Cao-Cao sambil menunjuk Ji Ping, "Telah mengatkaan Wang Zi Fu dan 3 orang lainnya, yang semuanya telah kutangkap atas tuduhan konspirasi. Sekarang tinggal satu orang lagi yang belum aku tangkap."
"Siapa yang mengirimmu untuk meracuniku ?" Tanya Cao-Cao, "Cepat beritahukan padaku ?"
"Langitlah yang mengirimku untuk membunuh pengkhianat !!", Jawab Ji Ping dgn berani.
Cao-Cao dengan marah memerintahkan pengawal untuk memukuli Ji Ping lagi tetapi sudah tidak ada lagi bagian tubuhnya yang dapat dipukuli karena sudah terluka semua. Dong Cheng sangat sedih melihat hal itu, hatinya serasa ditikam oleh pisau.
"Kau lahir dengan 10 jari. Bagaimana sekarang kau hanya mempunyai sembilan ?"
Ji Ping menjawab, "Aku mengigit salah satunay sebagai sumpah untuk membunuh pengkhianat."
Cao-Cao memerintahkan mereka untuk membawa pisau dan menyuuhnya untuk memotong sisa 9 jarinya.
"Sekarang mereka semua telah putus, itu akan mengjarkanmu untuk bersumpah."
"Aku masih mempunyai mulut yang dapat menelan pengkhianat dan lidah untuk mengutuk mereka." Kata Ji Ping.
Cao-Cao memerintahkan mereka untuk memotong lidahnya.
Ji Ping berkata, "Jagan lakukan. Aku tidak dapat menahan siksaan lagi. Aku akan berbicara. Lepaskan ikatanku."
"Lepaskan ikatannya !!!" Perintah Cao-Cao.
Mereka melepaskan ikatannya. Segera setelah dia bebas, Ji Ping berdiri, dan berputar untuk melihat istana kaisar dan bersujud serta berkata, "Ini adalah keinginan langit bahwa hambamu ini tidak dapat mengenyahkan pemberontak."
Lalu dia membentukan kepalanya ketanah dan dia mati.
Badannya di gantung dan dipertontonkan kepada rakyat. Hal ini terjadi di bulan pertama than ke 5 dari masa Jian An (tahun 200 M).
Melihat Ji Ping telah mati, Cao-Cao membawa Quin Quing Ton masuk.
"Apakah kau tahu orang ini, paman ?" Tanya Cao-Cao.
"Tentu.", Jawab Dong Cheng”Jadi pelayanku yang kabur ini disini. Dia harus dihukum mati !"
"Dia baru saja memberitahukanku mengenai pengkhianatanmu. Dia saksi mataku." Kata Cao-Cao”Siapa yang berani membunuhnya ?"
"Bagaimana kau, mentri utama negara, mendengar cerita dan pelayan tak tahu diri ini ?"
"Tetapi aku mempunyai Wang Zi Fu dan yang lainnya di penjara." Kata Cao-Cao”Dan bagaimana kau akan mengelak dari butki seperti itu ?"
Dia lalu memanggil tentaranya untuk memeriksa kediaman dong cheng. Mereka akhirnya menemukan titah rahasia kaisar dan gulungan sutra putih yang ditanda tangani oleh konspirator itu.
"Kau tikus tua !" Hardik Cao-Cao, "Kau berani melakukan ini ?"
Dia lalu memerintahkan untuk menangkap seluruh keluarga dong cheng dan seisi rumahnya tanpa kecuali. Dia lalu kembali ke istana dengan titah dan bukti pengkhianatan itu. Dia segera memanggil penasehatnya untuk berdiskusi mengenai menganti kaisar.
BAB 24
Cao-Cao yang telah menemukan bahwa kaisar ingin membunuhnya segera memanggil penasehatnya untuk membicarakan mengenai pergantian kaisar.
Cheng Yu tidak setuju dengan usul ini dan berkata, "Tuanku, Dunia kagum padamu dan menghormatimu karena kau mengarahkan pemerintahan dengan titah kaisar dinasti Han. Didalam masa pergolakan ini dan persengketaan diantara para bangsawan, hal seperti pergantian kaisar dan dinasti akan membawa perang saudara dan hal ini perlu di pikirkan matang2x."
Setelah berpikir sejenak Cao-Cao meninggalkan rencanana itu. Tetapi rencana dong cheng tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa ada yang dihukum. Seluruh ke 5 konspirator itu dengan seluruh keluarga dan isi rumahnya dihukum mati. 700 orang kira2x hari itu dihukum mati di berbagai gerbang kota dengan cara2x yang paling kejam yang bisa dilakukan. Rakyat ketakutan dan sedih atas perlakukan yang tidak berperikemansuiaan itu.
Tetapi pembantaian para konspirator itu dan seluruh isi rumahnya tidak dapat menghilangkan amarah Cao-Cao. Selir kaisar adalah adik dari dong Cheng. Dan dengan pedang ditangan, Cao-Cao pergi ke kota terlarang. Kaisar sangat senang dengan selir dong, karena dia sedang mengandung 5 bulan. Hari itu seperti hari-hari biasanya, kaisar, selir dong dan permaisuri Fu sedang duduk di salah satu kediaman pribadinya dan secara diam-diam membicarakan mengenai titah yang dipercayakan pada dong cheng dan mereka bingung karena sepertinya tidak ada yang dilakukan. Lalu tiba-tiba muncul Cao-Cao yang marah dan dengan pedang ditangan datang menemui kaisar dan menakutkan mereka.
"Apakah yang mulia tahu bahwa dong cheng berencana menyakitiku ?" Kata Dia.
"Dong Zhuo telah lama mati” Jawab Kaisar.
"Bukan Dong Zhuo !!! Dong CHeng !" Teriak Cao-Cao.
Hati kaisar langsung tergetar, dia berkata, "Aku sungguh tidak tahu !"
"Jadi kau telah lupa telah menulis titah dengan darahmu ?"
Kaisar terdiam, Ca02x memrintahkan pengawalnya untuk menangkap selir dong. Kaisar memohon agar mengampuninya karena kondisinya sekarang ini.
Tetapi Cao-Cao berkata, "Jika langit tidak mencampuri dan mengalahkan rencana itu. Mungkin aku sudah mati saat ini. Bagaimana aku daapt membiarkan wanita ini untuk melakukan sesuatu yang jahat padaku sedikit demi sedikit ?"
Kata Kaisar,"Asingkan dia didalam istana sampai dia melahirkan, Jangan sakiti dia sekarang !"
"Apakah kau berharap aku akan membiarkan keturunannya membalaskan dendam ibunya ?" KAta Cao-Cao.
"Aku mohon tubuhku tidak dipotong dan jangan permalukan aku " KAta Selir DOng.
Dia memerintahkan pengawalnya untuk memperlihatkan gulungan sutra putih. Kaisar langsung menangis sedih sekali.
"Jangan membenciku di akherat sana. Kita akan bertemu kembali di ' 9 MATA AIR EMAS' ", Kata kaisar kepada selir Dong.
Air matanya bercucuran seperti air hujan. Permaisuri Fu juga ikut bersedih dan menangis, tetapi Cao-Cao berkata, "Kau bersikap seperti anak kecil saja !"
Dan dia memerintahkan pengawalnya untuk membawa selir dong pergi dan menjerat lehernya dengan gulungan sutra putih itu di halaman istana.
Ketika meninggalkan istana Cao-Cao memberi perintah pada penjaga, dia berkata "Siapapun yang merupakan keluarga kaisar akibat pernikahan tidak dijinkan masuk kedalam istana, yang melanggar akan dihukum mati. dan penjaga juga akan mengalami hal yang sama apabila mereka membangkang perintah ini."
Untuk lebih meyakinkan dia menunjuk 3000 prajuritnya sebagai pengawal kaisar dan memerintahkan Cao Hong sebagai kepalanya.
Lalu Cao-Cao berkata kepada penasehatnya Cheng Yu, "Para konspirator di ibu kota telah kita singkirkan. Tetapi masih ada dua lagi yang tersisa, Ma Teng dan Liu Bei. Hal ini tidak boleh dibiarkan."
Cheng Yu berkata, "Ma Teng sangat kuat di barat dan tidak mudah untuk dikalahkan. Dia mungkin dapat dipanggil ke ibu kota dengan kata-kata yang lembut dan pujian. Liu Bei Di Xu ZHou, menempatkan posisinya dgn kuat dan tidak dapat dengan mudah diserang. Lebih dari itu, Yuan Shao di Guandu dan dia hanya memiliki satu keinginan yaitu menyerang dirimu. Apapun yang kita lakukan di timur akan membuat Liu Bei pergi ke Yuan Shao untuk bantuan dan Yuan Shao akan datang segera. Setelah itu terjadi maka kita akan terdesak."
"Kau salah," Balas Cao-Cao."Liu Bei adalah ksatria pemberani. Jika kita menunggu sampai dia telah besar maka akan lebih susah berurusan dengannya nanti. Yuan Shao mungkin kuat, tetapi dia tidak perlu ditakutkan. Dia terlalu bingung untuk bertindak."
Ketika mereka mendiskusikan hal ini, Guo Jia datang dan Cao-Cao tiba-tiba menanyakan pendapatnya mengenai masalah ini.
"Jika aku menyerang liu bei, lalu yuan shao akan mengancam. Apa pendapatmu mengenai hal ini ?"
Guo Jia berkata, "Yuan shao sudah memang sifatnya sangat ragu2x dan tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat. Dan para penasehatnya sangat iri antara satu sama lainnya. Dia tidak perlu ditakutkan. Liu Bei baru saja mengumpulkan tentara baru dan belum memperoleh kepercayaan mereka seutuhnya. Kau dapat menyelesaikan masalah di timur dalam satu pertempuran."
"Saran ini sesuai dengan apa yang kupikirkan." Kata Cao-Cao.
Dan dia menyiapkan tentara berkekuatan 200.000 prajurit dan dibagi dalam 5 divisi untuk menyerang Xu Zhou.
Pengintai membawa berita mengenai persiapan ini. Sun Qian pertama pergi ke Xia Pi untuk memberitahu Guan Yu dan lalu dia pergi ke Xiao Pei untuk memberitahu Liu Bei. Kedua orang itu membicarakan posisi dan apa yang harus dilakukan. Pertolongan sangat dibutuhkan saat ini. Lalu Surat dikirimkan pada Yuan Shao dan diberikan kepada sun qian untuk diantarkan. Sun Qian pergi ke utara dan bertemu tian feng dan dia meminta agar diatur pertermuannya dengan Yuan Shao. Sun Qian lalu di perkenalakan dan suratnya diserahkan pada Yuan Shao.
Tetapi Yuan Shao sedang merenung dan pakainanya sangat acak2xan. Tian Feng berkata, "Apa yang mengkhawatirkanmu tuanku ?"
"Aku akan segera mati" Jwb Yuan Shao.
"Tetapi mengapa kau berkata seperti itu ?"
"Aku mempunyai 3 orang anak, tetapi hanya yang termuda yang cukup pintar untuk memahami ideku. Sekarang dia terserang penyakit yang mengancam nyawannya. Apakah menurutmu aku mempunyai tempat untuk memikirkan hal lain lagi ?"
"tetap," Kata Tian Feng, "Keadaan saat ini membutuhkan perhatianmu. Cao-Cao akan menyerang daerah timur dan Xu Chang akan segera kosong. Kau dapat menyerang kota itu dengan pasukan kecil saja dan melakukan jasa besar untuk kaisar dan menyelamatkan rakyat dari kesedihan. Kau hanya harus menyakinkan dirimu untuk bertindak."
"Aku tahu kesempatan ini adalah yang terbaik, tetapi aku khawatir dan takut akan kegagalan jika kita menyerang sekarang."
"Apa yang kau khawatirkan ?" Tanya Tian Feng.
"Diantara anak-anakku hanya yang satu ini yang luar biasa. Dan jika terjadi sesuatu maka berakhirlah aku."
Akhirnya Yuan Shao tidak jadi mengirimkan tentaranya.
Sebagai konfirmasi atas hal ini, Yuan Shao berkata pada Sun Qian, "Pulanglah dan beritahu Liu Bei alasan sebenarnya, dan katakan jika sesuatu terjadi, dia dapat datang padaku dan aku akan mencari cara untuk membantunya."
Tian Feng jatuh ketanah dengan tongkatnya.
"Ini sungguh disayangkan !!!" Tangisnya”Ada sebuah kesempatan besar datang dan semuanya hilang gara2x seorang anak sakit."
Dia pergi keluar, Sun Qian melihat bahwa tidak ada pertolongan yang bisa didapat segera kembali dan memberitahu apa yang telah dia lihat. Liu Bei cukup gelisah dan bertanya apa yang bisa dilakukan.
"Jangan khawatir kakak, "Kata Zhang Fei, "Kita dapat menghancurkan Cao-Cao dengan serangan mendadak sebelum tentaranya mempunyai waktu menyiapkan kemah dan pertahanan."
"Hal itu akan sesuai dengan siasat perang." Kata Liu Bei, "Kau adalah seorang pemberani dan tindakanmu terhadap Liu Dai menunjukan bahwa kau telah mejadi seorang ahli strategi juga."
Lalu Liu Bei memberikan Zhang Fei prajurit untuk menjalankan rencananya.
Sekarang ketika Cao-Cao sedang didalam perjalanannya menuju Xiao Pei, Angin ribut muncul dan salah satu benderanya jatuh. Cao-Cao memanggil para penasehatnya dan bertanya tanda apakah ini ?"
Xun Yu berkata, "Dari arah mana angin itu bertiup dan apa warna bendera yang jatuh itu ?"
"Angin dari arah tenggara dan bendera itu berwarna biru dan merah."
"Hanya ada satu arti. Malam ini kemah kita akan diserang."
Pada saat yang sama Mao Jie masuk dan melaporkan kejadian yang sama. Cao-Cao bertanya lagi apakah artinya.
"Aku berpikir bahwa ini berarti ada serangan pada malam hari." Jwb Xun Yu.
Cao-Cao segera melakukan persiapan2x. Dia memberi perintah pada 9 kelompok pasukan untuk menempati posisinya, Meningalkan hanya 1 kelompok untuk menjaga kemah.
Malam itu hanya ada sedikit sinar bulan ketika Liu Bei dan Zhang Fei mengerahkan pasukannya untuk menyerang kemah musuh. Mereka meninggalkan Sun Qian untuk menjaga Xiao Pei. Karena Zhang Fei adalah pengusul dr strategi ini dia memimpin didepan dengan beberapa pasukan berkuda. Ketika mereka mendekat, semua sepertinya tenang2x saja dan tidak ada yang bergerak. Lalu tiba-tiba obor bernyalaan disekeliling mereka dan Zhang Fei mengetahui bahwa dia telah masuk dalam jebakan. Segera dari 8 penjuru arah mata angin keluar pasukan Cao-Cao. Dari Timur, barat, utara dan selatan ada Zhang Liao, Xu Chu, Li Dian dan Yu Jin. dari Barat Laut, Barat daya, Timur Laut dan tenggara ada Xiahou DUn, Xiahou Yuan, Xu Huang dan Yue Jing.
Zhang Fei menerjang maju dan dan melabrak semua prajurit yang ada didepannya, dia menjaga kakaknya agar tetap aman berada di belakang. Dia berusaha mati-matian untuk membuat jalan keluar dari kepungan. Pasukan yang dia miliki kebanyakan berasal dari prajurit Cao-Cao dan segera kembali kepada tuan mereka. Posisi mereka sungguh berada diujung tanduk.
Zhang Fei berhadapan dengan Xu Huang dan segera melawan dia, Tetapi ketika mereka berduel, Yue Jing muncul dari belakangnya. Dengan bersusah payah dia menghadang mereka berdua dan akhirnya berhasil memaksa Xu Huang dan Yue Jing mundur, dia segera menerjang maju mencari jalan keluar dan membantai lebih dari 20 prajurit disekitarnya dengan sekali tebasan tombak ularnya. Dia terpisah dari Liu Bei yang dia tidak tahu keberadaannya. Melihat bahwa tidak mungkin dia mencari Liu Bei ditengah kekacauan itu, dia berusaha mencari celah dan akhirnya berhasil menemukannya, dengan sisa-sisa prajurit berkudanya Zhang Fei menerobos kepungan tentara Yu Jin, Jalan Zhang Fei dihalangi oleh sekelompok pasukan pedang dan Zhang Fei yang marah segera menerjang maju dengan kudanya, dia menyerang dengan membabi buta sehingga banyak prajurit Yu Jin yang bergelimpangan disekitarnya, dengan wajah penuh darah dan mayat yang bertebaran dibawah kaki kudanya , prajurit Yu Jin tidak berani menghalangi jalannya. Dia berpikir untuk kembali ke Xu Zhou tetapi dia merasa yakin bahwa jalan kesanapun sudah dihalangi. Karena tidak ada jalan kembali Zhang Fei pergi menuju Bukit Mang Dang.
Liu Bei yang memimpin pasukan dibelakang diserang oleh pasukan Cao-Cao dan dia kehilangan 1/2 dari tentaranya. Kemudian datang pula pasukan yang dipimpin Xiahou Dun. Pasukan Liu Bei yang kalah jumlah segera berusaha mundur, Xiahou Dun memerintahkan pasukan pemanah berkudanya untuk menembaki panah kearah pasukan Liu Bei. Kemudian Pasukan Liu Bei yang tersisa dikejar oleh Xiahou Yuan. Saat ini Liu Bei menemukan bahwa dia hanya mempunyai kurang dari 50 prajurit berkuda yang mengikutinya. Dia segera memacu kudanya kembali ke Xiao Pei.
Tetapi tidak lama kemudian Liu Bei melihat kepulan asap berasal dari kota Xiao Pei. Lalu dia mengubah rencananya dan pergi ke Xia Pi. Dalam perjalanan dia menemukan bahwa seluruh daerah itu sudah dipenuhi pasukan musuh dan dia tidak bisa menerobos mereka. Lalu Dia teringat janji Yuan Shao, bahwa dia dapat pergi ke tempat Yuan Shao jika ada suatu hal terjadi. Dia lalu memutuskan menuju tempat Yuan Shao sampai dia bisa menemukan rencana lainnya. Karena itu dia mengambil jalan ke Qing Zhou tetapi jalan itu juga diblokir dan dia pergi melalui jalan2x kecil dan melanjutkan perjalanannya ke utara, dalam perjalanannya dia juga tetap dikejar dan kehilangan sisa-sisa pasukannya.
Dia dengan secepatnya bergerak ke kota Qing Zhou, berkuda ratusan km per hari. Ketika dia sampai di kota itu dan memanggil penjaga gerbang, penjaga itu bertanya siapakah dia dan memberitahukan pada gubernur kota itu yang merupkan anak tertua yuan shao yang bernama Yuan Tan. Yuan Tan sangat terkejut tetapi dia membuka gerbang dan masuk menemui Liu Bei yang dia perlakukan dengan baik.
Liu Bei menceritakan berita mengenai kekalahannya dan dia berharap dapat meminta perlindungan dari Yuan Shao. Dia diberikan tempat yang layak dan diperlakukan dengan hormat. Sementara Yuan Tan menulis surat pada ayahnya. Lalu Yuan Tan memberikan pengawalan dan mengirim Liu Bei sampai ke daerah Ping Yuan.
Di Kota Ye Jun, Liu Bei bertemu dengan Yuan Shao yang menyambutnya 10 Km jauhnya dari kota. Liu Bei bersujud kepada Yuan Shao dan Yuan Shao juga bersujud kepada Liu Bei dan berkata, "Aku telah sangat gelisah karena hal ini, karena anakku sakit aku tidak bisa membantumu dimedan perang. Tetapi sekarang merupakan sebuah kebahagiaan aku dapat bertemu denganmu dan salah satu keinginan hidupku telah terpenuhi."
Liu Bei menjawab, "Liu Bei yang kau lihat ini telah lama mempunyai keinginan untuk meminta perlindunganmu tetapi takdir tidak mengijinkannya. Sekarang Cao-Cao telah menyerangku dan aku telah kehilangan keluargaku aku mengingat bahwa kau, jenderal, mau menerima orang-orang baik dari mana saja. Karena itu aku menyimpan kebanggaan diriku dan aku percaya bahwa aku dapat berguna bagimu dan suatu saat aku akan membuktikan terima kasihku."
Yuan Shao menerima dia dengan senang dan memperlakukan dia dengan sangat baiknya dan mereka berdua tinggal di Kediaman Yuan Shao didaerah Ji Zhou.
Setelah mendapatkan Xiao Pei, Cao-Cao menekan kota Xu Zhou, Setelah beberapa saat akhirnya kota jatuh. Mi Zhu dan Jian Yong berhasil melarikan diri, dan Chen Deng menyerah. Cao-Cao memimpin pasukannya masuk kedalam kota dan menenangkan keadaan. Kemudia dia berusaha menyerang Xia Pi dimana Guan Yu mempertahankan kota itu mati-matian dan menjaga keluarga Liu Bei.
Xun Yu berkata, "Guan Yu berada disana, dia bertugas menjaga keluarga kakaknya itu dan dia akan mempertahankan kota sampai tetes darah terkahir. Jika kau tidak segera mengambilnya Yuan Shau yang akan mengambilnya."
Cao-Cao berkata, "Aku selalu menyukai Guan Yu, Karena kemampuan perangnya dan karena prinsip2xnya. Aku menginginkan dia menjadi bawahanku. Aku lebih baik mengirim seseorang untuk memintanya menyerah."
"Dia tidak akan melakukan itu." Kata Guo Jia”Rasa kebenarannya terlalu tinggi dan aku khawatir siapapun yang kau kirim untuk berbicara dengan akan menderita."
Lalu tiba-tiba ada seseorang yang maju dan berkata, "Aku cukup mengenalnya, dan aku bersedia pergi."
Yang berbicara adalah Zhang Liao.
Cheng Yu melihat dia dan berkata, "Walaupun kalian sahabat lama, aku berpikir kau tidak akan dapat meyakinkan Guan Yu. Tetapi aku punya rencana yang akan menjerat dia sehingga dia tidak mempunyai alternatif lain selain mengikuti Perdana menteri."
Bab 25
Bagian 1
Terkepung di Tu Shan, Guan Yu mengajurkan 3 persyaratan.
Bab 25 bagian 2
Bantuan Di Baima, Cao-Cao mengerahkan Ksatria hebat.
================================================== ======
Rencana untuk menarik Guan Yu dari kakaknya di utarakan cheng Yu, "Karena Guan Yu sangat berani lebih dari pada petarung pada umumnya, dia hanya dapat di raih dengan taktik yang hebat. Sekarang kita perlu mengirim tentara yang telah kita tangkap beberapa hari ini. Kita akan mengirim tentara2x itu ke Xia Pi. Mereka akan menjadi sekutu kita didalam kota. Sebuah serangan akan menarik Guan Yu menjauhi kota itu dan kita akan menyuruh tentara2x itu untuk membuka gerbang kota dan menguasai kota. Jalan kembali Guan Yu akan kita halangi dengan mengirim pasukan mengpung dia."
Cao-Cao menyetujui taktik itu dan beberapa puluh pasukan yang berhasil ditangkap Di Xu Zhou dikirim ke kota itu. Guan Yu mempercayai cerita yang mereka katakan sehingga mereka dibiarkan masuk.
Kemudian Xiahou Dun memimpin 5000 prajurit mendekati kota. Awalnya Guan Yu menokak untuk bertempur. Tetapi provokasi dilancarkan setiap hari dari kaki tembok kota dan akhirnya kemarahan Guan Yu sudah memuncak dan dia tidak tahan lagi. Dengan membawa 3000 prajuritnya dia keluar kota. Dia segera berduel dengan Xiahou Dun. Setelah 10 jurus, Xiahou DUn pura2x melarikan diri dan Guan Yu mengeja. Xiahou Dun lalu melawan lagi dan setelah beberapa jurus lalu dia kabur lagi dan begitu seterusnya sampai kira2x dia berhasil menarik pasukan Guan Yu sejauh 7 Km jauhnya dari kota. Lalu Guan Yu tiba-tiba tersadar bahwa dia tidak boleh terlalu jauh dari kota, dia segera memrintahkan pasukannya segera kembali.
Segera, terdengar ledakan sebagai tanda signal. Dari kanan dan kirinya muncul 2 kelompo pasukan yang dipimpin Xu Huang dan Xu Chu yang menghalangin jalannya. Guan Yu mengambil rute jalan setapak agar dia bisa secepatnya kembali ke kota. Tetapi dari kiri dan kanan jalan itu ternyata Cao-Cao telah menyiapkan pasukan yang bersembunyi memanahi mereka dan panah berterbangan seperti serangan hama yang memakan panen. Dia kemudian mundur dan mencari jalan lain. Dia berhasil menemukan jalan yang tidak terjaga tetapi kemudian Xiahou Dun muncul kembali dan kali ini dia menyerang dengan hebatnya. Kedua pasukan bertempur hingga malam tiba dan karena Guan Yu terdesak maka dia pergi ke kaki gunung Tu Shan, disana dia berkemah di sebuah bukit untuk beristirahat.
Guan Yu dari atas bukit melihat bahwa dia terkepung dari segala sisi. Dia jg dapat memandang kota, dia melihat kota menyala merah. Itu berarti ada pengkhianatan, dia teringat tentara yang dibiarkannya masuk. Dia tahu bahwa mereka pasti telah membuka gerbang dan membiarkan tentara Cao-Cao masuk. Mereka sengaja membakar kota agar Guan Yu khawatir dan gelisah dan memang pemandangan itu membuatnya sedih.
Pada malam hari dia mencoba untuk mencari jalan keluar dari bukit. Tetapi setiap usahany selalu gagal dan pasukannya di hujani dengan anak panah yang banyak sekali. Pada saat langit mulai terang dia mau mencoba lagi ketika dia melihat ada seseorang pengendara kuda yang mendekatinya dengan kecepatan tinggi. Dia adalah Zhang Liao.
Guan Yu berkata, "Apakah kau datang untuk melawanku, Zhang Liao ?"
"Tidak" Balas Zhang Liao, "Aku datang untuk melihatmu karena persahabatan lama kita."
Zhang liao segera menaruh pedangnya di samping pelana kudanya dan menancapkan tombaknya ditanah, dia turun dari kudanya dan keduanya saling memberi salam lalu duuk untuk minum arak bersama."
"Lalu artinya kau datang untuk mempengaruhi aku," Kata Guan Yu.
"Bukan begitu !" Jawab Zhang Liao, "Beberapa waktu yang lalu kau menyelamatkan nyawaku. sekarang aku ingin mencoba menyelamatkan nyawamu ?"
"Lalu keinginanmu adalah membantuku ?"
"Tidak tepat seperti itu" Jawab Zhang Liao.
"Lalu apa yang kau lakukan disini jika kau tidak melawanku juga tidak membantuku ?" Tanya Guan Yu.
"Tidak ada yang mengetahui bagaimana nasib kakakmu jg nasib adikmu itu. Kemarin malam kota jatuh kedalam tangan Cao-Cao, tetapi tidak ada prajurit yang disakiti maupun rakyat disakiti. Cao-Cao jg mengirim tentara untuk menjaga kediaman keluarga kakakmu. Aku datang untuk memberitahumu bahwa mereka dijaga dengan baik."
"Hal ini pasti untuk mempengaruhi aku." kATA Guan Yu, "Walaupun lolos dari sini mustahil, tetapi aku tidak akan menyerah. Aku akan menganggap mati adalah seperti kembali ke rumah. Kau lebih baik pergi secepatnya dan biarkan aku kebawah dan mencoba untuk menerobos kepungan ini."
"Tentu kau tahu bahwa orang lain akan mendengar hal ini sebagai bahan tertawaan." Jwb Zhang Liao.
"Aku Akan mati untuk kesetiaan dan kebenaran, siapa yang akan tertawa ?" Kata Guan Yu.
"Kau akan bersalah untuk 3 kejahatan jika kau mati."
"Katakanlah padaku apakah 3 kejahatan itu ?" Balas Guan Yu.
"Yang pertama, kau dan saudara2xmu bersumpah di bawah pohon persik untuk mati dan hidup bersama. Sekarang kakakmu telah dikalahkan dan kau ingin bertarung sampai mati. Jadi jika tiba-tiba saudara2xmu muncul lagi dan menginginkan bantuanmu apakah dia harus mencarimu di alam sana ?. Ini sama saja dengan kau mengkhianati persumpahanmu dibawah pohon persik. Kedua, kau ditugasi untuk menjaga keluarga kakakmu dan jika kau mati, kedua wanita itu akan ditinggal sendirian dan tanpa penjagaan. Itu berarti kau mengkhianati kepercayaan. Ketiga, kemampuan perangmu akan hilang dan tertelan oleh sejarah. Jika kau tidak membantu kakakmu untuk mencoba mempertahankan dinasti, maka seluruh usahamu yang telah kau lakukan saat ini hanya akan menjadi reputasi yang terlupakan dan kau hanya akan dipandang sebagai orang pemberani yang bodoh. Menurutku hal ini sangat tidak masuk akal, aku merasa sudah tugasku untuk menunjukan 3 kesalahan ini dari dirimu jika kau memilih melawan dan mati."
Guan Yu terdiam lama dan berpikir.
Lalu Dia berkata, "Kau telah berbicara 3 kesalahanku, lalu apa usulmu ?"
"Kau telah terkepung dan pasti akan mati jika kau tidak menyerah. Tidak ada untungnya untuk mati sia2x. Maka yang terbaik bagimu adalah menyerah pada Cao-Cao sampai kau mendengar berita tentang saudara2xmu. dengan begitu kau dapat melindungi keluarga kakakmu dan menjaga sumpah setiamu dibawah pohon persik. Kau akan tahu bahwa hidupmu itu akan berguna dan tidak sia2x. Kau harus memikirkan hal ini baik-baik." Kata Zhang Liao.
"Saudaraku, Kau telah berbicara 3 keuntungan dan 3 kesalahanku, sekarang aku juga memiliki 3 persyaratan. Jika perdana menteri menyetujui hal ini aku akan menangalkan baju zirahku. Jika dia menolak maka akau lebih baik menanggung 3 kesalahan itu dan mati."
"Kenapa perdana menteri akan menolak persyaratanmu ? Dia adalah orang paling pemurah dan berpikiran luas. Aku harap kau mengatakan apa saja persyaratanmu itu." Tanya Zhang Liao.
"Yang pertama adalah Karena aku dan Kakakku telah bersumpah untuk mendukung Han, aku sekarang menyerah kepada kaisar bukan kepada Cao-Cao. Yang kedua adalah kuminta kau sediakan kebutuhan2x yang layak bagi keluarga kakakku dan kedua wanita itu harus berada dalam perlindunganku dan tidak ada seorangpun yang diperbolehkan mendekati mereka tanpa seijinku. Ketiga aku harus dibiarkan pergi bersama keluarga kakakku apabila aku telah mendengar dimana keberadaanya, baik dia jauh ataupun dekat. Aku meminta ke 3 permohonanku ini di setujui. Satu saja tidak disetujui maka aku tidak akan mneyrah. Karena itu aku harap kau segera kembali dan memberitahukannya pada tuanmu.", Kata Guan Yu.
Zhang Liao segera kembali pada Cao-Cao dan dia mengutarakan 3 permintaan Guan Yu itu. Zhang Liao berkata bahwa syarat yang pertama adalah mengakui bahwa dia menyerah pada Han dan bukan pada Cao-Cao. Cao-Cao berkata, "Karena aku menteri Han, jadi aku adalah Han. Aku setujui hal itu."
Zhang Liao lalu berkata mengenai keinginan Guan Yu untuk mengurus keluarga kakaknya dan meminta diberikan kebutuhan yang layak. Cao-Cao berkata, "Aku akan memberi mereka dua kali lipat apapun yang dibutuhkan mereka. Dan aku setuju untuk membiarkan Guan Yu menjaga mereka."
Lalu berkata lagi Zhang Liao, "Jika dia mendapat berita mengenai dimana Liu Bei, dia harus diijinkan pergi."
Cao-Cao langsung berpikir dan berkata, "Lalu aku sepertinya hanya memberi makan Guan Yu jika begitu. APa gunanya ini ? Aku tidak setuju."
Zhang Liao berkata, "Kau pernah mengetahui apa yang di katakan Yu Rang, 'Perbedaan didalam sifat diperlukan perbedaan didalam memperlakukan.' Liu Bei memperlakukan Guan Yu dengan baik sekali. Kau juga dapat meluluhkan hati Guan Yu dengan bersikap baik dan mendukungya."
"Apa yang kau katakan beralasan. Aku akan menyetujui 3 kondisi itu." Kata Cao-Cao.
Zhang Liao segera kembali pada Guan Yu yang masih bertahan diatas bukit Tu Shan. Dan membawa berita bahwa Cao-Cao telah menyetujui semua persyaratan Guan Yu.
Kata Guan Yu, "Sekarang aku harap pasukan dibawah bukit menyingkir sehingga aku dapat memasuki kota dan mengatakan kepada kedua kakak iparku apa yang telah direncakan. Setelah itu akau akan menyerah."
Zhang liao segera kembali dan menyatakan permohonan ini dan perintah diberikan agar pasukan mundur 3 mil.
"Jangan lakukan ini !"Kata Xun Yu, "Aku takut dia akan berkhianat."
"Dia tidak akan melangar janjinya." Kata Cao-Cao,"Dia orang yang memegang teguh prinsip."
Pasukan mundur dan Guan Yu dengan sisa tentaranya masuk ke kota Xia Pi dimana dia melihat orang2x melakukan kegiatan mereka dengan tenang. Dia pergi kekediaman gubernur dan menemui kedua kakak iparnya.
Dia bersujud kepada mereka dan berkata, "Aku memohon maaf untuk menyebabkan kalian khawatir."
"Dimana Paman kaisar ?" Tanya mereka.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya."
"Apa yang akan kau lakukan adik ipar ?"
"Aku pergi keluar kota dan melakukan pertempuran tetapi gagal dan terkepung diatas bukit. Zhang Liao datang dan meyakinkanku untuk menyerah. Aku mengajukan 3 kondisi dan semuanya disetujui. Dan musuh telah mundur sehingga aku dapat kembali ke kota. Kecuali aku mengethui apa keputusan kailan, kakak2x iparku. AKu tidak berani mengambil langkah apapun sekarang."
Mereka bertanay apa saja 3 persyaratan itu dan Guan Yu memberitahukannya.
Lady Gan berkata, "Ketika Cao-Cao datang, kami pikir kami akan mati. Tetapi bahkan tidak seuntai rambut dari kepala kamipun dilukai. Tidak seorang prajuritpun berani masuk melewati pintu kami. Kau telah menerima kondisi itu adik ipar, Jadi kau tidak perlu meminta persetujuan kami. Ketakutan kami hanya dia tidak akan membiarkanmu pergi dan mencari paman kaisar."
"Kakak2x ipar, kalian tidak perlu khawatir. Aku akan mengurus hal itu."
"Kau harus memutuskan segala sesuatunya dan tidak perlu bertanya pada kami."
Guan Yu berpamitan dan kemudian dengan beberapa pengawalnya dia pergi menemui Cao-Cao. Cao-Cao menyambutnya dan menerima dia dengan baik. Guan Yu segera turun dari kuda dan memberi salam. Cao-Cao membalasnya dengan sangat hormat.
"Pemimpin dari pasukan yang kalah sangat berterima kasih bahwa nyawanya telah diampuni." Kata Guan Yu.
"Aku telah lama mengngagumi loyalitas mu dan prinsip2xmu sehingga bertemu denganmu telah memenuhi semua keinginan hidupku." Jawab Cao-Cao.
"Karena perdana menteri telah memberikan persetujuan atas 3 kondisi yang temanku telah bawakan, maka tampaknya tidak ada lagi hal lain untuk dibahas." Kata Guan Yu.
"Seperti yang telah aku katakan maka jadilah seperti itu, aku tidak akan melanggar janjiku.", Balas Cao-Cao.
"Kapanpun aku mendengar kabar tentang dimana Paman Liu Bei berada, Aku pasti akan pergi menemuinya, walaunpun harus melalui api dan air aku pasti akan mencarinya. Dan mungkin pd saat itu tidak ada kesempatan bagiku untuk berpamitan padamu. Aku percaya kau pasti mengerti alasannya."
"Jika Liu Bei terbukti hidup, aku akan membiarkanmu pergi kepadanya. Tetapi aku khawatir dai telah tewas didalam kekacauan penyerangan kemari. Kau tidak usah khawatir lagi, aku akan menepati janjiku."
Guan Yu berterima kasih. Lalu perjamuan diadakan untuk Guan Yu. Keesokan harinya pasukan bergerak kembali menuju ibu kota Xu Chang.
Dalam perjalanan ke ibu kota, Kereta kuda dipersiapkan untuk kedua wanita itu dan Guan Yu menjaga mereka. Didalam perjalaan ketika mereka harus beristirahat, Cao-Cao selalu berusaha menyeanangkan Guan Yu. Di tempat perhentian itu Cao-Cao memberikan tempat yang layak untuk Guan Yu dan kakak2x iparnya. Guan Yu berdiri semalamam didepan pintu dengan lilin ditangan. Tidak sekalipun dia menyerah pada kelelahan. Cao-Cao sangat menghormati dia lebih lagi dari sebelumnya atas tindakan ini.
Di Ibu kota, perdana menteri memberikan kediamaan yang mewah pada Guan Yu dan kedua kakak2x iparnya itu. Guan Yu segera membagi dua daerah itu. Yang didalam diperuntukan bagi kedua kakak2x iparnya dan yang didepan untuk dirinya sendiri. Dia menempatkan penjaga berjumlah 18 orang dari prajurit2xnya yang telah lama mengikutinya untuk menjaga bagian belakang kediaman.
Guan Yu dibawa menemui kaisar Xian yang memberinya gelar "JENDERAL YANG MENGABDI PADA HAN." Guan Yu berterima kasih pada kaisar. Keesokan harinya Cao-Cao membaut perjamuan besar, mengundang seluruh penasehatnya dan pejabat2xnya, pesta itu diadakan khusus untuk Guan Yu yang duduk dikursi kehormatan. Disamping itu Guan Yu mendapatkan hadia berupa sutra, emas dan perak. Semua hal itu Guan Yu berikan untuk kakak2x iparnya untuk mereka gunakan. Bahkan dari hari pertama Guan Yu tiba di ibu kota, Guan Yu diperlakukan sangat baik dan spesial, Perjamuan kecil selalu diadakan untuk setiap 3 hari dan perjamuan besar diadakan setiap 5 hari untuknya.
Cao-Cao juga memberikannya 10 gadis pelayan paling cantik diistana. Guan Mengirim mereka untuk melayani kakak2x iparnya.
setiap 3 hari Guan Yu pergi kedepan pintu kakak2x iparnya untuk bertanya mengenai apa yang merka butuhkan. Dan mereka selalu bertanya apakah ada berita dari orang2x mengenai liu bei. Hal ini selalu diakhiri dengan kata2x, "Adik ipar, kau boleh 'menyerah' jika kau mau."
Cao-Cao mendengar berita ini sangat senang dan berpikir dia harus memberikan lebih lagi pd Guan Yu.
Suatu hari Cao-Cao memperhatikan bahwa jubah yang Guan Yu pakai sudah sangat tua dan rusak. Setelah memperhatikan ukuran tubuh Guan Yu, Cao-Cao memerintahkan agar dibuatkan yang baru untuk Guan Yu. Guan Yu berterima kasih dan memakainya didalam jubahnya yang lama.
"Kenapa kau sungguh sayang pada jubah tua itu ?" Tanya Cao-Cao sambil tertawa.
"Aku bukan sayang," Jawabnya”Jubah tua ini diberikan kakakku dan aku memakainya karena ini mengingatkanku padanya. aku tidak dapat membiarkan pemberian baru mengantikan pemberian kakakku ini."
"Sunggu berprinsip !!" KAta Cao-Cao sambil menghela napas.
Suatu hari Guan Yu berada dirumah, lalu tiab2x datang utusan yang mengatakan kedua wanita itu menangis tersedu dilantai. Mereka tidak mau mengatakan kenapa.
Guan Yu merapikan pakaiannya dan pergi serta berlutut didepan pintu berkata, "Mengapa kalian bersedih, kakak2x ipar ?"
Lady Gan menjawab, "Kemarin malam aku bermimpi Kakakmu telah jatuh kedalam lubang. aku terbangun dan memberitahu lady mi dan kami berpikir bahwa dia pasti sudah mati. maka kami bersedih."
"Mimpi tidak dapt dipercaya," Jawabnya, "Kau bermimpi mengenai kakak karena kau memikirkan dia. Aku harap kalian jangan bersedih lagi."
Pada saat itu Guan Yu diundang kesuatu perjamuan lain, jadi dia berpamitan pada kedua wanita itu dan pergi. Melihat Guan Yu sedih dan ada air mata, tuan rumah bertanya ada masalah apa.
"Kedua kakak iparku menangisi kakakku dan aku tidak dapat menahan sedihku sebagai rasa simpati."
Cao-Cao tersenyum dan berusaha membuat Guan Yu senang. Cao-Cao menuangkan Guan Yu arak sehingga Guan Yu mabuk dan dia duduk sambil menarik2x janggutnya dan berakta, "Apa gunanya aku ini ! aku tidak melakukan apapun untuk negaraku dan sekarang aku harus berpisah dari kakakku."
"Berapa banyaknya janggutmu itu ?" Tiba-tiba Cao-Cao bertanya.
"Beberapa ratus aku rasa, pada musim gugur beberapa jatuh, tetapi pada musim dingin adalah saat paling lebat. Lalu aku menggunakan kantung sutra berwarna hitam untuk menjaganya Jangan sampai rusak." Jawab Guan Yu.
Cao-Cao lalu membuatkan sebuah kantung untuk menjaga janggut Guan Yu. Segera mereka kemudian pergi ke istana kaisar. Kaisar lalu bertanya, mengapa ada kantung dibawah dagu Guan Yu.
"Janggutku sangat panjang, yang mulia”, Jawab Guan Yu," Sehingga perdana menteri memberiku kantung ini untuk melindunginya."
Lalu kaisar memerintahkan dia untuk membuka kantung itu dan menunjukan janggutnya.
"Sungguh merupakan janggut paling indah yang pernah kulihat." Kata Kaisar.
Inilah sebannya mengapa orang2x memanggilnya "Ksatria dengan janggut terindah."
Suatu waktu yang lain, setelah perjamuan ,Cao-Cao melihat tamunya datang dan dia melihat bahwa kudanya sungguh kurus.
"Kenapa kudamu sungguh kurus sekali ?" Tanya Cao-Cao.
"Tubuhku ini sungguh besar sekali dan tampaknya kudaku tidak kuat. Maka kudaku selalu kurus." Jwb Guan Yu.
Cao-Cao segera menyuruh pengawalnya untuk membawa kuda yang bagus. Dan segera saja pengawalnya itu menunjukan sebuah kuda berwarna merah, seperti bara yang terbakar dan sangat tampan rupa kuda itu.
"Apakah kau mengenali kuda ini ?" Tanya Cao-Cao.
"Tentu, ini tidak lain adalah si 'RAMBUT MERAH'" Jawab Guan Yu.
"Ya, benar sekali." Balas Cao-Cao.
Dan dia menghadiahkan kuda ini pada Guan Yu.
Guan Yu lalu bersujud berkali-kali dan berterima kasih, lagi dan lagi. Cao-Cao mulai merasa kurang senang dan berkata, "Aku telah memberimu banyak hal, pelayan2x yang cantik, sutra, emas dan perak. Dan tidak pernah mendapatkan sujudmu sekali saja. Kuda ini tampaknya lebih menyenangkanmu daripada hal yang lainnya. Kenapa begitu ?"
"Aku mengetahui kuda ini. Dia dapat berpergian 300 km sehari dan aku akan sangat beruntung jika memilikinya. Sekarang segera setelah aku mengetahui dimana kakakku berada. aku dapat menemuinya dalam satu hari saja." Kata Guan Yu.
Cao-Cao menggerutu dalam hatinya dan mulai menyesal telah memberikah hadiah kuda itu.
Kata Cao-Cao kepada Zhang Liao, "Aku telah memperlakukan Guan Yu dengan baik, tetapi dia tetap berkeinginan meninggalkan aku. Apakah kau mengetahui bahwa maksudnya benar-benar ingin meninggalkanku ?"
"Aku akan mencoba mencari tahu ?", Jawabnya.
Lalu Zhang Liao mencari kesempatan untuk bertemu Guan Yu. Ketika mereka akhirnya bertemu, Zhang Liao berkata, "Aku merekomendasikan kau kepada perdana menteri dan kau akhirnya mendapatkan banyak hal dari dia."
"Aku sangat terkesan dan berterima kasih atas kebaikannya dan semua pemberiannya." Kata Guan Yu,"Tetapi walaupun badanku disini tetapi pikiranku selalu teringat pada kakakku."
"Kata-katamu tidak selaras dengan keadaanmu saat ini. Seseorang yang hidup di dunia tanpa mebeda-bedakan hubungan dgn orang yang lain bukanlah orang yang paling di kagumi. Bahkan Liu Bei tidak pernah memperlakukanmu lebih baik dari pd perdana menteri. Kenapa kau masih saja tetap ingin pergi?"
"Aku sangat mengetahui bahwa perdana menteri baik padaku, tetapi aku juga telah menerima kebaikan dari paman liu bei. Lagipula kami telah bersumpah hidup dan mati bersama dan aku tidak dapat diam saja disini. Tetapi sebelum aku pergi, aku akan membalas jasa baik perdana menteri padaku untuk menunjukan terima kasihku."
"Bagaiman ika ternyata Liu Bei telah meniggalkan dunia ini, apakah kau akan pergi ?" Tanya Zhang Liao.
"Aku akan mengikutinya ke alam bawah dan bertemu denganya dia '9 MATA AIR EMAS' " Jawab Guan Yu.
Zhang liao segera kembali menemui Cao-Cao dan menceritakan kejadian ini yang akhirnya membuat mereka yakin bahwa Guan Yu benar-benar akan pergi suatu hari.
"Untuk melayani pemimpinnya tanpa memikirkan diri sendiri adalah bentuk prinsip yang tertinggi." Kata Cao-Cao sambil menghela napas.
Kata Xun Yu," Dia berbicara mengenai melakukan suatu jasa terlebih dahulu sebelum pergi. Jika dia tidak mendapatkan kesempatan itu, dia tidak akan dapat pergi."
Cao-Cao setuju dgn hal itu.
Liu Bei telah pergi kepada Yuan Shao untuk berlindung. Disini Liu Bei selalu bersedih dan ketika ditanyakan alasannya dia berkata bahwa dia tidak mengetahui apa yang terjadi dengan saudaranya dan keluarganya sejak mereka jatuh ketangan Cao-Cao.
"Kenapa aku tidak boleh bersedih ketika aku gagal mempertahankan negriku dan keluargaku ?" Kata Liu Bei.
"Aku telah lama berharap untuk menyerang Xu Chang." Kata Yuan Shao, "Sekarang adalah musim gugur dan merupkan waktu yang tepat untuk melakukan ekspedisi, mari kita bicarakan bagaimana cara menghancurkan Cao-Cao."
Tian Feng segera menentang keputusan ini.
"Ketika Cao-Cao menyerang Xu Zhou dan Xu Chang ditinggalkan tanpa prajurit, kau membiarkan kesempatan ini lewat. Sekarang Xu Zhou telah direbut dan tentara mereka masih bersemangat akibat kemenangan itu, akan merupkan suatu hal yang salah jika kita mencoba menyerang sekarang. Aku harap kita menunggu kesempatan lainnya."
"Biarkan kupikir mengenai hal itu." Kata Yuan Shao.
Dia bertanya pada Liu Bei apakah lebih baik menyerang atau bertahan.
Liu Bei menjawab ,"Cao-Cao adalah pemberontak, Aku pikir kau akan melalaikan tugasmu jika kau tidak menyerangnya."
"Kata-katamu adalah benar," Jawab Yuan Shao.
Dia akhirnya menetapkan untuk bergerak. Tetapi lagi penasehat Tian Feng menentangnya.
Lalu Yuan Shao marah dan berkata, "Kau orang yang hanya mengeri membaca buku dan membenci perang, kau telah membuatku kehilangan banyak kesempatan."
Tian Feng bersujud dan berkata, "Jika kau mengacuhkan kata2x pelayan setiamu maka kau akan kalah di medan perang."
Yuan Shao yang sangat marah ingin menghukum mati tian feng. Tetapi Liu Bei memohon padanya dan dia hanya dipenjarakan saja.
Melihat nasib dari rekannya, penasehat lainnya Ju Shou mengumpulkan anak buahnya dan keluarganya, Kepada mereka dia membagikan semua harta miliknya dan berkata, "Aku akan pergi dgn pasukan. Jika kita berhasil, maka tidak akan ada yang menghalangi kemahsyuran kita, tetapi jika kita kalah, resiko yang akan kujalani sangat besar."
Teman dan keluarga menangis sambil mengantarkan kepergiannya.
Jenderal Yan Lian di tunjuk sebagai kepala pasukan dan diperintahkan menyerang Baima.
Lalu Ju Shou memprotes keputusan itu, "Pikirannya terlalu sempit untuk diberikan jabatan itu. Dia pemberani tetapi tidak cocok untuk kepercayaan seperti itu."
"Kau bukanlah orang yang pantas untuk menilai jenderal terbaikku." Balas Yuan Shao.
Pasukan itu bergerak ke Li Yang dan gubernur Liu yue dari dong jun segera mengirim pesan penting ke Xu Chang untuk meminta bantuan. Cao-Cao segera mempersiapkan pasukannya.
Segera setelah berita mengenai peperangan ini didengar, Guan Yu menemui perdana menteri dan berkata, "Tuanku. Pasukan sudah dimobilisasi. Aku mau menjadi sukarelawan untuk menjadi pemimpin pasukanmu."
"Aku tidak mau menempatkanmu dalam ketidaknyamanan ini, tetapi jika keadaan memerlukan bantuanmu aku akan memanggilmu." Jawab Cao-Cao.
Lalu Guan Yu akhirnya pergi dan 150.000 ribu prajurit bergerak dalam 3 arah. Didalam perjalanan surat dari Liu yue yang mengharapkan bantuan tiba dan Cao-Cao mengerahkan 50.000 tentaranya menuju baima dan mengambil posisi diatas bukit. Dipadang rumput luas didepan mereka, yang liang berkemah dengan 100.000 prajurit yang semuanya adalah veteran perang yang telah mengikuti yuan shao selama bertahun-tahun.
Cao-Cao ketakutan dengan pemandangan yang dilihatnya, kembali kekemah dia berkata kepada Song Xian yang dahulu pernah melayani Lu Bu dan berkata, "Kau adalah jenderal yang terkenal dibawah Lu Bu. Dapatkah kau melawan Yan Liang ini ?"
Song Xian setuju untuk mencoba. Dia mempersenjatai dirinya dan naik keatas kuda serta berkuda keluar kemah. Yan Liang juga naik keatas kuda dan keluar untuk melayani tantangan ini. Melihat Musuh mendekat, dia berteriak keras dan memacu kudanya kearah Song Xian. Keduanya bertemu dan bertarung, hanya dalam 3 jurus Song Xian terjatuh karena tertebas pedang Yan Liang.
"Benar-benar seorang pemimpin yang kuat." Kata Cao-Cao.
"Dia telah membunuh sahabatku, aku ingin pergi dan membalaskan dendamnya, " Wei Xu meminta kepada Cao-Cao.
Cao-Cao memerintahkan dia segera pergi dan dia segera menaiki kudanya dan menyiapkan tombaknya dan didepat pasukannya dia memaki Yan Liang.
Yang Liang tidak menjawab sepatah katapun, tetapi kuda mereka akhirnya mendekat dan dengan sekali pukulan dari pedang Yan Liang, dahi wei xu langsung terbelah menjadi dua.
"Sekarang siapa yang berani melawan dia ?" Tanya Cao-Cao.
Xu Huang menjawab tantangan itu dan dia keluar, pertarungan terjadi 20 ronde dan Xu Huang akhirnya kembali kekemahnya karena merasa terdesak. Jenderal yang lainnya sekarang merasa tertekan atas kekalahan ini. Cao-Cao menarik mundur pasukannya, dia merasa sedih atas kekalahan ini dan kehilangan dua jenderal didalam pertarungan yang singkat. Yan Liang juga menarik mundur pasukannya.
Lalu Cheng Yu menemui tuannya itu dan berkata, "Aku dapat menghadirkan orang yang setara dengan Yan Liang."
"Siapa ?" Tanya Cao-Cao bersemangat.
"Tidak lain dan tidak bukan adalah Guan Yu."
"Aku takut jika aku memberikannya kesempatan kepada dia untuk melakukan jasa yang dia bilang itu, maka dia akan meninggalkanku."
"Jika Liu Bei masih hidup dia pasti ada bersama Yuan Shao. Jika kau membiarkan Guan Yu mengalahkan jenderal terbaik Yuan Shao, Yuan Shao akan menghukum mati Liu Bei. Setelah Liu Bei hilang, kemanakan Guan Yu akan pergi ?"
Penjelasan ini menyenangkan hati Cao-Cao dan dengan segera dia memanggil Guan Yu untuk datang.
Sebelum Guan Yu menjawab panggilan Cao-Cao dia terlebih dahulu berpamitan pada kedua kakak iparnya.
"Kau mungkin akan mendapatkan berita mengenai paman Liu di perjalanan," Kata mereka.
"Ya, aku akan mencoba mencari berita." Kata Guan Yu dan diapun pergi.
Bersenjatakan tombak naga hijainya itu dia mengendarai kuda merah yang gagah perkasa. Guan Yu segera sampai di baima. Dia menemui Cao-Cao yang menceritakan kepadanya apa yang terjadi. Yan Liang terlalu kuat untuk dihadapi.
"Biarkan aku melihat dia." Kata Guan Yu.
Arak disediakan untuk menyambut kedatangan Guan Yu yang baru sampai. Dan sementara mereka minum, dilaporkan bahwa yan liang datang lagi untuk menantang. Lalu Cao-Cao dan Guan Yu serta staff2xnya pergi ke puncak bukit dimana musuh dapat terlihat seluruhnya. ao2x dan Guan Yu duduk diujung bukit dan para jenderal lainnya berdiri dibelakang mereka. Cao-Cao menunjuk formasi pasukan yan liang dibawah sana. Lambang dan benderan2x berkibar dengan gagahnya serta pakaian perang berkilau terkena sinar matahari serta ratusan tombak2x tersusun rapi dalam barisan2x pasukan yang memberikan impresi kekuatan yang sangat hebat dan pertunjukan kemiliteran yang sangat mengetarkan jiwa.
"Lihat bagaimana hebatnya pasukan dari utara sungai kuning ini," Kata Cao-Cao.
"Aku hanya menganggap mereka sekelompok unggas dan anjing liar." Kata Guan Yu.
Cao-Cao menunjuk pada Yan Liang dan berkata, "Disana dibawah payung besar, dia yang menggunakan jubah dan memakai baju zirah terbuat dari perak dan mengendarai kuda serta memegang pedang yang sangat besar sekali itu. Dia adalah yan liang."
"Kepalanya terlihat seperti tertancap pada tombak dan untuk dijual." Kata Guan Yu yang cuma melihat sesekali saja kepada pasukan yang berada dibawah kakinya itu.
"Dia sungguh kuat sekali. Kau Jangan menganggap remeh dia." Kata Cao-Cao.
Guan Yu berdiri dan berkata, "Aku akan pergi dan membawakan kepalanya jika kau mau."
berwin
12-11-2004, 02:48 PM
"Bercanda tidak diperbolehkan didalam pasukan ini," Zhang Liao menyela, "Aku harap kau berhati-hati dengan perkataanmu jenrdal."
Guan Yu segera menaiki kudanya, mengambil tombak naganya dan memacu kudanya menuruni bukit seorang diri, mata phoenixnya menatap tajam dan alisnya mengerenyit menandakan keseriusannya. Dia menjerang tepat ditengan formasi musuh dan para prajurit utara yang menahanya jika tidak mati terinjak kudanya maka tewas karena sabetannya. Akhirnay mereka tidak menahanya lagi dan seperti gelombang besar mereka mebuka jalan untuk Guan Yu dan tidak berani melawan. Guan Yu bergerak menuju Yan Liang.
Sekarang Yan Lian yang duduk disana melihat ada seorang penunggang kuda kearahnya, dan ketika dia bertanya siapakah orang itu, tiba-tiba saja Guan Yu sudah ada dihadapannya. Karena terkejut Yan Liang segera mengeluarkan pedang besarnya. Guan Yu menangkat tanganya yang memegang tombaknya dan segera menghujamkannya ke tubuh Yan Liang. Yan Liang langsung menahan serangan Guan Yu dengan pedangnya, tetapi kekuatan tebasan golok Guan Yu mematahkan pedangnya dan juga membelah yan lian menjadi dua dibahunya serta membelah kudanya juga.
Turun dari kuda, Guan Yu memenggal kepala Yan Liang dan mengantungkannya di sadel kudanya dan dia naik kembali kekudanya serta pergi kembali menemui Cao-Cao, seluruh tentara utara disitu hanya bisa terdiam saja tidak percaya bahwa pemimpinnya dapat dibunuh semudah itu. Guan Yu berkuda seperti disana tidak ada seorangpun prajurit musuh.
Kemudia Pasukan utara tersadar dan mereka panik serta lari. Pasukan Cao-Cao diperintahkan mengejar dan membantai banyak sekali prajurit Yuan Shao. Mereka menangkap banyak kuda dan senjata serta perlengkapan militer. Guan Yu segera kembnali ke atas bukit dan menyerahkan kepala Yan Liang sebagai bukti kehebatannya.
"Kau lebih dari sekedar manusia biasa, jenderal !" Kata Cao-Cao sambil terkagum-kagum.
"Apa yang aku lakukan sampai kau berkata seperti itu ?" Kata Guan Yu, "Adikku Zhang Fei melakukan hal yang sama pada pasukan yang berjumlah ratusa ribu prajurit dan dia melakukan itu semudah mengambil sesuatu dari saku bajunya saja."
Cao-Cao yang tekagum-kagum pada pernyataan itu segera berplaing pada jenderal2x dan berkata, "Jika kalian bertemu dengan Zhang Fei ini maka berhati-hatilah. Ingatlah perkataanku ini."
Dan dia memerintahkan mereka untuk membuat catatan dibalik jubah mereka bahwa mereka harus sangat berhati-hati bila bertemu orang yang bernama Zhang Fei ini.
Tentara yang kalah kembali ke utara dan bertemu dengan yuan shao dimana mereka menceritakan kejadian itu.
"Seorang ksatria berwajah merah dgn janggut yang panjang, memegan tombak besar dan diujungnya berlambang naga hijau. Dia menerjang masuk formasi barisan kami sendirian, membunuh jenderal Yan Liang dan kembali lagi." Kata mereka.
"Siapakah monster ini ??? ", Tanya Yuan Shao.
Ju Shou berkata, "Itu pasti adik Liu Bei, Guan Yu. Tidak mungkin ada orang lain."
Yuan Shao sangat marah dan menunjuk pada Liu Bei dia berkata, "adikmu telah membunuh jenderal yang paling kusayangi. Kau pasti bersekongkol dengannya. Kenapa aku waktu itu menyelamatkanmu !!!"
Dia memerintahkan penjaga untuk membawa Liu Bei pergi dan menghukum mati.
Bab 26
bagian 1
Yuan Shao kehilangan jenderal lainnya.
Bab 26 bagian 2
Guan Yu meninggalkan jabatan dan kekayaan.
================================================== =======
Liu Bei diancam hukuman mati oleh Yuan Shao karen Ju Shou meyakinkan Yuan Shao bahwa orang yang membunuh jenral Yuan Shao adalah Guan Yu.
Liu Bei berbicara, "Harap kau dengar dulu ucapanku, tuan, Sebelum kau memutuskan. Aku tidah tahu mengenai keberadaan saudara2xku sejak ketidak beruntunganku di Xu Zhou dan tidak tahu apakah Guan Yu hidup atau mati. Didunia ini banyak orang yang menyerupai dia. Apakah setiap orang berwajah merah dengan janggut lebat pasti bernama Guan Yu ? Apakah tidak lebih bijak jika kau mencari bukti terlebih dahulu”
Sekarang Yuan Shao yang selalu ragu dan mendengar Liu Bei berkata seperti itu tiba-tiba berbalik kepada Ju shou dan berkata, "Aku hampir membunuh orang yang tdk bersalah karena perkataanmu itu !!!"
Lalu Yuan Shao meminta Liu Bei duduk kembali didalam tendanya dan meminta saran bagaimana membalaskan dendam Yan Liang.
Segera dari luar terdengar suara berkata, "Yan Liang dan aku sudah seperti saudara dan aku tidak bias membiarkan orang lain membalaskan kematiannya ?"
Yang berbicara itu adalah orang dengan tinggi 2 meter lebih dan berbadan besar serta wajahnya seperti Qi Rin, seorang pemimpin terkenal dari utara sungai kuning bernama Wen Chou.
Yuan Shao sangat senang dan berkata, "Kau adalah satu2xnya orang yang dapat melakukan itu. Aku akan memberimu 100.000 tentara dan kau dapat menyebrang sungai kuning dan secepatnya kau hancurkan pemberontak Cao-Cao."
"Kau tidak dapat melakukan itu. Wen Chou akan gagal." Kata Ju Shou, "Yang paling tepat adalah mempertahankan Yen Jin dan mengirim pasukan untuk menjaga Guan Du. Jika kau secara terburu-buru menyebrang sungai dan terjadi sesuatu yang salah dengan rencana kita maka tidak akan ada satu nyawapun yang akan kembali."
Yuan Shao berkata, "Hal ini selalu merupakan cara orang2x sepertimu, selalu menunda dan menurunkan semangat pasukan. Kau membatalkan hari ini dan menunda esok harinya hingga kemenangan menjadi hal yang mustahil. Apakah kau melupakan bahwa spontanitas adalah salah satu kehormatan dari para prajurit ?"
Penasehat itu pergi dengan sedih dan berkata, "Yang diatas tidak bisa menahan ambisi mereka, yang dibawah menrangkat untuk mendapatkan hasil. Keabadian adalah jalan dari sungai kuning, apakah aku harus mengubah hal itu ?"
Setelah itu Ju Shou selalu beralasan sakit dan tidak pernah lagi pergi kepertemuan.
Liu Bei berkata,"Aku telah menerima banyak kebaikan yang kau berikan dan belum dapat menyatakan rasa terima kasihku. Aku ingin mendampingi jenderal Wen Chou sehingga aku dapat membayar kebaikanmu dan juga mungkin aku akan mendengar berita mengenai saudara2xku."
Yuan Shao dengan senang setuju atas usul itu dan memerintahkan Wen Chou untuk berbagi komando dengan Liu Bei.
Tetapi Wen Chou berkeberatan dan berkata, "Liu Bei telah terlalu sering kalah dan itu akan menjadi pertanda buruk untuk pertempuran kali ini. Karena ini adalah keinginanmu, aku akan memberinya komando di belakang dengan 30.000 prajurit”
Setelah hal ini disetujui 3 legiun tentara diberikan pada Liu Bei untuk mengikuti pasukan utama dari belakang.
Kehebatan yang ditunjukan Guan Yu ketika menyerang Yan Liang membuat rasa hormat dan kagum dari Cao-Cao menjadi dua kali lipat sebelumnya dan Cao-Cao mengirim pesan pada istana sehingga Guan Yu diberi gelar Penguasa dari HanShou dan stempel penugasan dibuat untuknya.
Pada saat itu datang berita yang tak diduga bahwa Yuan Shao telah memajukan tentaranya menuju sungai kuning dan berada didekat kota Yen Jin. Cao-Cao pertama segera memindahkan penduduk ke tepi barat sungai dan kemudia memimpin tentara melawan pasukan itu. Dia memerintahkan untuk untuk berganti posisi, sehingga pasukan yang dibelakang menjadi didepan. Bahkan kereta persediaan juga ditaruh dipasukan paling depan.
"Untuk apa kita memutar balik pasukan kita ?" Tanya Lu Qian.
Cao-Cao menjawab, "Ketika persediaan kita ada dibelakang, maka mereka akan dengan mudah untuk dijarah. jadi aku menaruh mereka didepan."
"Tetapi jika musuh muncul dan mereka mencurinya ?"
"Tunggu sampai musuh datang dan aku tahu apa yang harus kulakukan."
Lu Qian sungguh bingung atas tindakan perdana menteri ini. Sementara itu kereta persediaan bergerak disepanjang sisi sungai kuning menuju Yen Jin. Pada saati itu pasukan paling depan berteriak keras sekali dan Cao-Cao mengirim orang untuk melihat ada apa.
utusan itu kembali dan berkata, "Pasukan Wen Chou mendekat dan Kereka persediaan sudah ditinggalkan dan sekarang berada ditangan musuh. Pasukan utama masih jauh dibelakang, apa yang harus kita lakukan berikutnya ?"
Lalu Cao-Cao menunjul dua bukit kecil dan berkata, "Kita akan berhenti disana untuk sementara ini."
Semua yang didekat dia segera menuju bukit kecil itu. Disana Cao-Cao memerintahkan mereka untuk melepaskan pakaian perang mereka dan beristirahat. Pasukan berkuda juga mengistirahatkan kuda mereka.
Pasukan Wen Chou mendekat dengan cepat. dan ketika mereka telah cukup dekat, para bawahan Cao-Cao berkata, "Pemberontak telah dekat, kita harus segera balik ke baima."
Tetapi penasehat Xun Yu berkata”Ini hanyalah umpan untuk musuh. Kenapa harus mundur ?"
Cao-Cao melirik dia dan berkata, "Dia mengerti, Jangan katakan apapun lagi."
Sekarang setelah menguasai kereta2x persediaan, musuh kemudian mengambil kuda2x yang ditinggalkan. Pada saat ini mereka semua tidak teratur dan kacau, setiap prajurit berusaha pergi kemana mereka mau. Lalu tiba-tiba Cao-Cao memerintahkan pasukannya untuk turun dari bukit kecil itu dan menghancurkan musuh.
Pasukan Wen Chou dalam kepanikan dan pasukan Cao-Cao mengepung mereka. Wen Chao tetap tegar ditengah berusaha mengendalikan keadaan tetapi pasukannya terlalu kacau dan banyak yang malah menginjak temannay sendiri atau membunuh temannay sendiri karena kekacauan itu. Dan dia tidak dapat melakukan hal apapun lagi sehingga dia lari mundur berserta sisa pasukannya.
Kemudia berdiri diatas sebuah gundukan tanah, Cao-Cao menunjuk pada Wen Chaou yang berusaha lari dan berkata, "Itu adalah jenderal paling terkenal di utara sungai kuning, Siapa yang dapat menangkap dia ?"
Zhang Liao dan Xu Huang segera naik dan menerjang maju serta berkata, "Wen Chou, Jangan lari kau !!!"
Melihat sekeliling, Wen Chou tahu bahwa dia dikejar oelh dua orang lalu dia mengambil busur dan memanah pada Zhang Liao."
"Berhenti memanah kau pemeberontak !!! " teriak Xu Huang.
Zhang Liao menundukan kepalanya dan anak panah itu melesat melewati dirinya. Zhang Liao mengejar makin cepat lagi. Panah berikutnya tetapi mengenai kepala kudanya dan binatang itu langsung jatuh melemparkan pengendaranya ketanah.
Llai Wen Chou berputar kembali untuk melawan Xu Huang yang saat itu sedang menyiapkan kampak besarnya. Xu Huang melihat bahwa dibelakang Wen Chou ada beberapa pengendara kuda lagi untuk menolong dan karena dia merasa mereka semua terlalu banyak untuk dirinya, dia lari. Wen Chou mengejar disepanjang tepi sungai. Tiba-tiba dia melihat ada yang datang kearahnya dengan bendera berkibar ditengah tiupan angin. Satu orang datang dengan kearahnya dan orang itu membawa sebuah golok yang besar sekali. Mukanya berwarna kemerahan dan dia tampak sangat gagah duduk diatas kuda yang besar berwarna merah.
"Berhenti !!!" Teriak Guan Yu. Dia segera langsung maju dan menyerang.
Setelah 3 ronde Wen Chou merasakan bahwa dia tidak akan menang dan dia segera berputar dan lari mengikuti jalan dipinggir sungai. Tetapi Kuda Guan Yu lebih cepat dan akhrinya berhasil mengejarnya. Dengan satu tebasan dan Wen Chou pun tewas.
Ketika itu Cao-Cao melihat dari atas gundukan tanah yang tinggi itu bahawa pemimpin musuh sudah jatuh, dia memberikan tanda untuk menekan tentara utara menuju sungai dan 1/2 dari tentara utara itu tenggelam disungai. Dan seluruh kereta persediaan serta kuda2x segera dapat diambil kembali.
Sekarang Guan Yu didepan beberapa penunggang kuda sedang menebas kesana dan kemari,serta membantai tentara yuan shao yang ditemuinya. Pada saat itu Liu Bei denagan 30.000 pasukan cadangannya tiba dimedan perang. Segera dia diberitahu bahwa ada orang berwajah merah, berjanggut panjang berada diseberang sungai dan telah membunuh wen chou. Liu Bei segera menyuruh pasukannay untuk secepatnya menyebrangi sungai. Dia melihat ada sekelompok pasukan berkuda dan melihat bendera bertuliskan GUAN YU, PENGUASA DARI HANSHOU.
"Itu adalah adikku dan dia benar berada bersama Cao-Cao," Kata Liu Bei yang secara diam2x berterima kasih pada Tuhan Bahwa Guan Yu selamat.
Liu Bei menunggu saat yang tepat sampai dia bisa memanggil Guan Yu tetapi pasukan Cao-Cao yang besar tiba-tiba datang dan dia terpaksa mundur.
Yuan Shao membawa bala bantuan dan sampai di Guan Du serta membuat pertahanan disana.
Kedua penasehat Guo Tu dan Shen pei masuk untuk menemui dia dan berkata, "Guan Yu lagi2x berada dimedan perang. Dia telah membunuh Wen Chou. Liu Bei berpura-pura tidak mengenalinya."
Yuan Shao sangat marah pada Liu Beim, "Kau pengkhianat ! Berani sekali kau melakukan hal ini ?"
Lagi Yuan Shao segera memerintahkan untuk menghukum mati Liu Bei.
"Kejahatan apa yang kuperbuat ? " Tanya Liu Bei.
"Kau mengirim adikmu itu untuk membunuh jenderalku. Apakah itu bukan kejahatan ?"
"Biarkan aku jelaskan sebelum aku mati, Cao-Cao membenciku dan dia selalu begitu. Sekarang setelah dia mengetahui dimanakan aku dan takut aku membantumu, dia pasti telah meminta adikku untuk membunuh kedua jenderalmu itu, dia yakin bahwa kau akan mendengar hal ini kau pasti akan marah dan akan menghukum mati aku. Kau harus dapat melihat hal ini."
"Apa yang dikatakannya masuk akal," Kata Yuan Shao, Berbalik kepada para penasehatnya, "Dan kalian berdua hampir saja membuatkaku menyakiti orang yang tidak bersalah.'
Yuan Shao memerintahkan para penasehatnya untuk pergi dan meminta Liu Bei untuk duduk kembali.
Liu Bei berkata, "Aku sangat berterima kasih tuanku untuk segala kebaikanmu yang tidak akan aku bisa balas. Sekarang aku menginginkan untuk mengirim utusan yang dapat dipercaya dan membawa surat rahasia ini kepada adikku dan memberitahu dimana aku berada dan aku yakin dia akan datang tanpa menunda waktu lagi. Dia akan membantumu menghancurkan Cao-Cao untuk membayar karena membunuh kedua jenderalmu itu. Apakah kau setuju dengan rencana ini ?"
"Jika aku mendapatkan Guan Yu, dia akan seperti 10 kali lebih baik dari pada Wen Chou dan Yan Liang." Jawab Yuan Shao.
Lalu Liu Bei mempersiapkan surat, tetapi tidak ada yang dapat membawanya. Yuan Shao memerintahkan pasukan untuk mundur ke Wu Yang dimana mereka dapat membuat kemah besar. Untuk sementara waktu tidak ada sesuatu apapun untuk dilakukan.
Lalu Cao-Cao mengirim Xiahou Dun untuk mempertahakan posisi strategis di Guan Du sementara dia memimpin pasukan kembali ke Ibu Kota. Di sana dia memberikan pesta besar2xan sebagai tanda penghormatan atas jasa Guan Yu dan dia menceritakan pd Lu Qian bahwa menaruh kereta persediaan di barisan paling depan adalah sebagai umpan untuk menarik musuh menuju kehancuran.
"Hanya Xun You yang mengeri hal itu." Kata Cao-Cao.
Setiap orang memuju strategi itu. Ketika perjamuan sedang berlangsung, tiba bertia bahwa pemberontakan jubah kuning sedang terjadi di runan dipimpin oleh Liu Pi dan Gong Du. Mereka sangatlah kuat dan Cao Hong telah kalah berkali-kali dalam pertarungan. Sekarang dia meminta bantuan.
Guan Yu yang mendengar hal ini berkata, "Aku ingin mendapatkan kesempatan untuk melakukan jasa dengan menghancurkan pemberontak ini."
"Kau telah melakukan jasa yang mulia yang bahkan kau belum menerima balasan atas jasamu itu. Aku tidak dapat merepotkanmu lagi tampaknya."Kata Cao-Cao.
"Aku telah diam terlalu lama. Aku akan sakit jika lebih lama lagi otot2xku ini tidak digerakkan." Kata Guan Yu.
Cao-Cao membiarkan dia pergi dan memberinya 50.000 tentara dengan Yu Jin dan Yue jing sebagai jenderal dibawah pimpinan Guan Yu. Mereka segera berangkat.
Lalu Xun Yu berbisik pada tuannya, "Dia selalu menginginkan kembali pada Liu Bei. Dia akan segera meninggalkanmu apabila dia mendengar berita mengenai kakaknya itu. Jangan biarkan dia pergi."
"Jika dia melakukan lagi dengan baik kali ini, aku tidak akan membiarkannya k medan perang lagi." Kata Cao-Cao.
Dalam waktu yang singakt akhirnya pasukan Guan Yu bergerak mendekati tentara pemberontak di Runan dan membuat kemah mereka. Suatu malam diluar kemah, dua mata-mata tertangkap dan dibawa pada Guan Yu yang mengenali salah satu dari mereka adalah Sun Qian. Para pengawal disuruh keluar dan Guan Yu menanyai Sun Qian.
"Setelah kejadian di Xu Zhou aku kehilangan berita tentangmu. Apa yang kau lakukan disini ? "Jawab Guan Yu.
"Setelah aku berhasil melarikan diri, aku pergi dari satu tempat ke tempat lainnya sampai akhirnya aku berhasil sampai di runan. Liu Pi dan Gong Du, pemimpin pemberontak jubah kuning menerima aku. Tetapi mengapa kau dengan Cao-Cao Jenderal ? dan dimanakan kakak2x iparmu ? Apakah mereka baik-baik saja ? "
Guan Yu menceritakan kepada dia apa saja yang telah terjadi.
"Aku mendengar bahwa Liu Bei berada ditempat yuan shao. Aku mau pergi dan bergabung dengannya, tetapi aku belum menemukan saat yang tepat. Sekarang dua orang yang aku layani ini telah memihak pada yuan shao melawan Cao-Cao. Dan dengan keberuntungan kau datang kemari, jadi aku dapat komando untuk kelompok kecil pengitai untuk dapat melihatmu dan mencari tahu mengenai pasukan ini. Sekarang kedua pimpinanku akan berpura-pura untuk kalah dan kau serta kedua kakak iparmu dapat pergi ke Yuan Shao dan kau akan melihat kakakmu.
"Karena dia berada disana, aku pasti akan segera pergi menemui dia. Tetapi adalah suatu kesalahan aku telah membunuh dua jenderal Yuan Shao. Aku khawatir keadaan tidak berpihak padaku” Jawab Guan Yu.
"Biarkan aku pergi dahulu dan melihat bagaimana keadaan disana. Aku akan kembali dan meberitahukan padamu."
"Aku akan mengambil resiko walaupun harus mati untuk melihat kakakku." Kata Guan Yu, "Tetapi aku harus pergi dan mengucapkan salam perpisahan pada Cao-Cao."
Sun Qian segera dikirim malam itu dan keesokan harinya Guan Yu memimpin tentara untuk menantang perang.Gong Du dengan menggunakan pakaian perangnya pergi keluar dan Guan Yu berkata, "Kalian semua, mengapa kalian memberontak melawan pemerintah ?"
"Kenapa kau menyalahkan kami ketika kau telah berpaling dari tuanmu sendiri ? " Jawab Gong Du.
"Bagaimana aku berpaling dari tuanku sendiri ?"
"Liu Bei bersama Yuan Shao dan kau bersama Cao-Cao. Jadi kau sebut apakah itu ?"
Guan Yu tidak dapat menjawab, tetapi dia maju menerjang. Gong Du lari dan Guan Yu mengikuti. Gong Du berbalik dan berkata pada Guan Yu, "Jangan lupakan kebaikan tuanmu itu. Sekrang serang aku secepat yang kau bisa dan aku akan segera menarik pasukan."
Guan Yu mengerti dan memerintahkan pasukannya maju. Pemimpin pemberontak berpura-pura pasukannya kalah dan mundur. Sehingga Ru Nan dapat dikuasai. Setelah menenangkan rakyat, Guan Yu segera memimpin balik pasukannya keibu kota dimana dia bertemu Cao-Cao yang langsung memberi selamat padanya atas keberhasilan ini dan mengadakan perjamuan untuknya.
Ketika semua ini selesai, Guan Yu segera pergi ke kediaman kakak2x iparnya dan memberi penghormatan pada mereka.
"Apakah kau telah berhasil mendapat berita mengenai paman Liu Bei dalam dua ekspedisimu ?" Tanya Lady Gan.
"Belum," Jawab Guan Yu.
setelah dia mundur dari depan pintu, dia mendengar suara tangisan dari dalam.
"Dia telah mati." Kata mereka”Adik ipar kita berpikir bahwa kita akan sedih sekali sehingga dia menyembunyikan kebenaran dari kita."
Salah satu prajurit yang telah lama mengikuti Guan Yu mendengar suara tangisan itu langsung berkata, "Jangan menangis Nyonya. Tuan berada bersama yuan shao di utara sungai kuning."
"Bagaimana kau mengetahui hal tersebut ?" Tanya mereka.
"Aku pergi bersama jenderal Guan Yu dan salah satu prajurit mengatakannya padaku."
Kedua wanita itu memanggil Guan Yu lagi dan berkata, "Paman Liu Bei tidak pernah mengkhianati dirimu dan kau sekarang tetap saja menikmati hadiah-hadiah dari Cao-Cao dan melupakan masa lalu. Dan juga kau memberitahu kami kebohongan."
Guan Yu segera bersujud sampai ketanah dan berkata, "Kakakku memang berada di utara sungai kuning, tetapi aku tidak berani memberitahu kalian. Jika itu telah diketahui maka sesuatu harus dilakukan tetapi harus dilakuakn dengan hati2x. Dan itu membutuhkan waktu."
"Adik Ipar kau harus segera mengurusnya." Jawab Lady Gan.
Guan Yu pergi dengan perasaan bahwa dia harus membuat suatu rencana agar dapat berangkat tanpa membuang-buang waktu. Ini menyebabkan dia tidak nyaman lagi.
Yu Jin yang mengetahui bahwa Liu Bei berada di utara memberitahu pd Cao-Cao, yang segera mengirim Zhang Liao untuk mengetahui Niat Guan Yu.
Zhang Liao masuk kedalam kediaman Guan Yu dan menyelamati Guan Yu dan berkata, "Mereka mengatakan padaku kau telah mendapat berita mengenai kakakmu ketika kau maju kemedan perang. Aku datang untuk mengucapkan selamat."
"Kakakku ada disana tetapi aku tidak bertemu dengannya. Aku tidak melihat ada sesuatu yang patutu diselamati tentang hal itu." Jawab Guan Yu.
"Apakah ada perbedaan antara hubungan antara kalian berdua dan dengan antara dua saudara ?"
Guan Yu menjawab, "Kau dan aku memiliki hubungan sebagai teman. Liu Bei dan aku adalah teman dan juga saudara, dia juga pangeran dan aku menterinya. Hubungan kami tidak dapat dibicarakan dalam konteks yang umum."
"Karena sekarang kau telah mengetahui dimana kakakmu berada apakah kau akan pergi menemui dia?"
"Bagaimana aku akan menarik kembali ucapanku sebelumnya ? Aku yakin kau akan segera menyampaikan hal ini pada perdana menteri."
Zhang Liao kembali dan berkata pada tuannya yang berkata, "Aku harus mencari jalan untuk mencegahnya pergi."
Ketika Guan Yu sedang memikirkan masalahnya, pengawalnya memberitahu bahwa ada seorang teman yang mencarinya. Tamu itu kemudian diperkenalkan pada Guan Yu tetapi dia tidak mengenalinya.
"Siapakah dirimu ?" Tanya Guan Yu.
"Aku Chen Zhen dari Nan Yang dan berkerja pada Yuan Shao."
Dengan terkejutnya Guan Yu menyuruh pengawalnya pergi dan dia berkata, "Adakah alasan khusus mengenai kedatanganmu ?"
Chen Zhen segera mengeluarkan sebuah surat dan memberikannya pada Guan Yuyang mengenali bahwa itu berasal dari kakaknya Liu Bei.
Guan Yu selesai membaca surat itu dan dia sedih dan menangis dihatinya.
"Aku selalu berpikir untuk mencari kakakku tetapi aku tidak tahu dimanakah dia berada. Bagaimana dia dapat berpikir bahwa aku mengkhianatinya ?" Kata Guan Yu.
"Liu Bei mencarimu dengan sangat. Jika kau masih terikat dengan sumpah kalian, kau harus pergi secepatnya”Kata Chen Zhen.
"Siapapun yang dilahirkan kedunia ini tanpa kebajikan yang utama bukanlah manusia sejati. Aku datang kemari secara terbuka dan dapat pergi kemana saja. Sekarang aku akan menuli surt yang aku minta kau sampaikan pada kakakku, segera setelah aku berpamitan kepada Cao-Cao, aku akan membawa istri kakakku dan menemui dia."
"Tetapi bagaimana jika Cao-Cao menolak membiarkamu pergi ? " Kata Chen Zhen.
"Lalu aku lebih baik mati, aku tidak akan bertahan disini."
"Lalu Tuan, Cepatlah tulis sebuah surat dan bebaskan kakakmu dari keragu-raguan."
Lalu Guan Yu pun menulis surat.
Chen Zhen pergi secepatnya dan Guan Yu menemui kakak2x iparnya untuk memberitahu mengenai kejadian ini. Lalu dia berangkat ke istana perdana menteri untuk berpamitan. Tetapi Cao-Cao mengetahui maksud kedatangannya dan didepan pintu gerbang Guan Yu menemukan pengumuman bahwa tidak ada seorang pun yang diperkenankan masuk. Jadi dia harus kembali, tetapi dia memerintahkan beberapa pengawalnya untuk menyiapkan barang-barang untuk perjalanan esok hari. Dia juga memerintahkan semua barang pemberian Cao-Cao harus ditinggalkan pada tempatnya dan tidak membawa suatu apapun dari sana.
Keesokan harinya dia berangkat lagi ke istana untuk berpamitan, tetapi dia masih melihat ada pengumuman yang berkata har ini tidak ada pertemuan sehingga semua dilarang masuk. Lalu dia pergi untuk menemui Zhang Liao tetapi Zhang Liao sedang tidak berada ditempat.
"Ini artinya Cao-Cao tidak mengijinkan aku pergi." Pikir Guan Yu, "Tetapi aku akan pergi dan tidak akan ragu2x lebih lama lagi."
Lalu dia menulis sebuah surat untuk Cao-Cao yang intinya memberitahukan mengenai kepergiannya dan alasannya.
Guan Yu mengirimkan surat itu keistana. Lalu dia menyimpan semua emas dan perak yang telah diberikan kepadannya didalam sebuah peti dan mengantung stempel penugasannya di tengah ruangan dan pergi, dia membawa kedua kakak iparnya di sebuah kereta kuda. Dia mengendarai kuda merahnya dan membawa tombak naga hijau ditangannya. Dengan 18 orang pengawal setianya, dia meninggalkan kota melalui gerbang utara.
Penjaga gerbang sebenarnya menghentiak dia, tetapi Guan Yu menakutinya dengan teriakan keras. Setelah keluar kota dia memerintahkan pengawalnya untuk pergi didepan dgn kereta kuda sementara dia tetap berada dibelakang untuk menjaga kalau ada yang mengejar.
Didalam Kota surat Guan Yu mencapai perdana menteri dan sementara dia berkonsultasi mengenai apa yang harus dilakukan. Dia membaca surat itu dan berkata, "Jadi dia telah pergi !!!"
Lalu datang laporang penjaga gerbang yang melaporkan Guan Yu telah memaksa keluar dan telah pergi dengan membawa kereta kuda bersamanya serta beberapa belas pengawal. Kemudian datang pelayan dari kediamannya melaporkan apa saja yang telah Guan Yu tinggalkan. Dia tidak membawa harta apapun ataupun pelayannya satupun. Semua ditinggalkan di kediamannya. Bahkan stempel penugasannya ada disana. Dia hanya membawa pengawal yang merupakan pengawal kepercayaanya.
Tiba-tiba dari antara jenderal Cao-Cao ada yang berkata, "Dengan 3000 pasukan berkuda dgn baju zirah lengkap, bertombak serta membawa panah aku akan membawannya kembali hidup2x."
Semua mata mengarah pada yang berbicara itu, dia adalah jenderal Cai Yang.
Bab 27
Bagian 1
Ksatria dengan janggut terindah pergi menemui tuannya.
Bab 27 Bagian 2
Guan Yu membunuh 6 jenderal dalam perjalanan melewati 5 tempat.
================================================== =======
Pada Bab sebelumnya di ceritakan Jenderal Cai Yang ingin mengejar Guan Yu dan menangkapnya hidup2x. Didalam istana Cao-Cao Zhang Liao dan Xu Huang adalah dua orang yang berteman dengan Guan Yu. Yang lainnya memperlakukan Guan Yu dengan baik karena hormat padanya kecuali Cai Yang ini yang tidak menyukai Guan Yu.
"Dia tidak melupakan Tuan lamanya dan dia sangat terbuka dalam segala hal. Dia adalah seorang ksatria dan pria terhormat. Aku harap kalian menjadikannya sebagai contoh," Kata Cao-Cao.
Lalu Cao-Cao memerintahkan agar tidak ada lagi orang yang membicarakan mengenai pengejaran Guan Yu dan memerintahkan Cai Yang untuk pulang saja.
"Kau sangat baik sekali pada Guan Yu" Kata Cheng Yu, "Tetapi dia pergi dengan sangat kasarnya. Sekarang dia pergi menuju Yuan Shao dan itu artinya seperti menambahkan sayap kepada harimau. Kau harus menangkapnya dan menghukum matinya untuk menjaga dari kemungkinan buruk dimasa depan."
Cao-Cao menjawab, "Tetapi aku telah berjanji padanya dan aku tidak dapat melanggarnya. Setiap orang mempunyai tuan untuk dijunjung, dia juga dan kau juga. Jangan Mengejarnya !!!"
Tetapi Cao-Cao berkata pad Zhang Liao, "Dia telah menolak semua yang aku berikan padanya, jadi memberi hadiah merupakan hal yang sia2x apapun bentuknya. Aku sangat menghormatinya, dia pasti belum pergi jauh dan aku akan mencoba menguatkan ikatan diantara kami dan membiarkan dia mengingat jasaku padanya. Kejarlah dia dan minta dia untuk berhenti hingga aku dapat menemuinya untuk mengantarkannya dan mengucapkan perpisahan. Aku akan memberinya sedikit uang untuk biaya perjalanannya dan pakainan perang untuk dirinya dan pasukannya sehingga dia akan mengingat jasa-jasa baikku dihari-hari yang akan datang."
Lalu Zhang Liao pergi sendirian dan Cao-Cao berserta serombongan pengawalnya mengikuti dari belakang.
Kuda Guan Yu adalah sirambut merah dan kuda itu sangatlah cepat. Tidak ada yang dapat mengejarnya, tetapi karena dia harus mengawal kereta kuda kakak iparnya sehingga dia harus bergerak lebih lambat. Tiba-tiba Guan Yu mendengar teriakan dibelakangnya dan suara berkata, "Tunggu sebentar, Guan Yu !!"
Dia berbalik dan melihat orang ini Zhang Liao. Dia memerintahkan agar kereta kuda dan pengawalnya yang lain tetap maju dan dia berhenti menunggu dengan memegang tombak naga hijaunya siap untuk menyerang.
"Tentu kau datang untuk memaksaku kembali, benar begitu Zhang Liao ?" Kata Guan Yu.
"Bukan, Tuan perdana menteri, melihat bahwa kau akan pergi jauh, berharap dapat mengantarmu dalam perjalananmu dan berkata padaku untuk secepatnya pergi dan memohonmu untuk menunggu sampai dia dapat tiba. Hanya itu tujuanku."
"Kalau aku melihat dia datang dengan pasukan berbaju Zirah, aku akan melawan sampai akhir." Kata Guan Yu dengan memengan tombaknya.
Dan dia mengambil posisi di sebuah jembatan dimana dia menunggu kedatangan rombongan itu, 4 jenderal Cao-Cao, Xu Chu, Xu Huang, Yu Jin dan Li Dian mengikuti dari belakang. Melihat Guan Yu dalam posisi siap bertarung, Cao-Cao memerintahkan pasukan pengawalnya untuk membuka jalan dan bergerak disisi jalan saja dan mereka terlihat tidak membawa senjata apapun. Hal ini melegakan Guan Yu karena hal itu membuktikan bahwa mereka datang bukan untuk menyerang.
"Kenapa kau pergi terburu-buru, Guan Yu ?" Tanya Cao-Cao.
Guan Yu menundukan kepalanya tetapi tidak turun dari kudanya dan berkata,"Aku telah menginformasikan kepadamu didalam surat yang aku kirimkan bahwa karena tuanku sekarang ada di utara sungai kuning, aku harus pergi segera. Aku pergi kedalam istanamu lagi dan lagi tetapi ditolakn. Jadi aku menulis surat untuk mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan semua harta, mengundurkan diri dari jabatan dan menyerahkan semuanya kembali padamu. Aku harap kau mengingat tuan mengingat janjimu padaku tempo hari itu."
Cao-Cao menjawab, "Keinginanku adalah untuk menjaga kepercayaan dengan seluruh orang. Aku tidak dapat menarik kembali kata2xku. Tetapi, kau akan melihat bahwa biaya perjalanamu kali ini akan besar dan oleh sebab itu aku telah menyiapkan sejumlah emas untuk membantumu."
Lalu Cao-Cao memerintahkan untuk memberikan sejumlah Emas untuk diberkan pada Guan Yu.
Guan Yu berkata, "Aku telah mempunyai cukup uang yang kudapat dahulu, simpan saja hadiah itu untuk para prajuritmu."
"Kenapa kau harus menolak hadiah ini ? Ini hanyalah sebuah ucapan Kecil terima kasih dariku sebagai jasamu yang sangat besar itu."
"Jasaku sangatlah kecil dan sudah kau beri imbalan, hal itu tidak patut dibicarakan."
"Benar, kau Guan Yu adalah orang yang memiliki prinsip2x tertinggi dalam hidup manusia. Keberuntunganku tidak cukup untuk memiliki orang sepertimu disisiku. Aku harap kau mau menerima jubah ini untuk menunjukan padamu aku adalah orang yang tahu berterima kasih." Kata Cao-Cao.
Dan salah satu jenderalnya, turun dari kuda dan menyerahkan sebuah jubah sutra yang telah disiapkan Cao-Cao. Guan Yu bahkan masih khawatir apa yang berikutnya akan terjadi, dia tidak turun dari kudanya, tetapi dia mengunakan tombaknya untuk mengambil jubah sutra itu. Dia lalu memakainya di pundaknya dan di berterima kasih kepada Cao-Cao.
"Aku mengucapkan terima kasih padamu, tuan perdana menteri, Untuk jubah ini dan percayalah kia akan bertemu lagi."
Setelah berkata seperti itu, Guan Yu langsung berbalik dan pergi menuju utara.
"Dia adalah orang yang sangat sombong," Kata Xu Chu”Kenapa Tuan tidak mau menangkapnya saja?"
Cao-Cao berkata, "Dia sendirian berhadapan dengan kita semua. Tindakannya mencurigai kita dapat dibenarkan. Tetapi aku telah berjanji padanya dan dia tidak boleh dikejar."
Cao-Cao dan para pengawalnya kembali ke istana dan dia sungguh sedih ketika dia memikirkan Guan Yu yang telah pergi itu.
Guan Yu setelah pergi dari jembatan mulai mencari kereta kuda yang membawa kakak iparnya yang telah pergi sejauh 10 km ketika dia berbicara dengan Cao-Cao. Dia tidak dapat menemukan kereta itu dan dia berkuda kesana dan kemari untuk mencari jejaknya.
Ketika itu dia mendengar ada yang berteriak memanggil namanya dari sebuah bukit diatasnya. Dia melihat seorang muda memakai Jubah Kuning dan memakai pakaian yang terbuat dari sutra. Dia memegang tombak ditangannya dan menaiki kuda. Di belakangnya ada 100 orang atau lebih prajurit infantri dan mereka mendekat dengan cepat.
"Siapakah kau ?" Tanya Guan Yu.
Pemuda itu menurunkan tombaknya dan dia turun dari kuda lalu bersujud. Guan Yu khawatir ini adalah suatu tipuan, jadi dia hanya diam saja dan memegang tombaknya dengan hati2x dan dia berkata, "Tuan, Aku menginginkan kau mengatakan namamu padaku."
"Namaku adalah Liao Hua. Aku berasal dari Xiang Yang. Karena kekacauan yang terjadi aku telah menjadi buronan di sepanjang sungai dan danau ini. Aku dan kawan2xku telah hidup dari hasil menjarah. Kamu berjumlah 500 orang lebih. Karena kebetulan temanku Du Yuan datang membawa 2 orang wanita didalam kereta kuda beberapa saat yang lalu, dan dia membawanya ke perkemahan kami diatas gunung. Aku menanyai pengawal2x yang tertangkap dan menemukan dari mana mereka berasal dan siapa yang mereka kawal. Lalu aku berharap untuk melepaskan mereka dan membiarkan mereka melanjutkan perjalanan mereka. Tetapi Du Yuan menentang usul ini dan berkata menghina diriku sehingga aku membunuhnya dan inilah kepalanya, aku harap kau mau memaafkan ku Tuan."
"Dimana kedua wanita itu ?" Tanya Guan Yu.
"Mereka ada diatas bukit." Jawab Liao Hua.
"Bawa mereka turun kesini, segera !!!" Guan Yu berkata.
Dalam waktu yang singkat kedua wanita itu dibawa kehadapan Guan Yu lengkap dengan kereta kudanya dan pengawal2xnya.
Lalu Guan Yu turun dari kudanya, menaruh tombaknya di pinggirnya dan memberi hormat pada mereka.
"Kakak Ipar, Apakah kau disakiti oleh mereka ?" Tanya Dia.
Mereka menjawab "Kami mungkin akan menderita ditangan Du Yuan jika tidak karena Liao Hua."
"Bagaimana Liao Hua menyelamatkan Kakak Iparku ?" Tanya Guan Yu kepada pengawal2x yang menjaga kakak iparnya.
Mereka berkata, "Du Yuan membawa para wanita dan mengusulkan bahwa dia dan Liao Hua dapat mengambil salah satu sebagai istrinya. Tetapi Liao Hua mengetahui status mereka dan dia memperlakukan mereka dengan hormat. Ketika Du Yuan tidak setuju untuk melepaskan mereka, Liao Hua membunuhnya."
Mendengar hal ini Guan Yu segera bersujud pada Liao Hua dan berterima kasih. Liao Hua lalu ingin bergabung dengan Guan Yu, tetapi Guan Yu melihat bahwa dia adalah pemberontak Jubah Kuning. Jadi Guan Yu hanya berterima kasih untuk kebaikannya kepada kakak2x iparanya. Liao Hua menawarkan beberapa hadiah, tetapi Guan Yu dengan halus menolaknya.
Lalu Liao Hua berpamitan dan menghilang dibalik bebukitan. Guan Yu mengatakan pada kakak2x iparnya cerita mengenai perbincangannya dengan Cao-Cao dan pemberian jubah sutra olehnya, setelah itu dia segera memerintahkan agar kereta kuda terus bergerak ke utara. Setelah hari menjelang malam mereka tiba ditanah pertanian dimana mereka dapat beristirahat. Petani itu, seorang tua yang berjanggut ke abu-abuan, keluar dan menerima rombongan itu dan bertanya siapakah mereka. Guan Yu berkata bahwa dia adalah adik dari Liu Bei dan mengatakan namanya.
"Tentu kau adalah dia yang telah membunuh Yan Liang dan Wen Chou." Kata Petani itu.
"Ya, itu adalah aku." Jawab Guan Yu.
"Masuklah kalau begitu." Kata orang tua itu dengan senangnya.
"Kedua kakak iparku ada didalam kereta kuda," Kata Guan Yu”Apakah kau dapat membawa beberapa wanita untuk keluar dan menyambut mereka ?'
Guan Yu tetap berdiri disana, tuan rumah meminta dia untuk duduk tetapi dia tidak mau duduk sementara kakak iparnya ada disana dan tetap berdiri dengan sikap hormat sampai istri orang tua itu telah kembali dan mengantarkan para wanita kedalam rumah. Lalu petani tua itu meminta orang rumahnya untuk menyiapkan jamuan untuk tamunya itu. Guan Yu bertanya siapakah nama orang tua itu.
Dia menjawab, "Aku bernama Hu Hua. Pada jaman kaisar Huan aku adalah pejabat istana, tetapi aku mengundurkan diri dan bertani disini. Aku mempunyau seorang anak, Hu Ban, dia berkerja pada gubernur Wang Zhi Di YingYang. Jika kau melewati daerah sana jendra, aku ingin kau mengirimkan surat ini melaluimu."
Guan Yu berkata dai akan mengantarkan surat itu. Keesokan harinya setelah makan pagi, para wanita kembali lagi kedalam kereta kuda mereka, tuan rumah memberikan sepucuk surta pada Guan Yu dan rombongan kecul itu berangkat. Mereka menuju Luo Yang.
Saat itu mereka mendekati daerah yang disebut Celah Dong Ling, Daerah itu dijaga oleh komandan Kong Xiu dan 5000 pasukan. Ketika pengawal yang menjaga kereta kuda mendekat, para penjaga benteng segera memberitahu komandan mereka yang segera keluar untuk keluar menyapa Guan Yu.
Guan Yu turun dari kuda dan membalas sambutan Kong Xiu. Kong Xiu berkata, "Kemanakah kau akan pergi ?'
"Aku telah meninggalkan perdana menteri dan pergi ke utara sungai kuning untuk mencari kakakku."
"Tetapi Yuan Shao adalah musuh dari tuanku. Apakah kau mempunyai ijin darinya untuk pergi kesana?"
"Aku pergi dengan terburu-buru dan tidak meminta ijin itu."
"Jika kau tidak mempunyau ijin, kau harus menunggu sementara sampai aku mengirim orang untuk mendapatkan perintah itu."
"Untuk tinggal disini sementara kau mengirim orang untuk menerima jawaban itu akan membuatku tertahan lama sekali." Kata Guan Yu.
"Aku harus menuruti perintah, ini adalah hal yang harus kulakukan." Kata Kong Xiu.
"Jadi kau menolak untuk memberika jalan untukku ?"
'Jika kau memaksa pergi, maka tinggalkanlah kakak iparmua sebagai jaminan."
Guan Yu sangat marah dengan kata2x itu dan langsung berusaha membunuh komandan itu ditempat, Tetapi Kong Xiu dapat menghindar dan lari kedalam gerbang dan membunyikan genderang untuk menyerang. Segera para prajurit mempersenjatai diri mereka, naik keatas benteng dan bersiap memanah. Kong Xiu berputar kembali ke depan benteng dan berteriak, "Apakah kau sekarang berani melewati benteng ini ?"
Kereta kuda di perintahkan untuk pergi ke tempat yang aman dari jangkauan panah dan Guan Yu dengan kudanya segera berbalik dan menyiapkan tombaknya serta memacu kudanya menerjang kearah kong Xiu yang juga menyiapkan tombaknya dan melawan Guan Yu. Kedua kuda itu bertemu dan kedua orang itu saling bertarung, Tetapi hanya dalam 1 jurus saja tombak naga hijau Guan Yu langsung mematahkan tombak kong xiu dan menembus badan kong xiu yang langsung terbelah menjadi dua dan jatuh. Prajurit Kong Xiu yang melihat hal itu langsung lari ketakutan.
"Prajurit, Janganlah pergi ! "Teriak Guan Yu, "Aku membunuh dia karena aku harus melakukannya. Aku tidak bermusuhan dengan kalian, tetapi aku ingin kalian mengatakan pada perdana menteri mengapa hal ini bisa terjadi, bahwa kong Xiu ingin membunuhku dan aku harus melawannya untuk perlindungan diri."
Para prajurit bersujud padanya, Guan Yu dan kereta kudanya melewati gerbang itu dan meneruskan perjalanannya menuju Luo Yang. Tetapi salah satu penjaga dari benteng itu segera pergi untuk memperingatkan gubernur Luo Yang, Han Qu mengenai terbunuhnya Kong Xiu. Segera Han Qu mengumpulkan para pejabatnya untuk dimintai saran.
Meng Tan, salah satu jenderalnya berkata, "Guan Yu ini pasti adalah seorang buron, jika tidak tentu dia mendapatkan ijin itu. Kita harus menghentikannya atau kita akan dipersalahkan oleh tuan perdana menteri."
"Orang ini sangat berani dan kuat. Apakah kau masih ingat bagaimana nasib wen chou dan yan liang. Tampaknya akan sia2x untuk melawan kekuatan orang ini, aku pikir kita harus menggunakan perangkap untuk mengalahkannya." Kata Han Qu.
"Aku telah mempunyai sebuah rencana," Kata Meng Tan”Aku akan menutup gerbang dengan pasak2x duri dari besi dan aku akan pergi melawan dia lalu lari dan kau bisa menembaknya dengan panah dari tempat persembunyianmu. Jika kita bisa menangkapnya dan rombongannya dan mengirim mereka ke ibu kota, kita pasti akan mendapat hadiah."
Rencana ini kemudian disetujui dan segera mereka mendengar Guan Yu mendekat. Han Qu mengambil busurnya dan anak panahnya dan dengan 1000 prajurit dia mengambil posisi.
Segera setelah rombongan mendekat, Han Qu berkata, "Siapakah yang datang itu ?"
Guan Yu memberi hormat dan berkata, "Aku adalah Guan Yu penguasa dari Hanshou dan meminta ijin untuk melewati tempat ini.'
"Apakah kau memiliki surat dari perdana menteri ?"
"Aku sedang terburu-buru dan tidak membawanya."
"Aku mendapat perintah khusus dari perdana menteri untuk mempertahankan daerah ini dan tidak mengijinkan siapapun untuk pergi dan datang kecuali ada ijin dari perdana menteri. Setiap orang tanpa ijin yang ingin memasuki daerah ini dianggap mata2x."
Lalu Guan Yu mulai marah dan berkata, "Aku telah membunuh Kong Xiu di dongling. Apakah kau juga mencari mati ?"
"Siapa yang akan menangkapnya untukku ?" Terian Han Qu, dan meng tan mengajukan diri. Dia keluar dgn bersenjatakan dua pedang besar dan segera dengan kudanya menerjang kearah Guan Yu.
Guan Yu memerintahkan kereta kuda segera pergi dan menjauh dari bahaya lalu dia jg memacu kudanya kearah meng tan. Mereka bertarung sejenak tetapi segera meng tan mundur dan kabur, Guan Yu mengejar meng tan, tetapi meng tan memang tidak mempunyai niat melawan, dia hanya menarik Guan Yu kesebuah perangkap yang telah disediakan. Dia tidak memperhitungkan kecepatan kuda merah Guan Yu dan segera saja dia sudah tersusul oleh Guan Yu dan sebuah sabetan Tombak Naga Hijau Guan Yu segera membelah badanya menjadi dua. Lalu Guan Yu berhenti dan kembali. Para pemenah di gerbang memanahi Guan Yu seolah2x ada pasukan besar sedang mendekat, Salah satu pemanah berhasil mengenai lengan kiri Guan Yu. Dia menariknya dengan giginya, tetapi darah mengalir keluar dari lengannya. Dia segera menerjang menuju arah Gubernur Han Qu. Para prajurit di bawah gerbang segera berlarian. Guan Yu Segera melemparkan tombaknya untuk menghancurkan gerbang depan dan gerbang kayu itu pun terbuka, Guan Yu segera menerjang masuk dan mengambil kembali tombaknya, dia segera mengejar Gubernur Han Qu yang berusaha kabur. Dia mennebaskan tombaknya secara diagonal dan membelah tubuh Han Qu dari kepala menuju bahu Han Qu.
Lalu Guan Yu memukul mundur para prajurit dan dia kembali untuk mengawal kereta kudanya. Dia mengikat lukanya serta khawatir seseorang akan mengambil kesempatan karena lukanya itu, Dia tidak berhenti lama2x dan segera pergi menuju Sungai Si.
Penjaga gerbang di Sungai Si adalah Bian Xi dari Bing Zhou, seorang jenderal yang bersenjatakan kapak meteor. Dia awalnya adalah pemberontak jubah kuning dan telah menyerah pada Cao-Cao yang akhirnya memberinya jabatan. Segera setelah dia mendengar Guan Yu datang, dia segera memutar otaknya untuk menemukan siasat yang dapat digunakan melawan Guan Yu. Dia memutuskan untuk memasang perangkap di KUIL PELINDUNG NEGARA, disepanjang jalan menuju kuil itu dia menempatkan 200 pasukan kapak dan pasukan pedang. Dia akan mengundang Guan Yu kekuil itu untuk beristirahat dan ketika dia menjatuhkan cangkir itu adalah tanda bagi para penyerang yang telah dipersiapkannya untuk keluar.
Setelah semuanya diatur dan dipersiapkan, dia keluar untuk menyambut Guan Yu dengan ramah dan Guan Yu turun dari kudanya untuk membalas salamnya.
"Namamu, Jenderal, Membuat bumi bergetar dan setiap orang selalu memuja namamu. Kembalinya kau kepada paman kaisar membuktikan bahwa kau sangat mulia dan benar."
Guan Yu membalas dengan menceritakan kisah mengenai para jenderal yang telah dibunuhnya didua tempat sebelumnya.
Bian Xi menjawab, "Jangan khawatir, ketika aku menemui perdana menteri, aku akan menjelaskan padanya mengapa sampai hal ini terjadi."
Guan Yu berpikir akhirnya dia menemukan teman dan dia kembali menunggang kudanya dan pergi melalui gerbang penjagaan itu. Ketika dia sampai di sebuah kuil, beberapa pendeta keluar untuk menemui dia dengan membunyikan lonceng kuil.
Kuil ini bernama KUIL PELINDUNG NEGARA, meiliki halaman yang luas dimana kaisar Han Ming pernah membakar sesajen dimasa lalu. Didalam kuil terdapat 30 pendeta dan diantara mereka kebetulan terdapat seorang pendeta bernama Pu Jing yang sekampung halaman dengan Guan Yu. Nama Pendetanya berarti "DAMAI" (An). Mendengar siapa yang menjadi tamunya, dia segera keluar untuk berbicara dengannya.
"Jenderal" Katanya, "Sudah sangat lama sekali kita tidak bertemu sejak kau meninggalkan Pu Dong."
"Ya" Kata Guan Yu, "Hampir 20 thn lamanya."
"Apakah kau masih mengenai aku ?"
"Aku telah meninggalkan desaku tahunan yang lalu, aku tidak mengenalimu."
"Rumahku dan rumahmu hanya berjarak beberapa langkah saja," Kata Pendeta itu.
Bian Xi yang melihat pendeta itu sedang berbicara mengenai masa lalu berpikir bahwa dia bisa saja kelepasan bicara dan membocorkan rahasia jebakannya, jadi bian xi memerintahkannya untuk diam.
"Aku ingin mengundang jenderal kedalam untuk menjamunya. Kau, pendeta, terlalu banyak bicara." Kata Bian Xi.
"Tidak terlalu banyak." Kata Guan Yu, "Secara alami orang yang berasal dari desa yang sama akan banyak membicarakan masa lampau."
Bian Xi mengundang tamunya itu keruang tamu untuk meminum teh, tetapi Guan Yu berkata,"Kedua wanita itu berada didalam kereta kuda. Mereka harus mendapatkan minuman terlebih dahulu."
Lalu pendeta diperintahkan untuk membawakan teh kepada para wanita itu. Pada saat yang sama pendeta itu membawa pisau dan melihat Guan Yu dengan tatapan yang memiliki arti. Guan Yu mengerti dan memerintahkan orang2xnya untuk membawa senjatanya dan tetap berada dekat disisinya.
Ketika Bian Xi mengundan Guan Yu kedalam aula untuk beristirahat, Guan Yu berkata padanya, "Apakah undangan ini dengan maksud baik atau jahat dibelakangnya ?"
Bian Xi sangat terkejut sehingga dia tidak bisa berkata apa2x lagi dan Guan Yu melihat banyak pasukan bersenjata bersembunyi dibelakang semak2x dan pepohonan.
Lalu Guan Yu berteriak keras sekali pada Bian Xi dan berkata, "Apa maksudnya semua ini ? Aku pikir kau adalah pria terhormat, berani sekali kau melakukan ini ?"
Bian Xi melihat bahwa rencananya telah gagal dan memangil para penyerang yang telah disiapkannya keluar dan segera mengepung Guan Yu tetapi Guan Yu yang membawa sebilah pedang segera membunuh siapa saja yang mendekat. Para penyerang segera berupaya untuk menyerang Guan Yu dari segala arah, tetapi Guan Yu yang kuat segera membunuh mereka satu demi satu. Para penyerang melihat bahwa teman2x mereka berjatuhan dan bergelimpangan mayatnya dibawah kaki Guan Yu, mereka akhirnya gentar dan melarikan diri. Bian Xi kabur dari aula kuil itu dan berusaha untuk lari. Guan Yu membuang pedangnya yang telah rusak karena pertarungan tadi. Dia segera mengambil tombak naga hijaunya dan segera mengejar Bian Xi. Bian Xi berusaha melempar kapak kometnya tetapi Guan Yu memotong kawat baja yang digunakan untuk melemparnya dan membuat senjata itu jadi tidak berguna. Guan Yu mengikuti Bian Xi dan akhirnya segera menyusulnya. Dan dengan sekali tebasan Guan Yu membelah badanya menjadi dua.
Pertarungan berakhir, Guan Yu segera menemui kedua kakak iparnya yang dikepung pasukan Bian Xi. Mereka semua kabur begitu melihat muka, pakaian dan senjata Guan Yu berlumuran darah. Kemudian setelah membersihakan diri, Guan Yu mencari pendeta temannya itu dan berterima kasih kepadanya, dia berterima kasih untuk peringatannya yang tepat waktu sehingga menyelamatkan nyawanya dari jebakan musuh.
"Aku tidak dapt tinggal disini setelah kejadian ini." Kata Pendeta itu, "Aku akan segera mengambil beberapa potong pakaian dan segera pergi. Tetapi kita akan segera bertemu lagi dan sampai saat itu jagalah dirimu baik-baik."
Lalu Guan Yu berpamitan dan segera mengambil jalan menuju Yingyang. Gubernur kota ini bernama Wang Zhi dan dia bersaudara dengan Han Qu karena pernikahan anak2x mereka. Mendengar kisah kematian dari saudaranya itu, Wang Zhi menyusun rencana untuk membunuh Guan Yu. Dia mengirim prajurit untuk menjaga gerbang kota dan ketika dia mendengar Guan Yu mendekat, dia menyambut Guan Yu dengan tersenyum dan meminta Guan Yu untuk masuk. Guan Yu memberitahukan tujuan perjalanannya.
"Kau, jenderal telah mendapatkan sedikit "Latihan" dalam perjalanan iini, tetapi para wanita di kereta kuda itu pasti kelelahan. Aku harap kau mau masuk kedalam kota dan kalian semua dapat bermalam di ruang tamu. Esok hari kalian dapat melanjutkan perjalanan lagi."
Tawaran itu sungguh menggiurkan dan tuan rumah itu tampak sangat ikhlas, Lalu kedua wanita itu dibawa masuk kedalam kota dimana mereka menemukan semunya telah disediakan untuk kenyamanan mereka. Dan walaupun Guan Yu menolak ajakan gubernur untuk diadakan perjamuan baginya, makanan serta minuman dibawakan kepada mereka atas perintah gubernur. Guan Yu yang kelelahan dari cobaan yang dilaluinya selama perjalanan dan segera setelah makan malam selesai, dia meminta kedua wanita itu dibawa untuk pergi beristirahat sementara dia tetap duduk diruang utama, sendirian, dia meminta semua pengawalnya untuk beristirahat selagi bisa. Kudanya segera diberi makan. Dia duduk dengan baju perangnya di kendurkan agar lebih nyaman.
Gubernur Wang Zhi mempunyai jenderal bernama Hu Ban yang kepadanya dipercayakan untuk menjalankan rencana membunuh tamunya itu.
Kata WAng Zhi, "Guan Yu ini adalah pengkhianat kepada perdana menteri dan dia juga seorang buron. Dalam perjalanan dia telah membunuh beberapa komandan dan bersalah atas kejahatan tingkat tinggi. Tetapi dia terlalu kuat dan berani untuk dikalahkan. Jadi malam ini kau meimpin seluruh 1000 pasukan mengepung kediamannya dan bakar mereka. Nyalakan api tepat tengah malam. Setiap orang didalam rombongan mereka akan musnah. Aku akan datang dengan pasukan untuk membantumu jika diperlukan."
Setelah menerima perintah ini, Hu Ban membicarakannya dengan pasukannya yang secara diam2x segera menyiapkan kayu kering dan brbagai barang mudah terbakar lainnya mereka menaurhnya didepang gerbang kediaman Guan Yu. Hu Ban berpikir dia ingin mengetahui sedikit orang seperti apakah Guan Yu ini yang kemahsyurannya sungguh terkenal. Jd dia bermaksud mengintip tamunya itu. Dia pergi kerumah peristirahatan dan bertanya dimanakan Guan Yu berada.
"Jenderal berada didalam ruang utama sedang membaca," Jawabnya.
Hu Ban lalu tanpa suara berusaha mendekati ruangan tempat Guan Yu berada dan mengintip. Dia melihat ksatria terhebat sedang mengelus-elus janggutnya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membaca buku. Dia merasakan suatu karisma yang luar biasa terpancar dari diri Guan Yu.
"Benar-benar seorang dewa !" Hu Ban berkata dalam hatinya.
"Siapa disana ??" Tiba-tiba Guan Yu bersuara keras.
Hu Ban masuk dan berkata, "Aku Hu Ban, seorang jenderal dari gubernur."
"Tentu kau adalah anak dari Hu Hua, yang tinggal diluar kota Xu Chang," Kata Guan Yu.
"Aku adalah dia." Jawab Hu Ban.
Lalu Guan Yu memanggil para pengawalnya dan memerintahkan mereka untuk mencari dari barang bawaannya untuk sebuah surat. Setelah ditemukan mereka menyerahkan surat itu pd Guan Yu yang lalu menyerahkannya pada Hu Ban.
Hu Ban membaca surat itu dan menarik napas panjang, "Aku hampir saja menyebabkan kematian dari seorang yang baik."
Lalu dia menceritakan seluruh jebakan yang telah disiapkan oleh dirinya, "Wang Zhi ini adalah pria Licik, yang ingin membunuhmu. Pada saat ini kau telah terkepung dan pada tengah malam nanti mereka akan menyalakan api untuk membakar tempat ini. Sekarang aku akan pergi dan membukakan pintu gerbang kota sementara kau secepatnya menyiapkan diri untuk berangkat."
Guan Yu yang sangat terkejut segera mengencangkan kembali baju perangnya, lalu dia meminta pengawal2xnya menyiapkan perlengkapan dan kudanya. Kemudian dia meminta kedua kakak iparnya untuk secepatnya bersiap dan segera menaiki kereta kuda. Lalu akhirnya mereka meninggalkan rumah peristirahatan itu dan ketika mereka telah pergi, mereka melihat banyak prajurit bergerak kearah kediaman mereka, semuanya membawa obor. Rombongan itu secepatnya pergi ke pinggir kota dan menemukan gerbang telah terbuka dan mereka segera keluar dari kota. Hu Ban kembali untuk memberi perintah membakar seluruh rumah itu.
Guan Yu berusaha pergi secepatnya, tetapi belum jauh mereka pergi, mereka melihat api obor berdatangan dari belakang mereka dan Wang Zhi meminta mereka untuk berhenti.
Guan Yu berhenti dan mulai memaki wang zhi, "Kau manusia rendahan ! Apa yang telah kulakukan padamu sehingga kau ingin membakarku ?"
Wang Zhi memacu kudanya dan menyiapkan tombaknya, tetapi Guan Yu segera menebaskan senjatanya dan akhirnya wang zhi pun tewas. Pasukannya yang lain segera berlarian tak tentu arah.
Lalu dia bersama rombongannya terus bergerak. Hati Guan Yu bersyukur dan berterima kasih kepada Hu Ban.
Ketika rombongan itu mendekati Hua Zhou seseorang memberitahu Liu Yue, yang segera datang untuk menyambutnya. Liu Yue suatu kali pernah diselamatkan oleh Guan Yu yang membunuh Yan Liang dan Wen Chou dan membuat pengepungan atas kota itu berakhir.
Guan Yu tidak turun dari kudanya tetapi dia memberi hormat dari atas kudanya, berkata, "Bagaimana keadaanmu sejak perpisahan kita ?"
"Aku baik saja, Kemanakah kau akan pergi Tuan ?" Balas Liu Yue.
"Aku telah meninggalkan perdana menteri dan sedang dalam perjalanan untuk menemui kakakku."
"Liu Bei berada dengan Yuan Shao yang sedang bersengketa dengan perdana menteri. Bagaimana kau bisa dibiarkan pergi menemuinya ?" Tanya Liu Yue.
"Hal itu telah kami selesaikan kemarin lalu."
"Tempat penyebrangan dari sungai kuning adalah tempat yang sangat penting dan dijaga oleh jenderal Xiahou Dun. Dia tidak akan membiarkanmu lewat."
"Dapatkah kau menyediakan perahu untukku ?"
"Walaupun ada perahu aku tidak berani memberikannya padamu."
"Sebelumnya aku telah membunuh Yan Liang dan Wen chou dan menyelamatkan dirimu dari bahaya yang besar. Sekarang kau menolak memberikan aku perahu untuk menyebrang !"
"Aku takut Xiahou Dun akan mengetahui hal itu dan menyalahkan aku."
Guan Yu merasa bahwa tidak akan mendapatkan bantuan yang akan diharapkan dari orang ini lalu dia bergerak terus dan akhirnya mencapai tempat penyebrangan Feri. Disana ada komandan yang menjaga bernama Qin Qi keluar untuk menanyai dia.
"Aku adalah Guan Yu, Penguasa dari HanShou."
"Kemanakah kau akan menuju ?"
"Aku ingin pergi ke utara sungai kuning untuk menemui kakakku, Liu Bei, Dan aku dengan hormat memberimu jalan menyebrangi sungai."
"Adakah ijin dari perdana menteri ?"
"Aku tidak ditugaskan oleh perdana menteri, lalu mengapa aku memerlukan ijin dari perdana menteri "
"Aku mempunyai perintah dari kepala pimpinanku untuk menjaga penyebrangan ini dan kau tidak boleh menyebrang. Bahkah jika kau menumbuhkan sayap, kau tidak boleh terbang melalui."
Guan Yu langsung menjadi marah.
"Apakah kau tahu bahwa semua yang menghalangiku akan mati ?" Kata Dia.
"Kau hanya membunuh jenderal yang berpangkat rendah dan tidak memiliki reputasi, tapi apakah kau berani membunuhku ?"
"Siapakah kau berani membandingkan dirimu dengan Yan Liang dan Wen Chou ?" Tanya Guan Yu.
Qin Qi langsung marah dan dia langsung meluapkan amarahnya. Dengan pedang ditangan dia menerjang Guan Yu. Kedua orang itu bertarung, tetapi hanya dalam satu jurus kepala Qin Qi telah tersapu oleh ujung tombak naga hijau Guan Yu.
"Dia yang menentangku akan mati ! yang lain tidak perlu takut”, Teriak Guan Yu, "Cepatlah siapkan perahu untukku."
Segera sebuah perahu disiapkan dan kedua wanita segera menaikinya kemudian diikuti Guan Yu dan para pengawalnya. Mereka melintasi dan sekarang berada di daerah Yuan Shao. Dalam perjalanannya sampai ketempat ini, Guan Yu telah menerobos 5 benteng dan membunuh 6 jenderal.
"Aku tidak ingin membunuh mereka," Dalam hati Guan Yu dia berkata, "Tetapi tidak ada cara lain. Aku berpikir apabila Cao-Cao mendengar hal ini, dia akan menganggapnya bahwa aku tidak mengetahui balas budi."
Tidak lama berselang dia melihat didalam perjalanan seseorang memanggilnya dan itu adalah Sun Qian.
"Aku tidak pernah mendengar lagi kabarmu setelah kita bertemu dirunan. Bagaimana kabrarmu ?" Tanya Guan Yu.
"Setelah keberangkatanmu, Liu Pi dan Gong Du kembali merebut kota itu. Aku dikirim oleh mereka menemui Yuan Shao untuk berdamai dengannya dan berhasil. Lalu Yuan Shao mengundang Liu Beu untuk pergi menemui dia dan berdiskusi bagaimana menyerang Cao-Cao. Tetapi dalam pengamatanku, aku melihat para jenderal Yuan Shao saling iri satu sama lain sehingga tian feng akhirnya dipenjara, Ju Shou diturunkan pangkatnya dan yang lain saling bertengkar. Yuan Shao selalu ragu untuk menyerang sehinggal kakakmu dan aku berkonsultasi dan berpikir bagaimana kita dalam lari dari mereka semua. Sekarang paman kaisar ada di Runan dengan Liu Pi. Dan dia berpikir mungkin kau tidak tahu mengenai hal ini dan akan mendapatkan masalah jika kau pergi menemui Yuan Shao, aku datang untuk menemuimu. Ini adalah suatu keberuntungan untuk menemukanmu seperti ini. Sekarang kita dapat segera pergi kerunan dan kau akan dapat bertemu dengan kakakmu."
Guan Yu mengantar sun qian untuk memberi hormat pada kakak iparnya yang bertanya mengenai perjalanannya dan sun qian berkata, "Paman Liu Bei hampir dihukum mati karena kemarahan Yuan Shao setelah kematian Yan Liang dan Wen Chou. Sekarang dia dengan aman berada di runan dan kalian dapat segera menemuinya."
Para wanita itu menangis terharu. Lalu rombongan itu melanjutkan perjalanan mereka menuju runan. Tidak lama berselang dikejauhan terlihat awan debu, ratusan pasukan berkuda sedang mengejar mereka yang dipimpin oleh Xiahou Dun yang berteriak pada Guan Yu untuk berhenti.
Bab 28
Bagian 1
Berhasil membunuh Cai Yang, Keraguan Zhang Fei sirna.
Bab 28 Bagian 2
Bertemu di Gu Cheng, Tuan dan Hamba bersatu kembali.
================================================== =======
Sun Qian telah bergabung kembali bersama Guan Yu, mereka menuju Runan ketika XiahouDun tiba-tiba mengejar. Ketika Xiahou Dun mendekt, Guan Yu memerintahkan Sun Qian untuk bergerak lebih dahulu sementara dia akan menghadapi pasukan pengejarnya.
Ketika mereka telah cukup dekat, Guan Yu berkata, "Dengan mengejarku kau berarti tidak menghormati kebesaran tuanmu !"
Balas Xiahou Dun, "Perdana menteri tidak mengirimkan instruksi khusus. Kau telah menyebabkan kematian sejumlah orang, diantara mereka ada yang merupakan jenderal bawahanku dan karena itu aku datang untuk menangkapmu ! kau telah bertindak sangat kasar. Perdana menteri akan memutuskan hukumanmu nanti !"
Segera Xiahou Dun maju dengan tombaknya siap menyerang.
Tetapi pada saat itu datang seorang penunggang kuda lainnya di belakangnya sedang memacu kudanya sekuat-kuatnya, "Kau tidak boleh melawan Guan Yu."
Guan Yu menghentikan laju kudanya dan menunggu.
Utusan itu datang dan dari dalam saku bajunya dia mengeluarkan surat resmi dari perdana menteri dan berkata pada Xiahou Dun, "Perdana menteri sangat sayang pada jenderal Guan Yu karena loyalitas dan kehormatannya pada tugas. Dan karena takut Guan Yu akan diberhentikan di berbagai pelintasan dan benteng maka dia mengirimku dengan surat ini agar jenderal Guan Yu dapat diijinkan lewat."
"Tetapi Guan Yu ini telah membunuh beberapa komandan. Apakah perdana menteri mengetahui hal ini? " Tanya Xiahou Dun.
Utusan itu berkata bahwa hal ini belum diketahui.
"Aku akan menangkapnya dan membawa dia kepada perdana menteri, yang berwenang untuk menghukumnya atau membebaskannya."
"Apakah kau pikir aku takut denganmu ?" Kata Guan Yu dengan marahnya.
Lalu dia berkuda maju, Xiahou Dun dengan marahnya juga menyiapkan tombaknya dan siap bertarung. Mereka berhadapan dan berduel selama 10 jurus, Xiahou Dun mampu mengimbangi kekuatan Guan Yu yang tangan kirinya masih terluka. Tiba-tiba datanglah utusan kedua dan berteriak, "Jenderal, tunggu sebentar !"
Xiahou Dun lalu menurunkan senjatanya dan bertanya, "Apakah aku harus menangkapnya "
"Tidak " Jwb utusan itu, "Karena takut ada kesulitan di dalam perjalanan, perdana menteri mengutusku untuk mengatakan bahwa dia harus dilepaskan."
"Apakah perdana menteri mengetahui bahwa dia telah membunuh beberapa komandan selama perjalanannya ?"
"Dia tidak tahu !"
"Karena dia tidak mengetahui hal itu, aku tidak boleh membiarkan Guan Yu ini pergi" Dan Xiahou Dun memberi Signal pada pasukannya untuk segera mengepung Guan Yu.
Tetap Guan Yu segera memutar tombaknya dan menyerang mereka yang mengepungnya, sehingga beberapa diantara mereka terluka. Ketika utusan ke 3 tiba dia berkata, "Guan Yu, jangan bertempur !"
Dia adalah Zhang Liao. Guan Yu dan Xiahou Dun berserta pasukannya akhirnya membuka jalan untuk Zhang Liao.
Zhang Liao berkata, "Aku membawa perintah perdana menteri yang telah mendengar bahwa Guan Yu telah membunuh beberapa komandan dalam perjalanan, dia takut ada halangan lagi dalam perjalanan maka dia mengutusku untuk memberi perintah pada setiap gerbang kota, benteng dan pelintasan agar Guan Yu dapat bebas untuk pergi."
Xiahou Dun berkata, "Qin Qi adalah anak dari Kakak Cai Yang dan dia dipercayakan pada pengawasanku. Sekarang Guan Yu ini telah membunuhnya dan bagaimanakah aku akan mempertanggung jawabkannya ?"
"Aku akan menemui paman Cai Yang dan menjelaskannya. Tetapi sekarang intinya karena kau telah mendapat perintah perdana menteri maka kau harus membebaskan Guan Yu dan kau tidak boleh melawan perintah ini."
Akhirnya Xiahou Dun pun mundur.
"Kemanakan kau akan pergi ?" Tanya Zhang Liao kepada Guan Yu.
"Aku mendapat kabar bahwa Kakakku sudah tidak bersama Yuan Shao dan sekarang aku akan pergi mencarinya dimanapun dia berada."
"Karena kau tidak tahu kemana harus pergi, kenapa tidak kembali ke tempat perdana menteri ?"
"Dimanakah masuk akalnya hal itu ?" Kata Guan Yu dgn tersenyum, "Tetapi, Zhang Liao, aku minta kau kembali dan cobalah untuk mengatur permohonan maafku pada perdana menteri karena kesalahan-kesalahanku."
Lalu Guan Yu memberi hormat pada Zhang Liao dan berpamitan, Zhang Liao pun kembali dan bergabung dgn Xiahou Dun.
Guan Yu segera menemukan kembali kereta kuda tadi dan sementara dia berkuda bersama sun qian dia bercerita apa yagn terjadi. Beberapa hari kemudian hujan besar turun dan membasahai segalanya. Mereka mencari tempat perlindungan dan menemukan sebuah tempat di daerah persawahan, mereka segera pergi kesana. Seorang tua keluar dan menyambut mereka.
Mereka menceritakan kisah mereka kepada orang tua itu. Ketika mereka telah selesai bercerita, orang tua itu berkata, "Namaku Guo Chang dan aku telah tinggal bertahun-tahun disini. Aku merasa sangat senang bertemu dengan orang yang lama telah kukenal reputasinya."
Guo Chang Segera memotong seekor lembu dan memasaknya sebagai jamuan untuk tamuna dan juga membawa arak untuk kedua orang itu. Kedua wanita dibawa kedalam ruangan dalam dan disana mereka beristirahat. Dan sementara itu juga kuda mereak diberi makan dan barang bawaan mereka di jemur dan dikeringkan.
Ketika hari menjelang malam, mereka melihat beebrapa anak muda datang dan tuan rumah mereka berkata, "Anakku datang untuk memberi hormat,"
"ini Adalah anakku." Kata Guo Chang.
"Apa yang dia baru saja lakukan ?" Tanya Guan Yu.
"Dia baru pulang dari berburu."
Anak muda itu pergi keluar, kemudian orang tua itu melnjutkan, "Seluruh keluargaku adalah petani dan pelajar. Dia adalah anakku satu2xnya dan bukannya mengikuti jejak leluhurnya, dia sama sekali tidak perduli apapun kecuali berburu, aku sungguh sedih."
"Kenapa Sedih ?" Kata Guan Yu, "Pd masa kekacauan ini seorang prajurit yang baik dapat membuat tenar namanya sendiri."
"Jika saja dia mau belajar mengenai seni militer, itu adalah suatu hal yang baik untuk dijadikan kariri. Tetapi dia tidak lebih hanyalah petualang dan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan. Dia membuatku sedih."
Guan Yu menarik napas dalam2x dan bersimpati. Orang tua itu tetap menemai sampai larut malam dan ketika dia mau pergi, kedua tamunya bersiap-siap ingin tidur.
Tiba-tiba bunyi keributan terdengan diluar, orang berterian dan kuda meringkik. Guan Yu memanggil orang2xnya tetapi karena tidak ada yang menjawab, dai dan sun qian mengeluarkan pedang mereka dan pergi kekandang kuda. Disana mereka menemukan anak tuan rumah mereka berteriak kepada para pengkutnya untuk melawan.
Guan Yu bertanya ada maslaah apa ini, dan salah satu pengawalnya berkata, "Anak muda ini mencoba mencuri kuda merahmu, tetapi kuda itu menendangnya. Kami mendengar bunyi teriakan dan keluar untuk melihat apa yang terjadi ketika orang2xnya menyerang kami."
Guan Yu menjadi sangat marah.
"Kau Pencuri !!! Kau mau mencuri kudaku !!!" Teriak Dia.
berwin
18-11-2004, 12:43 PM
Tetapi sebelum dia dapat berbuata apapunm tuan rumahnya berlari keluar dan bersujud dihadapannya serta berkata, "Aku tidak menyuruhnya melakukan perbuatan tercela ini. Aku mengetahui dia sangat bersalah dan berhak untuk mati karena itu. Tetapi ibunya sangat menyayanginya dan mencintainya sangat. Dan aku harap kau mau berbaik hati dan memaafkannya !"
"Dia sangat beruntung mempunyai ayah dan ibu yang baik " Kata Guan Yu, "Apa yang kau katakan menunjukan bahwa dia tidak layak menjadi anakmu, tetapi demi dirimu aku akan memaafkannya."
lalu Guan Yu memerintahkan orang2xnya untuk lebih hati2x berjaga-jaga. Dia dan Sun Qian akhirnay kembali beristirahat.
Keesokan harinya tuan rumah mengucapkan terima kasih pd Guan Yu yang telah memaafkan kesalahan anaknya itu.
"Anakku telah menghina dirimu, aku tahu dan aku sangat berterima kasih pdmu karena tidak menghukumnya." Kata orang tua itu.
"Bawalah dia kemari dan aku akan berbicara padanya." Kata Guan Yu.
"Dia telah pergi keluar sebelum matahari terbit dengan teman2xnya dan aku tidak tahu dimanakan dia berada."
Lalu Guan Yu berpamitan, membawa kakak2x iparnya didalam kereta kuda dan mereka meninggalkan tanah pertanian itu. Guan Yu dan Sun Qian berkuda disamping kereta kuda yang dikawalnya. Mereka mengambil jalan melalui jalur perbukitan.
Sebelum mereka pergi jauh, mereka melihat segerombolan orang datang, dipimpin oleh beberapa penunggang kuda. Salah satu penunggang kudai itu menggunakan jubah kuning dan pakaian perang. Yang lainnya adalah anak Guo Chang.
Orang yang memakai jubah kuning itu berkata, "Aku adalah salah satu jenderal dari Zhang Jue, penguasa langit. Siapakah kau, tinggalkan kuda yang kau kendarai dan kau boleh pergi denga bebas."
Guan Yu tertawa keras sekali.
"Kau orang gila !!! Jika kau pernah dengan Zhang Jue, tentu kau mengetahui mengenai Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei, 3 bersaudara itu."
"Aku telah mendengar mengenai seorang gagah memiliki janggut panjang bernama Guan Yu tetapi aku tidak pernah melihat dia. Mungkin saja bukan kau ?"
Guan Yu lalu memberhentikan kudanya dan melepaskan kantung yang menutupi janggutnya sehingga memperlihatkan kegagahan dan keindahan janggutnya itu.
Orang yang memakai Jubah kuning itu segera turun dari kudanya, dan menarik anak guo chang turun juga serta mereka berdua bersujud didepan kuda Guan Yu.
"Siapakah dirimu ?" Tanya Guan Yu.
"Aku adalah Pei Yuan Shao. Setelah kematian Zhang Jue, aku ditinggal sendiri dan akhirnya berhasil menemukan beberapa pengikutku. Lalu kami berlindung di dalam hutan. Pagi ini, orang ini datang dan berkata bahwa ada tamu di rumah ayahnya yang memiliki kuda berharga dan mengusulkan padaku untuk mencurinya. Aku tidak berpikir akan menemui dirimu, jenderal."
Anak Guo Chang itu memohon agar nyawanya di ampuni dan Guan Yu memaafkannya demi ayahnya. Lalu Guan Yu kembali memasang kantung untuk melindungi janggutnya.
"Kau tidak mengenaliku. tetapi bagaimana kau mengetahui namaku ?" Tanya Guan Yu.
Pei Yuanshao berkata, "Tidak jauh dari sini ada sebuah gunung yang disebut "BANTENG TIDUR", dimana disana tinggal seseorang bernama Zhou Chang, seorang yang sangat kuat dan berasal dari daerah barat. Dia juga merupakan jenderal pd pasukan pemberontak, dan dia bersembunyi di hutan ketika komandannya tewas. Dia menceritakan banyak hal tentang kau dan sekarang aku merasa senang dapat bertemu dengan kau."
Kata Guan Yu, "Didalam hutan bukanlah tempat yang tepat untuk seorang pahlawan, kau lebih baik meninggalkan kehidupanmu sebagai bandit dan kembali kejalan yang benar. Jangan mengambil langkah yang salah dan menuju kehancuran."
Sementara mereka mengobrol, sekelompok pasukan berkuda muncul dari kejauhan. Mereka dipimpin oleh Zhou Cang. Zhou Cang bertubuh tinggi dan sedikit gempal dengan kulit berwarna lebih gelap dan bersenjatakan tombak. Segera setelah dia mendekat, dia berkata dengan senangnya, "Ini adalah jenderal Guan Yu !!!"
Segera dia turun dari kudanya dan bersujud didepan jalan.
"Zhou Chang memberi hormat pada Jenderal." Kata Dia,
Guan Yu berkata, "Pendekar, Dari mana kau mengetahui tentang diriku ?"
"Aku adalah salah satu dari pemberontak jubah kuning, dan aku melihatmu ketika itu. Salah satu penyesalanku adalah aku tidak dapat mengikutimu. Sekarang keberuntungan telah datang padaku disini, aku harap kau tidak menolakku. Biarkan aku menjadi salah satu prajurit infantrimu dan dapat dekat dengamu selalu untuk membawakan senjatamu. Aku akan siap mati demi dirimu."
Karena Guan Yu melihat ketulusan hatinya, Guan Yu berkata, "Tetapi jika kau mengikutiku, apa yang akan kau lakukan dengan pasukanmu ?"
"Mereka boleh bertindak sesuka mereka, mau mengikutiku atau pergi sesuai jalan mereka."
Mereka semua lalu berteriak, "Kami akan mengikuti !"
Guan Yu turun dari kudanya dan pergi menanyakan pada kakak2x iparnya mengenai masalah ini.
Lady Gan menjawab, "Adik Ipar, kau telah berjalan sendirian sampai sejauh ini dan tanpa prajurit. Kau telah dengan selamat melewati banyak bahaya. Kau juga telah menolak jasa Liao Hua lalu kenapa sekarang kau mau menerima mereka ? Tetapi ini hanyalah pandanganku saja dak kau harus memtuuskan sendiri."
"Apa yang kau katakan, kakak ipar, adalah benar."
Segera dia kembali pada Zhou Cang dan berkata, "Ini bukan karena aku tidak berterima kasih, tetapi kakak2x iparku tidak ingin ada banyak pengikut. Karena itu kembalilah kegunung sampai aku menemukan kakakku dan aku pasti akan mencarimu."
Zhou Chang menjawab, "Aku hanyalah seorang kasar tak berguna yang menghabiskan waktunay sebagai bandit. Dapat bertemu denganmu jenderal adalah seperti melihat matahari dilangit dan aku tidak dapat berpisah denganmu lagi. Karena mungkin akan tidak nyaman jika orang2xku mengikutimu semua, aku akan meinta mereka pergi menunggu dan aku akan mengikutimu dengan berjalan kaki kemanapun kau pergi."
Guan Yu bertanya lagi kepada Kakak2x iparnya mengenai hal ini. Lady Gan berkata, satu atau dua orang tidak akan berbeda. Dan Guan Yu setuju. Tetapi Pei Yuan Shao tidak puas dengan pengaturan ini karena dia juga ingin ikut.
Zhou Chang berkata, "Jika kau tidak tinggal dengan mereka maka mereka akan terpecah-pecah dan hilang. Kau harus mengambil komando untuk saat ini dan biarkan aku menemani jenderal Guan Yu. Segera setelah urusannya selesai aku akan kembali mengajakmu."
Dengan sedikit kecewa Pei Yuan Shao menerima situasi itu dan kembali pulang, sementara temannya itu mengikuti Guan Yu dan mereka pergi ke runan. Mereka bergerak cepat untuk beberapa hari dan melihat sebuah kota dibukit.
Penduduk setempat mengatakan pada mereka, "Kota ini disebut Gu Cheng. beberapa bulan yang lalu seorang pendekar tiba-tiba muncul dan menyingkirkan kepala kota tersebut dan mengambil alih. Lalu dia mulai merekrut prajurit, membeli kuda dan menyimpan persediaan. Pendekar itu bernama Zhang Fei. Sekarang dia memiliki pasukan yang besar dan tidak ada seorangpun yang berani padanya."
"Tak disangka aku akan menemukan adikku seperti ini !" Kata Guan Yu dengan senangnya, "Aku tidak pernah mendengar kabar lagi darinya sejak jatuhnya Xu Zhou."
Lalu Guan Yu segera mengirim Sun Qian kedalam kota untuk memberitahu Zhang Fei agar keluar menemuinya dan menyediakan tempat untuk kakak2x iparnya.
Sekarang, setelah berpisah dengan kakak2xnya, Zhang Fei telah pergi ke bukit mang dang, dimana dia disana untuk sebulan lamanya sementara dia mengirim mata-mata dan utusan mencari kabar Liu Bei kesan dan kemari. Lalu kebetulan dia melintas disekitar daerah Gu Cheng, dia mengirim orang untuk meminjam beras, tetapi ditolak. Sebagai balasannya, dia menyingkirkan kepala kota itu dan mengambil alih kota. Dia menemukan bahwa tempat itu cocok untuk memenuhi kebutuhannya saat ini.
Seperti yang telah diperintahkan Guan Yu, Sun Qian memasuki kota dan setelah memberi hormat, Dia memberitahu pada Zhang Fei, "Liu Bei telah meninggalkan Yuan Shao dan sekarang berada di Runan. Guan Yu dan kakak2x iparmu ada didepan gerbang kota. Dia memintamu keluar dan menyambut mereka."
Zhang Fei mendengarkan tanpa mengucap sepatah katapun sampai dia mendengar bahwa kakaknya meminta dia keluar dan menyambutnya. Pada saat ini Zhang Fei memanggil pengawalnya untuk menyiapkan baju perangnya dan dia memakainya. Segera mengambil tombak ularnya, dia segera menaiki kudanya dan keluar dengan pasukan besar dibelakangnya. Sun Qian yang terpana dengan kejadian ini tidak sempat menanyakan apa maksudnya dan hanya mengikutinya saja.
Guan Yu sangat senang ketika dia melihat adiknya datang, dia segera mengambil tombaknya dan dengan Zhou Cang dibelakangnya, dia berkuda menemui Zhang Fei. Tetapi ketika Guan Yu mendekat, dia melihat tatapan marah Zhang Fei dan Zhang Fei berteriak keras serta mengangkat tombaknya tanda mau menyerang dan mengancam Guan Yu.
Guan Yu sangat terkejut dan berkata, "Adik, apa maksud semua ini ? Apakah sumpah dibawah pohon persik itu telah kau lupakan ?"
"Omong kosong apa yang kau katakan karena kaulah yang telah melakukan perbuatan hina !!!" Teriak Zhang Fei.
"Perbuatan Hina apa yang kulakukan ?" Tanya Guan Yu sambil berusaha menahan serangan Zhang Fei.
"Kau telah mengkhianati saudaramu, kau telah menyerah pada Cao-Cao dan kau menerima gelar serta jabatan dari tangannya. Dan sekarang kau datang untuk menyerangku. Salah satu dari kita harus ada yang mati !!!"
Guan Yu berkata, "Sungguh kau tidak mengerti dan sangat sulit bagiku untuk menjelaskannya tetapi tanyalah kakak2x ipar kita dan mereka akan mengatakan kebenarannya padamu."
PAda saat ini kedua wanita itu mengangkat tirai kereta kuda mereka dan berkata, "Adik, apa yang terjadi ?"
Zhang Fei berkata, "Tunggulah sebentar kakak2x ipar dan lihatlah aku membunuh pengkhianat ini. setelah itu aku akan mengantarmu kedalam kota”
LAdy Gan berkata, "Karena dia tidak mengetahui dimana keberadaanmu maka Adik Guan Yu berlindung pada Cao-Cao. DAn setelah dia mengetahui Kakak Liu Bei berada di runan dia dengan berani melintasi setiap bahaya yang menghadang dan mengawal kami sejauh ini. Aku harap kau sadar akan kesalahanmu."
Lady Mi juga berkata, "Ketika kakak Guan pergi ke Xu Chang itu karena tidak ada jalan lain lg baginya."
"Kakak ipar, Jangan tertipu olehnya. Kesetiaan yang sejati akan lebih memilih mati daripada pengkhianatan. Tidak ada orang baik yang dapat melayani dua tuan pada saat yang bersamaan."
Guan Yu berkata, "Adik, Aku harap kau menghentikan tindakan ini."
Sun Qian berkata, "Guan Yu datang benar-benar ingin bertemu denganmu."
"Berapa banyak lagi omong kosong yang akan kalian katakan ?" Teriak Zhang Fei, "Bagaimana dia bisa berhati jujur ? Dia datang untuk menangkapku !!"
"Jika aku datang untuk menangkapmu, aku tentu akan membawa prajurit dan kuda," Kata Guan Yu.
"Dan apakah tidak ada Kuda dan pasukan ?" Kata Zhang Fei menunjuk kebelakang Guan Yu.
Guan Yu berbalik dan dia melihat awan debu meninggi pertanda ada sekelompok pasukan berkuda datang. Dan segera mereka mendekat dan dari bendera mereka itu terlihat bahwa mereka adalah pasukan Cao-Cao.
"Sekarang apakah kau masih mau menipuku lagi ?" Teriak Zhang Fei penuh amarah.
Dia segera menusukan tombak ularnya kepada Guan Yu dan segera Guan Yu mundur dan berkata, "Adik, Tunggu sebentar. Lihatlah aku membunuh pemimpin pasukan ini dan aku akan membuktikan diriku bukanlah pengkhianat."
"Baiklah, jika kau memang benar, buktikan dengan membunuh pemimpin itu, siapapun dia, sebelum aku menyelesaikan 3 kali tabuhan genderang perang."
Persyaratan Zhang Fei di setujui dan segera pasukan penyerang mendekat dan ternyata pemimpinnya adalah Cai Yang.
Pedang ditangan Cai Yang memerintahkan pasukannya segera maju lebih cepat dan berteriak pada Guan Yu, "Aku telah menemukanmu, pembunuh keponakanku ! kau memiliki perintah dan akan menghukum matimu !"
Guan Yu tidak menjawab, dia segera menyiapkan tombaknya untuk menyerang, dia maju kedepan dan genderangpun mulai dimainkan. Tetapi bahkan belum satu fase bunyi genderang bertabuh kepala Cai yang sudah tergeletak ditanah. Pasukannya ketakutan dan kabur. Guan Yu, walaupun begitu menangkap salah seorang pemegang bendera dan menanyainya.
Prajurit yang tertangkap itu berkata, "Perdana menteri sebenarnya tidak memberikan perintah. Karena didorong oleh rasa marah kehilangan keponakanya, cai yang menyebrangi sungai dan mengejarmu. Tetapi perdana menteri yang mengetahui hal ini segera memberikan perintah untuk menyerang runan dan pertemuan di tempat ini sepenuhnya adalah sebuah kebetulan."
Guan Yu memerintahkan dia untuk mengulang ceritanya pada Zhang Fei yang juga menanyainya mengenai apa yang terjadi di ibu kota. Dan jawabannya memuaskan hati Zhang Fei mengenai kesetiaan Guan Yu.
Pada saat itu datang utusan dari dalam kota dan berkata pada Zhang Fei, "Beberapa puluh pasukan berkuda telah tiba di gerbang selatan. Mereka tampak terburu-buru tetapi tidak ada yang tahu siapa mereka."
Zhang Fei yang masih menyimpan keraguan di kepalanya, pergi untuk melihat siapakah yang datang itu dan dia melihat sekitar 40 pasukan pemanah berkuda. Lalu secepatnya dia turun dari benteng dan melihat ternyata orang2x itu adalah Mi Zhu dan Mi Fang.
Mi Zhu segera turun dari kudanya dan berkata, "Setelah kekalahan di Xu Zhou kami kembali ke desa kami dimana disana kami mencari berita mengenai keadaan yang lainnya. Kami mendengar Guan Yu telah menyerah pada Cao-Cao dan tuan kita berada di utara sungai kuning dengan Yuan Shao. Yang tidak kami dapatkan kabarnya adalah dirimu. Tetapi kemarin ketika kami sedang akan pergi beberapa pedangang menceritakan pada kami mengenai seseorang bernama jenderal Zhang Fei yang rupa dan kelakuannya seperti Zhang Fei yang kami kenal telah menguasai Gu Cheng dan kami merasa itu pasti kau. Jadi kami datang untuk mencari tahu, dan kami bahagia ternyata memang kau yang berada disini."
Zhang Fei berkata, "Guan Yu dan Sun Qian juga berada disini dan kedua kakak iparku bersaam mereka sekarang. Mereka telah mendengar dimaan kakak tertua berada."
Hal ini menambah kegembiaraan pada kedua orang itu yang segera masuk dan bertemu Guan Yu dan para wanita itu, dan mereka semua akhirnya memasuki kota. Ketika para wanita telah diurus dengan baik, mereka mencertiakan mengenai seluruh kejaian perjalanan mereka yang dimana akhirnya membuat Zhang Fei menyesal dan bersujud pada kakaknya itu, dia menangis sedih dan senang karena bertemu lagi dengan kakaknya itu. Hal ini membuat Mi Zhu dan Mi Fang jg ikut terharu. Lalu Zhang Fei juga menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
Hari itu dihabiskan dengan berpesta dan keesokan harinya Zhang Fei berharap dapat pergi kerunana bersama Guan Yu untuk menemui Liu Bei.
Tetapi Guan Yu berkata, "Jgn, Kau disini jaga kedua kakak ipar sementara Sun Qian Dan aku akan mencari berita."
Lalu Guan Yu dan Sun Qian dengan pengawal mereka segera keluar dan ketika mencapai Runan Mereka diterima oleh Liu Pi.
"Liu Bei sudah tidak berada di kota ini lagi. Setela menunggu beberapa hari, dia telah sampai pada kesimpulan bhawa pasukannya terlalu sedikit dan dia telah kembali pada Yuan Shao untuk berkonsultasi dengannya."
Guan Yu sangat kecewa dan Sun Qian berusaha sebaiknya untuk menenangkan hatinya dan berkata, "Jangan terlalu sedih. Ini berarti hanya menambah perjalanan kita saja ke utara sungai kuning dan memberitahu paman Liu Bei dan setelah itu kita semua dapat berkumpul kembali di Gu Cheng."
Mereka akhirnay kembali ke Gu Cheng dan menceritakan apa yang terjadi.
Zhang Fei ingin pergi bersama mereka ke utara sungai kuning, tetapi Guan Yu berkata, "Melihat kau mempunyai kota ini sangatlah baik untuk tempat berkumpul kita dan tempat beristirahat. Kita tidak boleh meninggalkan tempat ini. Sun Qian dan aku akan pergi dan sementara itu kau harus menjaga kota ini agar tetap aman."
"Bagaimana kau dapat pergi kesana setelah kau membunuh kedua jenderal, Yan Liang dan Wen Chou?"
"Mereka tidak akan dapat menghentikanku. Dan setelah aku ada disana aku akan bertindak sesuai keadaan."
Lalu Guan Yu memanggil Zhou Cang dan bertanya padanya, "Berapa banyak pengikutmu yang ada bersama Pei Yuan Shao digunung ?"
"Aku kira sekitar 400-500 orang ." Jawab Zhou Cang.
"Sekarang, aku akan mencari jalan tercepat untuk menemui kakakku. Dapatkau kau pergi mengambil pasukanmu dan memimpin mereka melalu jalan utama untuk membantuku ?"
Dengan instruksi untuk membawa pasukannya, Zhou Cang pergi sementara Guan Yu dan sun qian dengan pengawal mereka berangkat ke utara.
Ketika mereka sampai di perbatasan, sun qian berkatam "Kau harus hati2x. Kau dapat berhenti disini sementara aku akan pergi dan menemui paman Liu Bei dan mengambil langkah2x yang diperlukan."
Melihat hal inim Guan Yu berhenti disitu dan Sun Qian terus melanjutkan perjalanan, Dia dan pengikutnya pergi ke suatu persawahan untuk mencari tempat berteduh.
Ketika dia sampai dia persawahan itu, keluarlah seseorang yang sudah tua dan berjalan dengan tongkat. Setelah bertukar salam, Guan Yu menceritakan kepada orang tua itu mengenai dirinya sendiri.
"Nama keluargaku juga adalah Guan, namaku adalah Ding.", Kata orang tua itu”Aku telah mengenalmu dari reputasimu dan aku sangat senang bertemu denganmu."
Guan Ding menyuruh keluar kedua anaknya itu dan mereka bersujud pada Guan Yu. Dia mengantar Guan Yu kedalam rumahnya dan memberikan makanan pada pengawal2xnya.
Sementara itu Sun Qian telah samapi di Ji Zhou dan menceritakan pada Liu Bei seluruh kejadian yang terjadi.
Liu Bei berkata, "Jian yong juga berada disini. Kita akan memangilnya untuk membicarakan hal ini dengannya."
Akhirnya mereka bertiga mulai merencanakan bagaimana mereka akan pergi dari sana.
"Tuanku," Kata Jian Yong, 'Kau pergilah menemui Yuan Shao dan bilang kau berharap dapat pergi ke Jing Zhou menemui Liu Biao untuk membicarakan rencana menghancurkan Cao-Cao. Ini akan dapat menjadi alasan supaya kau bisa pergi."
"Hal itu tampaknay bagus." Kata Liu Bei, "Tetapi apakah kau akan pergi denganku ?"
"Aku mempunyau rencana lain”Kata Jian Yong.
Setelah menyetujui rencana ini, Liu Bei segera pergi untuk menemui Yuan Shao dan menyarankan, "Liu Biao sangat kuat dan kita harus meminta bantuan dia untuk mengalahkan musuh kita."
"Aku telah mengirim utusan berulang kali untuk meminta bantuannya." Kata Yuan Shao ,"tetapi dia selalu menolak."
"Karana dia dan aku berasal dari keluarga yang samam dia tidak akan menolak diriku jika aku yang pergi dan menemui dia." Kata Liu Bei.
"Sudah pasti dia lebih berharga dai pada Liu Pi, Kau boleh segera pergi."
berwin
18-11-2004, 02:06 PM
"Aku baru saja mendengar bahwa Guan Yu telah meninggalkan Cao-Cao dan ingin datang kemari, Jika dia sudah sampai aku akan menghukum matinya untuk membalaskan dendam kedua jenderalku."
"Tuanku, Kau berharap untuk dapat memperkerjakannya dan aku telah memanggilnya. Sekrang kau mengancamnya dengan hukuman mati. Kedua orang yang dia bunuh itu tidak lebih hanya rusa liar dan tidak dapat dibandingkan dengan harimau seperti Guan Yu itu. Ketika kau menukarkan sepasang rusa untuk seekor harimau, aku rasa kau tidak perlu untuk merasa sedih."
"Sungguh aku sangat suka padanya, " Kata Yuan Shao, "Aku hanya bercanda, kau dapat mengirim utusan lain lagi dan katakan padanya untuk datang."
"Bolehkah aku mengirim Sun Qian padanya ?"
"Tentu" Jwb Yuan Shao.
Setelah Liu Bei pergi, Jian Yong masuk dan berkata, "Jika Liu Bei pergi maka dia tidak akan kembali. Aku lebih baik juga pergi untuk berbicara dengan Liu Biao dan sekaligus mengawasi Liu Bei."
Yuan Shao setuju dan mengeluarkan titah agar kedua-duanya berangkat.
Mengenai masalah ini, Guo Tu datang kepada tuannya itu dan berusaha mempengaruhinya untuk membatalkan keputusannya.
Kata Guo Tu,"Liu Bei pergi untuk berbicara pada Liu Pi dan dia tidak mendapatkan hasil apapun. Sekarang kau mengirim Jian yong dengan dia, dan aku yakin tidak akan ada salah satu diantara mereka yang akan kembali."
"Jangan terlalu curiga," Kata Yuan Shao, "Jian Yong cukup pandai."
Segera Liu Bei mengirim balik Sun Qian menemui Guan Yu dan dengan mereka Jian Yong juga ikut. Mereka berpamitan pada Yuan Shao dan segera pergi. Setelah mereka sampai keperbatasan mereka segera pergi menuju pertanian Guang Ding untuk menemui Guan Yu. Dia keluar untuk menyambut mereka dan bersujud kepada Liu Bei sementara kakaknya segera mengangkat tangannya Guan Yu dan keduanya menangis terharu.
Saat itu kebetulan kedua anak guan ding sedang berada ditempat itu dan keduanya bersujud pd Liu Bei. Liu Bei bertanay siapakan nama anak2x itu.
"Mereka memiiki nama keluarga yagn sama denganku," Jawab Guan Yu, "Anak yang besar adalah Gaun Neng yang merupakan pelajar dan yang kedua adalah seorang prajurit yang bernaam Guan Ping."
"Aku telah berpikir untuk mengirim yang terkecil untuk belajar dan mengikutimu jenderal" Kata Guan Ding, "Maukah kau membawanya ?"
"Berapakah umurnya ?" Tanya Liu Bei.
"18 Thn, Tuan." Jwb Guan Ding.
Liu Bei berkata, "Karena kau sudah sungguh baik, aku berharap anakmu dapat dijadikan anak angkat oleh adikku yang belum mempunyai anak. Apakah menurutmu pendapatku itu? "
Guan Ding sangat ingin hal itu dapat terjadi, dia lalu memanggil Guan Ping dan memerintahkan dia untuk bersujud pada Guan Yu dan memanggil Liu Bei, "Paman".
Sekarang mereka harus melanjutkan perjalanan karena takut diikuti dan Dengan Guan Yu, Guan Ping pun ikut serta. Guan Ding dan Guan Neng menyertai mereka sampai jauh sekali sebelum mereka kembali.
Rombongan itu mengambil jalan melalaui jalan gunung. Sebelum mereka pergi jauh, mereka akhirnya bertemu Zhou Cang dengan pasukan kecil. Dia terluka, dia diperkenalkan pada Liu Beu yang bertanya mengapa dia terluka.
Dia menjawab, "Sebelum aku mencapai bukit, seorang pendekar seorang diri telah bertarung dengan temanku Pei Yuan Shao dan membunuhnya. Lalu banyak dari pasukanku menyerah padanya, dan dia menguasai kemahku. Ketika aku kembali aku mencoba menarik kembali tentaraku tetapi hanya beberapa yang berhasil kuajak. Yang lain terlalu takut. aku marah dan menyerang dia, tetapi dia terlalu kuat dan berhasil mengalahkanku berkali-kali dan melukaiku 3 kali."
"Siapakah pendekar itu ? dan sepeti apa rupanya ?" Tanya Liu Bei.
"Yang aku tahu dia adalah seorang petarung hebat, aku tidak tahu siapa namanya."
Segera setelah itu dai bergerak menuju perbukitan bersama Guan Yu didepan dan Liu Bei dibelakang. Ketika mereka mendekat, Zhou Cang mulai memaki musuhnya itu yang segera muncul, dengan baju zirah dan bersenjata, dia turun dari bukit secepat angin.
Lalu Liu Bei berkuda kedepan dan melambaikan tangannya serta berkata, "Oiii, Zhao Zilong, Aku sudah lama mencarimu !"
Zhao Zilong yang melihat hal itu segera menghentikan kudanya dan turun dari kuda serta bersujud didepan jalan.
Liu Bei juga turun dan berbicara dengan dia dan bertanay bagaimana dia bisa sampai disini.
"Ketika aku meninggalkanmu, aku tidak mengetahui bahwa gongsun zan adalah orang yang mau mendengarkan omongan yang tidak berdasar. Hasilnya adalah bencana dan dia tewas dilahap api. Yuan Shao mengundangku untuk mengikutinya beberapa kali tetapi aku tidak ingin mengikutinya. Lalu aku ingin pergi ke Xu Zhou menemuimu tetapi kau telah kehilangan tempat itu dan Guan Yu telah pergi ketempat Cao-Cao serta kau ke Yuan Shao. Beberapa kali aku pernah berpikir untuk menemuimu ditempat Yuan Shao tetapi aku takut nanti dia akan membunuhku. Jadi aku pergi dr satu tempat ke tempat lainnya tanpa tempat untuk beristirahat dan kebetulan aku datang ditempat ini dan pei yun shao berusaha mencuri kudaku. Jadi aku membunuhnya dan mengambil tempatnya. Aku mendengar Zhang Fei di Gu Cheng tetapi berpikir itu mungkin cuma kabar burung dan beberapa hari telah berlalu sampai kita bertemu hari ini."
Liu Bei menceritakan pada Zhao Zilong apa saja yang telah terjadi sejak mereka berpisah dan juga Guan Yu.
Kata Liu Bei, "Sejak pertama kali aku melihatmu, aku telah merasa bahwa kita tidak akan berpisah, aku sungguh bahagia dapat bertemu denganmu lagi."
"Dalam pengembaraanku, aku mencari tuan untuk kulayani. Aku tidak melihat ada orang lain yang pantas untuk ku layani. Sekarang setealh aku bertemu denganmu, aku tidak lg perduli apa yang akan terjadi pada diriku.'
Kemudia mereka membakan perkemahan di gunugn itu lalu mereka membawa pasukannya beserta mereka kembali ke Gu Cheng dimana mereka diterima. Mereka bertukar cerita mengenai perjalanan2x mereka dan kedua wanita itu menceritakan bagaimana keberanian Guan Yu yang menyebabkan Liu Bei terpana sampai tidak dapat berbicara apapun.
Lalu mereka melalukan persembahan pada langit dan bumi dengan memotong sapi dan kuda.
Para pasukan juga diberikan imbalan. Liu Bei melihat2x kondisi disekitarnya dan menemukan bahwa mereka semua bersuka cita. Kedua adiknya akhirnya kembali kesisinya dan tidak ada para pengikutnya yang hilang. Lebih lagi dia mendapatkan Zhao Zilong dan Guan Yu memilik anak angkat Guan Ping serta pengikut yang setia Zhou Cang. Hari itu dihabiskan dengan berpesta dan bersuka cita.
Saat ini jumlah prajurit yang dipimpin oleh Liu Bei, Guan Yu, Zhang Fei, Zhao Zilong, Sun Qian, Jian Yong, Mi Zhu, Mi Fang , Guan Ping dan Zhou Cang berjumlah 5000 prajurit. Liu Bei ingin meninggalkan Gu Cheng dan menguasai Runan dan saat itu Liu Pi serta Gong Du komandan kota itu megundang dia untuk pergi kesana. Jadi mereka semua pergi dan disana Liu Pi dan Gong Du menyatakan bergabung dengan Liu bei.
Yuan Shao sangat kesal dengan hal ini dan ingin mengirimkan tentara menyerangnya. Tetapi Guo Tu mencegahnya.
"Liu Bei tidak perlu kau khawatirkan. Cao-Cao adalah musuh yang harus kau hancurkan. Walaupun Liu Biao memiliki posisi yang kuat di sungai Han tetapi tidak ada yang terlalu ditakutkan darinya. Sun Ce yang berada di tenggara sungai besar sangat kuat dan ditakuti, dengan daerah yang luas dia jg mempunyai pasukan besa dan banyak pemimpin hebat dan jenderal2x terkenal, kau harus bersekutu dengannya demi mengalahkan Cao-Cao."
Guo Tu akhirnya bisa menyakinkan tuannya dan menulis surat pada Sun Cen serta mengirim Chen Zhen sebagai utusan.
Bab 29
Bagian 1
Sun Ce, pemimpin daerah selatan membunuh Yu Ji
Bab 29 Bagian 2
Anak bermata Hijau mempertahankan dataran selatan
================================================== =======
Sun Ce sedikit demi sedikit menjadi pemimpin di daerah selatan sungai
besar. Pada Thn ke 4 masa pemerintahan Jian An (Thn 199 M), dia mengambil
Lu Jiang dengan mengalahkan gubernur Liu Xu. Di mengirim Yu Fan untuk meminta gubernur Yu Zhang yang bernama Hua Xin untuk menyerah dan dia pun menyerah. Oleh sebab itu akhirnya daerah kekuasaan Sun Ce makin meluas dan dia dengan berani mengirim berita keibu kota mengenai kesuksesan militernya. Dia mengirimkan pesan pada kaisar melalui Zhang Hong.
Cao-Cao melihat bahwa Sun Ce adalah lawan yang kuat dan dia berkata,
" Dia adalah Singa yang sulit ditaklukkan."
Lalu Cao-Cao menikahkan keponakannya, putri dari cao ren kepada Sun Kuang yang merupakan adik paling kecil dari Sun Ce, hal ini menyebabkan kedua keluarga itu bersatu karena pernikahan. Cao-Cao juga memberi jabatan pada Zhang Hong sehingga dia harus tetap berada diibu kota.
Lalu Sun Ce meminta jabatan Panglima Besar, salah satu jabatan plg tertinggi di dalam struktur militer kekaisaran. Tetapi Cao-Cao mencegah ambisinya dan Sun Ce dengan berat hati menyimpan ambisi ini untuk sementara. Dengan segera pikiran sun ce berubah ingin menyerang Cao-Cao.
Pada saat ini Gubernur WuJun yang bernama Xu Gong mengirim pesan rahasia
kepada Cao-Cao yang isinya ingin menjebak sun ce supaya pergi ke ibukota dan
diberikan jabatan agar tetap berada disana sehingga daerah selatan bisa lepas darinya.
Tetapi utusan yang membawa surat ini tertangkap di sungai besar dan dikirm pada sun ce yang segera menghukum mati utusan itu. Lalu Sun Ce membuat siasat mengundang Xu Gong untuk meminta nasehat. Xu Gong yang tdk curiga datang.
Sun Ce mengeluarkan surat rahasia itu dan berkata, "Jadi kau ingin mengirim aku ke tanah kematian ??"
Dan segera prajurit yang bersembunyi keluar dan menjerat leher Xu Gong. Keluarga Xu Gong segera kabur tetapi 3 dari mereka bersumpah akan membalaskan dendan Xu Gong jika mereka mendapatkan kesempatan untuk menyerang Sun Ce.
Suatu hari Sun Ce sedang berburu di bukit sebelah barat dari Kota Dantu. Seekor rusa terlihat sedang berlari dan sun ce mengejarnya dan mengikutinya sampai jauh kedalam hutan. Tiba-tiba dia bertemu dengan 3 orang yang berdiri diantara pepohonan itu, mereka bersenjata lengkap. Dia cukup terkejut dan menanyai siapakah mereka.
"Kami berasal dari pasukan Han Dang dan sedang berburu rusa." Jawab Mereka.
Lalu Sun Ce yang percaya segera melanjutkan perjalanan. Tetapi baru saja dia berbalik, salah seorang dari prajurit2x itu menusuknya di paha dengan sebuah tombak. Sun Ce segera mengeluarkan pedang dan menerjang maju serta berusaha membunuh orang2x itu. Tetapi tiba-tiba batang pedangnya terlepas dan dia hanya memegang tungkai pedangnya saja. Salah satu prajurit itu segera mengeluarkan busurnya dan memanah sun ce dan dia mengenai Sun Ce di pipinya. Sun Ce mencabut panah itu dan menembakannya pada yang memanahnya, tembakannya tepat dan langsung menjatuhkan salah satu orang yang mencoba membunuhnya. Tetapi dua orang lainnya masih berusaha segera membuatnya jatuh dari kuda dengan tombak mereka”Kami ada adalah orang2x Xu Gong yang akan membalaskan dendamnya !!!"
Sun Ce lalu paham apa yang terjadi. Tetapi dia tidak mempunyai senjata selain busur panahnya untuk melawan mereka. Dia mencoba untuk kabur dan menahan mereka dengan busur panahnya. Tetapi pertarungan itu mulai berjalan tidak seimbang karena sun ce dan kudanya yang sudah terluka parah di seluruh badannya. Tetapi pada saat2x genting itu, Cheng Pu dan beberapa bawahan lainnya tiba disana dan segera mereka mencincang para pembunuh itu sampai tak berbentuk.
Tetapi Sun Ce sudah sangat terluka parah. Dari wajahnya darah mengalir tiada berhenti dan beberapa luka di badanya sangatlah parah. Mereka semua mengoyak jubahnya dan mengikat luka2x itu supaya sun ce tidak mati kehabisan darah, lalu mereka membawanya kembali ke rumah.
Setelah sampai di rumah, para bawahan Sun Ce segera mencari tabib terkenal Hua Tuo, tetapi dia sedang pergi jauh dan tidak bisa ditemukan. Mereka hanya menemukan salah satu murid dari hua tuo yang akhirnya dibawa serta dan Sun Ce dirawat oleh dirinya.
"Anak panah itu beracun," Kata Tabib muda itu, "Dan racunnya telah merembes dalam sekali. Akan diperlukan 100 hari beristirahat sebelum bahaya berlalu. Tetapi jika kau emosi atau marah, luka itu tidak akan sembuh."
Sifat Sun Ce sangatlah tidak sabaran dan mudah marah, dan tampaknya karena sifatnay ini maka kesembuhannya akan lama. Tetapi dia tetap diam saja dirumahnya selama 20 dari 100 hari yang diperintahkan. Lalu datang Zhang Hong dari ibu kota dan Sun Ce memaksa bertemu dan menanyai dia.
"Cao-Cao takut padamu tuanku, dia sangat takut." Kata Zhang Hong, "Dan para penasehatnya sangat menghormati dirimu, semua kecuali Guo Jia."
"Apa yang Guo Jia katakan ?" Tanya Sun Ce yang sedang terluka itu.
Zhang Hong tidak berani berkata apa2x karena takut nanti Sun Ce akan marah. Tetapi sun ce memerintahkan Zhang Hong untuk menceritakan. Jadi Zhang hong akhirnya terpaksa berkata sebenarnya.
Dia berkata, "Guo Jia berkata pada Cao-Cao bahwa dia tidak perlu takut padamu, kau masih terlalu muda dan belum matang, hanya seorang bocah bodoh yang sutu hari akan mati ditangan orang kejam."
Hal ini memprovokasi Sun Ce dan dia tidak bisa lagi menahan amarahnya.
"Si Bodoh itu, berani sekali dia berkata seperti itu !!!!" Hardik Sun Ce, "Aku akan Mengambil Xu Chang dari Cao-Cao, aku bersumpah."
Dia tidak lagi memikirkan kesehatannya. Walaupun dia sedang sakit, dia memerintahkan persiapan untuk ekspedisi berikutnya dengan segea. Mereka semua memohon padanya untuk memabatalkan rencana ini, dan mengingatkan kepadanya apa yang tabib perintahkan dan memintanya untuk istirahat.
"Kau membahayakan kesehatanmu yang tidak ternilai harganya itu, tuanku." Kata Zhang Zhao.
Lalu tibalah Chen Zhen, utusan dari Yuan Shao dan Sun Ce memerintahkannya agar dibawa kehadapannya.
Dia berkata, "Tuanku ingin bersekutu denganmu untuk menyerang Cao-Cao."
Usul itu kebetulan sesuai dengan hati sun ce. Dengan segera dia memanggil para penasehatnya dan para bawahannya untuk berdiskusi dalam sebuah perjamuan besar. Sementara hal ini berlangsung, Sun Ce memperhatikan banyak dari bawahannya sedang berbisik satu sama lainnya dan mereka segera keluar dari ruang perjamuan. Dia tidak dapat mengerti apa yang terjadi dan memanggil bebeapa pelayan dan pengawal dan bertanya apa yang terjadi.
Mereka berkata, " Petapa Suci Yu Ji sedang lewat daerah ini dan para pejabat telah keluar untuk memberi hormat padanya."
Sun Ce berdiri dari tempatnya dan pergi utnuk melihat orang itu. Dia melihat seorang pendeta tao dengan pakaian berwarna keputihan dan berjalan membawa tongkat di tengah jalan, sementara orang2x di pinggir jalan membakar sesajen dan bersujud memberi hormat.
"Penyihir macam apa orang ini ? Bawalah dia kemari !!" Perintah Sun Ce.
"Ini adalah Yu Ji, " Kata pelayan yang membawanya”Dia hidup di timur dan pergi serta kembali membagikan jimat dan obat. Dia menyembuhkan banyak orang seperti yang semua orang katakan kepadamu dan mereka berkata bahwa dia adala orang suci. Mohon tuanku tidak bersikap kasar kepadanya."
Hal ini malah membuat Sun Ce tambah marah, dia memerintahkan mereka untuk segera menangkapnya segera, yang membangkan akan dihukum. Karena terpaksa para prajurit menangkapnya dan membawa Yu Ji kehadapan Sun Ce.
"Kau orang gila !! Berani benar kau membuat rakyat menyembah setan ?" Kata Sun Ce.
"Aku hanyalah seorang pendeta dari gunung Lang Ye. Lebih dari 50 thn yang lalu ketika aku mengambil kayu di hutan, aku menemukan didekat Mata Air Yang Qu sebuah buku berjudul 'Jalan Kedamaian' . Buku itu berisi lebih dari 100 lebih bab yang mengajarkan padaku bagaimana caranya mengobati penyakit manusia. Karena hal ini aku mengabdikan diriku untuk menyebarkan ajaran ini dan menyelamatkan umat manusia. Aku tidak pernah mengambil apapun dari penduduk. Bagaimana kau mengatakan padaku aku menghasut penduduk untuk melakukan sesuatu yang jahat ?"
"Kau bilang kau tidak mengambil apapun. Darimana datangnya pakaianmu dan makananmu ? Sebenarnya kau adalah salah satu pemberontak jubah kuning itu dan kau akan melakukan kejahatan jika dibiarkan hidup."
Lalu Sun Ce berkata pada pengawalnya, "Bawa dia pergi dan penggal dia."
"Aku katakan padamu, aku akan membunuh penyihir ini seperti aku membunuh hewan ternak."
Para pejabat lainnya juga ikut mencegah, bahkan tamu kehormatannya pun ikut mencegah. Tetapi Sun Ce menolak dan dia memerintahkan Yu Jin untuk dijebloskan dalam penjara.
Perjamuan berakhir dan Chen Zhen pergi ke tempat peristirahatan yang telah disediakannya. Sun Ce juga kembali ke kediamannya.
Perlakuannya pada pendeta Tao itu menjadi topik pembicaraan utama dan segera sampai pada telinga ibunya.
Lady Wu segera meminta anaknya menemuinya dan berkata padanya, "Mereka mengatakan padaku bahwa kau menaruh Yu Ji di penjara. Dia itu telah menyembuhkan banyak orang sakit dan rakyat kecil menghormati dia sebagai orang suci. Jangan sakuti dia !"
"Dia hanyalah seorang penyihir yang menggunakan sihirnya untuk mempengaruhi rakyat. Dia harus dihukum mati," Jawab Sun Ce.
Lady Wu memaksanya untuk mengikuti sarannya tetapi sun ce tetap menolak.
"Jangan dengarkan kabar burung yang beredar, ibu." Kata Sun Ce, "Aku akan memutuskan masalah ini."
Sun Ce pergi ke penjara Yu Ji untuk menginterogasinya. Sekarang kepala penjara sangat menghormati Yu Ji dan memiliki keyakinan atas kekuatan Yu Ji ini. Dia bersikap sangat baik pada Yu Ji dan memberinya makannan dan membersihkan tempatnay setiap hari. Dia juga memberikan pakaian bersih setiap hari dan terkadang tidak membiarkan Yu Jin berada dalam sel. Ketika Sun Ce ingin datang mereka segera mengembalikan Yu Jin kedalam penjara dan memberinya pakaian kotor.
Sun Ce mendengar mengenai hal ini dan menghukum kepala penjara itu dan memerintahkan Yu Ji untuk disiksa setiap hari. Zhang Zhao dan yang lainnya karena kasihan membuat petisi untuk diserahkan pada Sun Ce dan mereka meminta mengantikan hukuman bagi Yu Ji.
Sun Ce berkata pada mereka, "Tuan2x, Kalian adalah pelajar2x terkenal, tetapi kenapa kalian tidak mengerti maksud hal ini ? Sebelumnya dia Jiao Zhou , Pelindung kekaisara wilayah itu yang bernama Zhang Jing dipengaruhi dan mempercayai hal-hal mistis seperti ini. Dia menggunakan ikat kepala berwarna merah dan mengatakan bahwa dirinya bisa menjamin kemenangan dalam pertempuran. Tetapi dia akhirnya terbunuh oleh musuh. Dia mempercayai hal-hal gaib yang akhirnya menyebabkannya jatuh pada kehancuran. Tidak ada hal-hal gaib itu. Aku akan menghukum mati orang ini untuk menghentikan pengaruh buruk ini pada rakyat."
Lu Fan menyela dan berkata, "Aku mengetahui Yu Ji ini dapat mengubah cuaca. Sekarng sangat kering didaerah ini, mengapa tidak meminta dia berdoa agar hujan turun sebagai pembuktian."
"Kita akan lihat seberapa hebatnyakah dia." Kata Sun Ce.
Segera dia membawa tawanannya itu dan melepaskan ikatannya dan mengirim dia keatas altar untuk memanggil hujan.
Yu Ji menyiapkan segala sesuatunya seperti yang diperintahkan kepadanya. Dia pertama mandi dahulu lalu memakai pakaian bersih. Setelah itu dia mengikat pinggannya dengan seutas tali dan berbaring di bawah terik matahari. Rakyat datang berbondong-bondong untuk melihat dirinya.
Kata Yu Ji, "Aku akan berdoa untuk menurunkan hujan setinggi 90 cm demi kepentingan rakyat, walaupun begitu aku tidak akan lolos dari kematian."
Rakyat berkata, "Tetapi jika doamu berhasil maka tuan kami akan percaya pada kekuatanmu."
"Akhir Takdirku sudah datang menjemput dan tidak ada jalan lain buatku."
Sun Ce datang mendekat dan mengumumkan jika hujan tidak turun sampai tengah hari, dia akan membakar pendeta itu. Dan untuk memastikan hal ini dia memerintahkan pengawal menyiapkan tempat pembakaran.
ketika hari mendekati tengah hari, angin kencang bertiup dan awan berkumpul dari segala penjuru tetapi tidak ada hujan.
"Ini sudah dekat tengah hari." Kata Sun Ce, "Awan bukanlah tanda akan hujan. Dia hanyalah seorang penipu."
Sun Ce memerintahkan pengawalnya menempatkan Yu Ji dalam tempat pembakaran dan dia memerintahkan menaruh banyak2x kayu kering disekelilingnya dan membakarnya. Lalapan api segera membesar. Lalu tampak dilangit awan gelap muncul, diikuti denan petir dan kilat. Langit serasa berguncang dan kilat saling sambar menyambar di segala penjuru langit. Dan hujanpun turun. Segera saja jalanan menjadi sungai dan rawa2x. Dan seperti yang diramalkan Yu Ji tingginya tepat 90 cm.
Yu Ji yang tetap terbaring di tengah tumpukan kayu itu, berteriak dengan suara keras, "Awan dan Angin !!! hentikanlah Hujan dan biarkan Matahari bersinar !"
Segera para pejabat dan rakyat membantu pendeta itu turun, melepaskan ikatannya dan bersujud padanya untuk hujan yang menyirami sawah mereka itu.
Tetapi Sun Ce yang dipenuhi amarah melihat para bawahan dan rakyat berkumpul dan bersujud walaupun tanah sedang banjir dan membasahi pakaian mereka.
"Hujan ataupun terang adalah gejala alam, dan penyihir ini kebetulan saja berdoa pada saat yang tepat. Kenapa kalian bingung sekali soal ini ?" Kata Dia.
Lalu dia mengeluarkan pedangnya dan memerintahkan pengawalnya untuk membunuh pendeta tao itu. Mereka semua memohon agar sun ce menarik perintahnya.
"Kalian ingin mengikuti pemberontak !!!" Teriak Sun Ce.
Para bawahannya tidak berani mendekat karena tuannay sedang marah besar itu, mereak hanya terdiam dan tidak bertindak apa2x ketika algojo menangkap Yu Ji dan memenggalnya.
Ketika kepala Yu Ji jatuh ketanah, mereka melihat kepulan asap hitam pergi kearah timur laut tempat gunung lang ye berada.
Mayat itu dipertontonkan di pasar sebagai tanda peringatan kepada para tukang sihir dan ahli2x tenung. Malam itu datang badai yagn dahsyat dan ketika telah mereda waktu matahari mulai terbit, mereka tidak melihat mayat Yu Ji. Pengawal melaporkan hal ini dan Sun Ce dengan marahnya memerintahkan agar para pengawal itu dihukum mati. Tetapi ketika dia memerintahkan itu dia melihat Yu Ji berjalan mendatanginya. Sun Ce mengeluarkan pedangnya dan menerjang kedepan utnuk menyerang Penampakan itu, tetapi dia pingsan dan jatuh ketanah.
Mereka membawanya keruangannya dan segera dia sadar.
Ibunya, lady wu datang dan berkata, "Anakku, kau telah salah membunuh orang suci dan sekarang inilah ganjaranmu."
"Ibu, ketika aku masih kecil. Aku pergi dengan ayah kemedan perang, dimana orang dapat terbunuh seperti memotong rumput. Tidak ada balasan dari perbuatan seperti itu. Aku telah menghukum mati orang ini yang artinya telah menghilangkan kejahatan dari dunia. Dari mana ganjaran ini datang jika begitu ?"
"Hal ini datang dari keinginan untuk keyakinan," Jawab ibunya, "Sekarang kau harus menyingkirkan nasib buruk ini dengan melakukan perbuatan mulia."
"Takdirku tergantung langit. Penyihir tidak akan dapat melukaiku jadi mengapa aku harus menghindari sesuatu ?"
Ibunya melihat tidak ada gunanya mempengaruhi anaknya tetapi dia memerintahkan pengawal2xnya untuk melakukan perbuatan baik secara diam2x agar anaknya bisa terhindar dari nasib buruk.
Malam itu, ketika Sun Ce sedang tiduran didalam ruangannya dia merasakan angin dingin yang memadamkan lilin lampunya, walaupun dengan segera dia menyalakannya lagi dan dia melihat Yu Ji berdiri di samping ranjangnya.
Sun Ce berkata, "Aku adalah musuh abadi dari para penyihir dan aku akan membersihkan dunia dari hal-hal yang berbau sihir. Kau adalah roh dan berani sekali kau mendekatiku !!!"
Dia segera mengambil pedangnya yang tergantung diatas ranjangnya dan dia berusaha menebas Yu Jin, tetapi tiba-tiba Yu Jin menghilang. Ketika ibunya mendengar cerita ini, dia bersedih sekali. Sun Ce, walaupun sedang sakit segera menemui ibunya dan berusaha menenangkan hatinya.
Ibunya berkata, " Guru besar konfusius berkata 'Para Roh memiliki kekuatan besar sekali dan dapat menunjukan kekuatan yang ada padanya. Doa telah dibuat agar para roh dunia atas dan bawah dapat hidup berdampingan dengan kita.'; Kau harus memiliki keyakinan atas hal ini. Kau telah berdosa membunuh Yu Ji, dan pembalasan darinya adalah pasti. Aku telah mengirim utusan untuk melakukan sembahyang di kuil "GIOK MURNI" dan kau harus pergi kesana untuk berdoa. Semoga segala sesuatunya berjalan baik-baik saja."
Sun Ce tidak dapat melawan perintah dari ibunyam lalu dia dengan keadaan masih sakit mengumpulkan kekuataanya untuk melakukan perjalanan dengan menggunakanan tandu. Sesampainya di biara itu, seorang pendeta menerimanya dengan hormat dan memohonya untuk menyalakan dupa. Dia melakukan itu tetapi tidak mengucapkan terima kasih. Tiba-tiba asap dari dupanya mengumpul ditengah dan membentuk payung dan diatasnya duduklah Yu Ji.
Sun Ce langsung memaki-maki dan pergi dari biara itu. Ketika Dia sampai di gerbang kuil, dengan terkejutnya Yu Ji berdiri disana dan menatapnya marah.
"Apakah kalian melihat penyihir itu ?" Kata dia kepada orang2x disekitarnya.
Mereka berkata tidak melihat apapun. Lalu dengan marahnay dia mengambil pedangnya dan berjalan kearah gerbang serta mau menebas Yu Ji. Pedang itu mengenai salah satu pengawalnya yang langsung mati. Sun Ce mengatakan pada mereka untuk menguburkan orang itu. Tetapi ketika dia berjalan di halaman, dia melihat Yu Ji sedang berjalan menghampirinya.
"Kuil Ini tidak lebih dari tempat berkumpulnya para penyihir dan tukang tenung." Kata Sun ce.
Segera dia duduk didepan kuil itu dan memerintahkan 500 prajuritnya untuk meruntuhkan tempat itu. Mereka pergi ke atap untuk mecabuti genteng kuil itu, Sun Ce melihat Yu Ji berdiri diatas pilar utama. Lebih marah dari sebelumnya, Sun ce memerintahkan para pendeta untuk keluar dari tempat itu dan dia membakar tempat itu. Para prajurit melaksanakan perintahnya dan ketika api membubung tinggi, Sun Ce melihat Yu Ji berdiri di kobaran api itu.
Sun Ce kembali kerumah setelah itu, kemarahannya bertambah setelah dia melihat Yu Jin sedang berdiri dipintu gerbang rumahnya. Dia tidak mau masuk teapi mengumpulkan tentaranya dan pergi kekemahnya di luar tembok kota. Dan disana dia mengumpulkan para pejabat dan bawahannya untuk bertemu dan membicarakan masalah bergabung dengan Yuan Shao dan menyerang Cao-Cao.
Mereka berkumpul, tetapi mereka mencoba memohon padanya agar memikirkan lagi kesehatannya. Malam itu ketika dia berada dikemah, dia melihat Yu Ji lagi. Sun Ce segara marah pada penampakan itu dan memaki-makinya.
Keesokan harinya ibunya memanggilnya kedalam kota dan dia pergi kesana. Ibunya terkejut dengan perubahan penampilan Sun Ce. Dia tampak sangat lusuh dan keletihan. Ibunya menangis.
"Anakku !" Kata Ibunya, "Betapa tidak terurusnya dirimu itu !"
Dia memeritnahkan agar dibawakan cermin besar dan dia melihat dirinya sendiri. Dia sangat lusuh dan kurus sekali sehingga dia sendiri hampir ketakutan dan berkata, "Bagaimana aku dapat terlihat begini buruknya ?"
Ketika dia berbicara, Yu Ji tampak di cermin. Sun Ce segera menyerang cermin itu. Lalu lukanya yang baru 1/2 sembuh itu terbuka lagi dan dia pingsan.
Dia dibantu dan dipapah kedalam ruangannya. Ketika dia sadar, dia berkata, "Ini adalah akhirku. Aku akan mati."
Dia memanggil Zhang Zhao dan para pemimpin lainnya serta adiknya yang tertua, Sun Quan dan mereka semua berkumpul diruangannya.
Di lalu memberikan mereka perintah terakhirnya dan berkata, "Dalam masa kekaisaran yang kacau ini, daerah kekuasaan Wu dan Yue dengan 3 sungainya dan sumber daya alamnya mempunyai masa depan yang cerah. Kau, Zhang Zhao harus mendampingi adikku."
Lalu Berkatalah Sun Ce menyerahkan stempel penugasannya kepada Sun Quan dan berkata, "Untuk menggunakan kekuatan dari Wu dan menguasai faksi2x yang lain dan mendapatkan seluruh kekaisaran, kau tidak sepandai aku. Tetapi dalam mendapatkan dukungan orang2x bijak dan mempercayakan penugasan kepada mereka yang mampu serta mencari orang2x hebat untuk mempertahankan daerah ini, aku tidak dapat disamakan dengan dirimu. Ingatlah apa yang telah diusahakan dan dikerjakan ayah kita dan apa yang telah ku menangkan untuk kita miliki. Dan jagalah semua hal itu dengan nyawamu."
Sun Quan segera menangis dan berlutut menerima stempel itu, dan Sun Ce yang sekarat itu sekarang berkata pada ibunya, "Ibu, Hari2xku segera berakhir dan aku tidak akan dapat lagi melayani ibuku. Aku telah memberikan stempel kekuasaan ini kepada adikku dan aku percaya kau juga akan menasehatinya siang dan malam dan memastikan bahwa dia dapat melaksanakan tugasnya untuk mengemban tugas luhur."
"Adikmu harus menanggung beban yang berat ini dalam usianya yang masih sangat muda." Kata Ibunya yang jg menangis, "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian."
"Dia jauh lebih mampu dalam tugasnya untuk memerintah negara. Jika ada masalah urusan internal maka mintalah nasehat Zhang Zhao, Untuk urusan masalah external maka kau harus mencari Zhou Yu. Untuk urusan angkatan bersenjata mungkin dia kurang mampu tapi aku mempercayakannya pada Cheng Pu dan Huang Gai. Sayang Zhou Yu tidak hadir disini, aku tidak dapat memberikan perintah kepadanya secara langsung."
Kepada adiknya Sun Ce berkata, "Ketika aku pergi, kau harus membantu adik2xmu yang lainnya. Jika ada masalah terjadi dalam keluarga, biarkan orang lain yang menghukumnya dan jangan biarkan abunya bercampur dengan abu para leluhur kita didalam makam keluarga."
Sun Quan menangis mendengar kata2x ini.
Lalu dia memanggil istrinya, Lady Qiao, "Sayangnya kita harus berpisah sementara masih banyak hal yang belum kita lakukan. Kau harus menjaga ibuku. Kakamu akan datang untuk menemuimu dan aku bisa minta dia untuk memberitahu suaminya, Zhou Yu untuk membantu adikku dalam segala urusan. Mintalah padanya untuk menjaga jalan adikku agar dia dapat memimpin Wu dan menguasai kekaisaran suatu hari nanti. Aku menyerahkan masa depan Wu padanya, hanya dia yang mampu dan kupercaya untuk hal ini."
Setelah selesai berkata seperti itu, Luka Sun Ce yang terbuka mengeluarkan darah lagi dan dia mengerang kesakitan serta tak lama kemudian dia meninggal dunia dan menghembuskan napasnya yang terakhir. Ketika dia meninggal dia baru berusia 26 thn.
Sun Quan langsung menangis dipinggir ranjang kakaknya itu.
"Ini bukanlah waktunya untuk berduka," Kata Zhang Zhao, "Pertama kita harus mengurus pemakaman kakakmu dan mengatur pemerintahan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi."
Kemudian Sun Quan segera menghentikan tangisnya dan menyeka air matanya. Urusan pemakaman dipercayakan pada Sun Jing dan Zhang Zhao membawa Sun Quan ke ruang utama untuk menerima selamat dari para bawahannya.
Sun Quan memiliki rahang yang kokok berbentuk kota dan mulut yang besar, dia mempunyai mata berwarna hijau dan janggut berwarna keunguan.
Sebelumnya ketika menteri Liu Wan mengunjungi Wu dan bertamu kepada keluarga Sun, dia berkata ," Aku telah melihat mereka semua, dan semuanya adalah anak2x yang pintar dan sangat hebat. Tetapi tidak ada diantara mereka yang memiliki keberuntungan yang hebat untuk memimpin negara. Hanya anak kedua ini, Sun Quan, dia mempunyai wajah seorang pemikir. Perawakannya sangat luar biasa dan dia dia bewajah seperti seseorang yang akan mendapat kehormatan yang besar."
Ketika Sun Quan mengantikan Kakaknya, masih ada beberapa hal yang perlu diurus. Segera Zhou Yu tiba di Wu Jun.
Sun Quan segera menerima dia dengan hormat dan berkata, "Sekarang aku tidak perlu khawatir karena kakak Zhou telah tiba". Sun Quan memanggilnya kakak karena dia adalah saudara angkat dari Sun Ce.
Zhou Yu yang sedang dikirim untuk mempertahankan Ba Qiu lalu mendengar berita mengenai Sun Ce yang terluka, dia berpikir untuk segera menemui Sun Ce. Tetapi Sun Ce telah meninggal sebelum Zhou Yu dapat tiba. Dia segera datang ke upacara Pemakaman itu.
Ketika Zhou Yu datang untuk berduka didepan peti mati Sun Ce, Lady Wu, ibu dari Sun Ce keluar menemuinya untuk memberitahukan pesan dan perintah terakhir anaknya itu.
Ketika dia selesai membacakannya, Zhou Yu bersujud ketanah dan berkata, "Aku akan menggunakan seluruh kemapuanku yang tidak seberapa ini untuk memenuhi permintaan itu sampai habis nyawaku !"
Segera setelah Sun Quan datang dan menerima hormat dari Zhou Yu dia berkata, "Aku harap kau tidak melupakan apa yang telah diperintahkan kakakku kepadamu."
Zhou Yu bersujud dan berkata, "Aku akan mati menderita dan masuk neraka terdalam apabila aku melupakan hal itu."
"Bagaimana cara terbaik aku dapat mengemban tugas ini yang mana diwariskan padaku dari ayah dan kakakku ?"
"Dia yang memenangkan hati rakyat akan makmur. Dia yang kehilangannya akan jatuh. Rencana awalmu harus mencari orang2x dengan kemampuan dan ambisi tinggi dan mempunyai visi yang jauh. Dan setelah itu kau dapat membuat pondasi yang kokoh."
"Kakakku memintaku meminta saran Zhang Zhao untuk urusan adminstrasi internal dan saranmu untuk urusan luar." Kata Sun Quan.
"Zhang Zhao sangat bijaksana dan penuh pengertian, dia cocok untuk tugas itu. Aku tidaklah memiliki kemampuan apapun, tetapi aku merekomendasikan Lu Su, seorang yang berasal dari LinHuai. Orang ini memiliki banyak strategi dan didalam dirinya tersimpan banyak taktik2x perang. Dia kehilangan ayahnya dalam awal hidupnya dan telah menjadi anak berbakti menjaga ibunya. Keluarganya sangat kaya dan terkenal selalu berderma bagi yang membutuhkan. Ketika aku berada di Jun Chaom aku memimpin beberapa ratus prajurit melintas Lin Huai. Kami kekurangan beras, mendengar keluarga Lu mempunyai dua lumbung beras disana yang masing2x berisi 3000 karung. Aku pergi untuk meminta bantuan. Lu Su segera menunjuk salah satu lumbung dan berkata 'Ambilah itu semua sebagai hadiah', Dia sungguh seorang baik yang dermawan."
"Dia sangat menyukai permainan pedang dan memanah diatas kuda. Dia tinggal di Que. Neneknya meninggal ketika dia disana dan dia pergi untuk menguburkannya di Dong Cheng. Dan kemudian temannya , Liu Zi Yang berharap dia mau ikut ke Chao Hu dan berkerja pada Zheng Bao. Tetapi dai menolak untuk ikut. Kau harus segera mengundangnya kemari secepatnya."
Sun Quan segera meminta Zhou Yu untuk berusaha meminta dia berkerja padanya dan Zhou Yu segera pergi. Ketika bertemu Lu Su Zhou Yu langsung bercerita pada Lu Su mengenai maksud kedatangannya.
Lu Su berkata, "Aku telah diminta oleh Liu Zi yang untuk pergi ke Chao Hu dan aku sedang akan berangkat kesana."
Kata Zhao Yu, "Dahulu Ma Yuan pernah berkata pada Liu Xiu, 'Ini adalah jaman dimana tidak hanay kaisar memilih menterinya, tetapi juga menteri memilih kaisarnya'. Sekarang Jenderal Sun Quanku sedang mencari orng2x berbakat dan bijak serta memberi mereka kedudukan dan posisi. Dia mempunyai daerah kekuasaan yang luas dan jg rencana besar. Jika kau mau datanglah ke dataran selatan karena menurutku itu adalah hal yang terbaik untuk dilakukan."
Lu Su akhirnya mau pergi dengan Zhou Yu dan bertemu Sun Quan yang memperlakukannya dengan sanga baik dan hormat, dan dengan dia, Sun Quan banyak membicarakan masalah2x pemerintahan. Pertemuan itu terbukti sangat menarik sehingga mereka berbicara sepanjang hari dan tidak merasa kelelahan.
Suatu hari Sun Quan mengajak Lu Su makam malam bersamanya. Mereka duduk sampai larut malam dan akhirnya tidur di tempat yang sama seperti layaknya teman dekat saja.
Pada malam itu Sun Quan berkata kepada Lu Su, "Dinasti sedang mengalami keruntuhan dan segala sesuatunya tidak pasti. Aku teah menerima tugas berat dari ayah dan kakakku, dan aku berpikir untuk bertindak seperti Pelidung kekaisarn Wen dan Huan, dan menjadi kepala dari para penguasa dan aku harap kau mau memberikan petunjuk."
Lu Su menjawab, "Liu Bang pendiri dinasti han, berharap untuk berkerja pad kaisar Yu dari Qin, tetapi tidak bisa karena perbuatan Xiang Yu. Sekarang Cao-Cao dapat dibandingkan dengan Xiang Yu. Bagaimana kau bisa menjadi pelindung kaisar ? Pendapatku adalah Han telah runtuh dan tidak terselamatkan lagi dan Cao-Cao tidak dapat dihancurkan, dan jalan satu2xnya agar rencana besarmu bisa berjalan adalah mempertahankan posisimu saat ini. Sekarang kau harus mengambil keuntungan dari pergolakan di utara denan menghancurkan Huang Zu dan meneyrang Liu Biao di Jing Zhou. Segera setelah itu kau dapat menguasai seluruh sungai besar. Ketika hal itu trjadi kau dapat mengkonsolidasikan kekuatan dan menobatkan dirimu sendiri sebagai kasiar. Seperti inilah Liu Bang melakukannya dahulu."
Mendengar hal ini Sun Quan sangat senang, Dia bangun dan lalu berterima kasih kepada penasehatnay itu. Keesokan hari Lu su diberi hadiah besar dan ibunya Lu Su dikirimi Sutra dan jubah yang indah.
Lu Su lalu merekomendasikan temannya kepada Sun QUan, Seseorang yang mempuyai kemampuan membaca yang luar biasa dan bakat yang besar. Dia adalah seorang anak berbakti, namanya adalah Zhuge Jin dan dia berasal dari Nan Yang. Sun Quan memperlakukan Zhuge jin seperti tamu istimewa. Orang ini meminta Sun Quan agar tidak berkerja sama dengan Yuan Shao dan malah menyarankannya untuk bergabung dengan Cao-Cao. Sun Quan lalu mengirim Chen Zhen kembali dan membatalkan semua keputusan kakaknya.
Sebenarnya Lu Su ingin membawa seluruh keluarga Zhuge Jin berkerja pada Sun Quan, tetapi saat itu adik Zhuge Jin yang bernama Zhuge Jun masih terlalu muda dan Zhuge Jin berkata mengenai adiknya yang kedua, "Dia tidak memyukai perkerjaan mengurusi negara, dia lebih senang bertapa dan hidup menyendiri didalam hutan bersama teman2xnya itu". Lu Su akhirnya hanya membawa Zhuge Jin untuk diperkenalkan kepada Sun Quan.
Mendengar kematian Sun Ce, Cao-Cao segera menginginkan mengirim ekspedisi keselatan untuk menghancurkan daerah itu.
Tetapi Zhang Hong mencegahnya dan berkata,"Itu artinya aku mengambil keuntungan dari masa berkabung dan jika kau tidak dapat menguasainya, kau malah akan membuat seluruh wilayah selatan menjadi musuhmu. Akan lebih baik jika kau memperlakukannya dengan baik."
Lalu Cao-Cao dengan titah istana mengangkat Sun Quan menjadi gubernur Kuai Ji dan memberi gelar Jenderal pada Sun Quan, Zhang Hong diangkat menjadu komandan dibawah Sun Quan.
Stempel penugasan dikirimkan pada Sun Quan oleh Zhang Hong. Penugasan ini menyenangkan hati Sun Quan dan dia sangat senang Zhang Hong akhirnya dapat kembali lagi ke sisinya. Lalu Zhang hong dan Zhang Zhao diperintahkan untuk mengurusi masalah adminsitrasi internal dan pembangunan daerah selatan.
Zhang Hong merekomendasikan temannya yang bernama Gu Yong, seorang murid dari ahli Sejarah bernama Cai Yong. Gu Yong adalah orng yang tidak berkata-kata terlalu banyak dan tidak meminum arak. Dia selalu benar pada setiap hal yang diutarakannya. Sun Quan mengangkat Gu Yong sebagai wakil gubernur.
Segera Pemerintahan Sun Quan menjadi makmur dan dia memilik pengaruh besar didaerah selatan dan memenangkan hati rakyat.
Ketika Chen Zhen kebali dan mengabarkan berita didaerah selatan dan menceritakan mengenai kehormatan yang diberikan Cao-Cao kepada Sun Quan, Yuan Shao langsung menjadi sangat marah dan dia ingin segera menyerang Xu Chang dengan kekuataan 700.000 tentara dari utara.
BAB 30
Mendengar Yuan Shao bersiap menyerang Guan Du, Xiahou Dun menulis surat ke ibu kota meminta bala bantuan. Cao-Cao memerintahkan 70.000 prajuritnya agar segera berangkat dan dia sendiri langsung memimpin pasukannya. Xun Yu ditinggalkan untuk menjaga ibu kota.
Ketika tentara Yuan Shao akan bergerak, Tian Feng dari balik jeruji selnya berkata, "Tuanku, Penyerangan yang terburu-buru dalam skala besar akan membawa bencana pada pasukan kita. Adalah baik jika kita menunggu sampai langit menunjukan saat yang tepat."
Feng Ji berkata pada Yuan Shao, "Mengapa Tian Feng mengatakan hal-hal yang buruk ? Tuanku mengirim pasukan atas dasar kemanusiaan dan keadilan."
Karena mudah terbawa amarah, Yuan Shao memerintahkan agar Tian Feng segera dihukum mati, tetapi para bawahan dan pejabat lainnya memohon ampunan.
Dia membatalkan hukuman mati itu, tetapi dia berkata, "Aku akan menghukum Tian Feng ketika aku kembali dari mengalahkan Cao-Cao."
Setelah itu Yuan Shao segera mempercepat pengerahan pasukannya. Bendera dan lambang2x kebesaran menghiasai cakrawala, pedang dan tombak banyaknya seperti pepohonan di hutan. Mereka bergerak ke Yang Wu dan disana mereka membuat kemah dan pertahanan yang kuat.
Lalu Ju Shou sekali lagi berusaha untuk mencegah tindakan yang terburu-buru ini, "Walaupun prajurit kita tidak banyak, tetapi mereka tidaklah seberani prajurit musuh. Pasukan musuh seluruhnya terdiri dari para veteran2x perang, tetapi mereka tidak memiliki banyak persediaan makanan. Oleh Sebab itu mereka pasti akan mengusahakan perang yang cepat, sementara kita harus dapat bertahan cukup lama dan menunda penyerangan. Jika kita dapat cukup lama menahan mereka disini, kemenangan akan menjadi milik kita tanpa kita perlu bertempur."
Nasehat ini tidak menyenangkan hati Yuan Shao.
Kata Dia,"Tian Feng telah berkata-kata yang melemahkan semangat pasukan dan aku pasti akan menghukum matinya setelah aku kembali, berani sekali kau mengikuti apa yang telah dilakukannya itu !!!"
Yuan Shao segera memanggil pengawal dan memerintahkan agar Ju Shou di Rantai, "Ketika aku telah selesai dengan Cao-Cao, Aku akan berurusan dengan kau dan tian feng."
Pasukan besar Yuan Shao berkemah dalam 4 bagian, setiap bagian menghadap satu arah mata angin. perKemahannya terbentang dengan diameter 30 km. Mata-mata dan pengintai dikirim untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh.
Pasukan Cao-Cao tiba dan mulai merasakan ketakutan atas berita mengenai kekuatan pasukan musuh. Cao-Cao segera memanggil jenderal dan penasehatnya untuk membicarakan masalah ini.
Lalu penasehatnya, Xun You berkata, "Musuh mungkin banyak tetapi tidaklah terlalu menakutkan. Pasukan kita seluruhnya adalah para veteran yang telah berpengalaman dibanyak pertempuran, setiap prajurit kita bernilai 10 x lebih kuat daripada musuh. Tetapi keuntungan kita terletak pada perang yang cepat karena persediaan kita tidak mencukupi untuk perang yang lama."
"Perkataanmu benar adanya," Kata Cao-Cao,"Aku juga berpikir demikian."
Kemudian Cao-Cao memerintahkan agar segera menekan pasukan musuh dan menantang mereka untuk bertempur. Pasukan Yuan Shao menjawab tantangan itu, dan kedua pasukan segera menyiapkan formasinya. Dipasukan Yuan Shao, Shen Pei menempatkan 10.000 pasukan pemanah Crossbow dikedua sisi, sementar 5000 pasukan pemanah biasa di tengah. Tanda untuk memulai serangan adalah bunyi ledakan petasan dan panah terus ditembakan selama bunyi Drum masih bergemuruh.
Yuan Shao menggunakan helm dari perak dan pelindung badan serta mengenakan jubah dari sutra serta ikat pinggang dari berhiasakan batu giok. Dia memimpin di tengah pasukan bersama para jenderalnya, Gao Lan, Zhang He, Han Meng dan Chunyu Qiong dan yang lainnya berbaris sejajar dari kiri kekanan. Bendera2x dan simbol2x kebesaranya dipertontonak disana dan hal itu mengetarkan hati musuh2xnya.
Dibarisan pasukan Cao-Cao tampak Cao-Cao sendiri memimpin pasukan ditengah dan berbaris dari kiri kekanannya tampak jenderal-jenderalnya seperti Xu Chu, Zhang Liao, Xu Huang, Li Dian dan yang lainnya.
Menunjuk pada Yuan Shao, Cao-Cao berteriak, "Dihadapan kaisar, Aku meminta agar kaisar memberimu jabatan Panglima besar. Kenapa sekarang kau mau memberontak ?"
Yuan Shao membalasnya, "Kau menyandang gelar Perdana menteri Han, tetapi sesungguhnya kau adalah seorang pemberontak terhadap dinasti. Kejahatanmu telah mencapai langit dan kau lebih buruk dari pada Wang Mang dan Dong Zhuo. Apa maksudmu dengan mengatai aku adalah seorang pemberontak ?"
"Aku memiliki titah untuk menangkap dirimu !!!" Kata Cao-Cao.
"Aku mempunyai titah rahasia kaisar untuk menangkap pemberontak !!", Balas yuan Shao.
Lalu Cao-Cao menjadi marah dan memerintahkan Zhang Liao maju kedepan untuk menantang duel. Dari sisi Yuan Shao, Zhang He maju untuk menjawab tantangan itu. Kedua jenderal itu bertarung 40 sampai 50 jurus tanpa ada satupun yang kelelahan. Zhang He adalah seorang jenderal muda yang gagah bersenjatakan tombak dan menaiki kuda dia dapat menahan serangan2x Zhang Liao, sementara Zhang Liao yang walaupun tidak kalah tetapi juga tidak dapat menemukan celah atau titik lemah musuhnya itu. Kedua senjata mereka saling beradu dan berbagai tekhnik bertombak dipertontokan hari itu dan ini menimbulkan kekaguman didalam hati para prajurit-prajurit yang melihatnya. Dalam hatinya pun Cao-Cao merasa kagum atas pertunjukan kedua orang ini. Lalu Xu Chu maju kedepan dengan pedang besarnya untuk membantu. Dari sisi Yuan Shao, Gao Lan juga maju karena melihat Xu Chu mendekat. Sekarang mereka ber 4 bertarung bersama. Setelah beberapa lama tidak ada yang menang, akhirnya Cao-Cao memerintahkan 3000 pasukannya dibawah Xiahou Dun dan Cao Hong untuk segera menyerang formasi musuh. Shen Pei segera memerintahkan pasukannya untuk menembakan panah. Panah berjatuhan dari langit seperti derasnya air hujan, pasukan Cao-Cao tidak dapat bergerak maju dan banyak yang terluka, Akhirnya mereka mundur keselatan. Yuan Shao memerintahkan agar pasukannya mengikuti terus dan tetap menyerang. Pasukan Cao-Cao akhirnya tercerai-berai formasinya dan mereka melarikan diri Ke Guan Du, Yuan Shao terus mengikuti dan berkemah di dekat sana.
Lalu Shen Pei berkata, "Sekarang kirimkan 100.000 prajurit untuk menjaga daerah Guan Du dan berkemah didekat kemah Cao-Cao. LaLu Buatlah menara tinggi untuk memantau pasukan Cao-Cao. Lalu pilihlah tempat yang pas agar kita dapat memanah pasukan mereka. Jika kita dapat memaksa mereka meninggalkan tempat ini maka kita akan mendapatkan daerah strategis dimana ibu kota Xu Chang dapat diserang dengan mudah."
Yuan Shao menyetujui saran ini. Dari setiap divisi pasukannya, dia memilih yang terkuat untuk membuat menara2x tinggi didekat tempat pasukan Cao-Cao.
Prajurit-prajurit Cao-Cao melihat apa yang dilakukan musuhnya dan berusaha untuk menghalang-halangi rencana musuhnya itu. Tetapi para pemanah dari pasukan Yuan Shao terus menembaki mereka sehingga mereka tidak dapat mendekat. Setelah 10 hari, mereka telah membuat lebih dari 50 menara tinggi dan diatasnya masing-masing cukup untuk tempat 100 pemanah lebih yang dapat memanah kedalam kemah musuh. Prajurit Cao-Cao sangat ketakutan dan selalu memakai perisainya dan merangkak apabila ingin berjalan antara kemah saja karena pasukan Yuan Shao setiap hari selalu menghujani mereka dengan panah.
Cao-Cao melihat bahwa pasukannya mulai kewalahan menghadapi serangan ini, jadi dia memanggil para penasehatnya untuk berkumpul.
Liu Ye berkata, "Mari kita membuat Catapult dan menghancurkan mereka."
Cao-Cao segera menginstruksikan model untuk dibuat dan segera berhasil membuat 100 catapult dan ditempatkan di sisi tembok benteng.
Lalu prajurit Cao-Cao menyaksikan para pemanah menaiki menara.Segera setelah para pemanah selesai melepaskan panah2xnya. Seluruh catapult yang telah disiapkan langsung melemparkan batu2x besar keudara dan menyebabkan kekacauan luar biasa pada pasukan Yuan Shao. Mereka tidak dapat berlindung dari batu2x besar dan banyak para pemanah diatas menara mati karena tertimpa batu2x ini, menara2x yang dibangun juga sebagian besar rusak berat sehingga mereka tidak dapat menggunakannya lagi. dan sisanya yang masih berdiri, tidak berani dinaiki oleh para pemanah karena mereka takut.
Lalu Shen Pei sang ahli strategi segera menyarankan rencana baru. Dia memerintahkan pasukannya yang berbadan kecil untuk menggali lubang dan membuat terowongan sampai kedalam benteng dan kemah Cao-Cao, dia menjuluki para pasukannya, "Tikus Tanah". Prajurit Cao-Cao melihat kesibukan pasukan musuh menggali didalam kemah mereka dan segera memberitahukan pada pimpinan mereka yang dengan segera meminta saran Liu Ye untuk mencari strategi untuk melawannya.
"Karena Yuan Shao sudah tidak bisa menyerang secara terbuka, dia sekarang menyerang diam-diam dan membuat terowongan di bawah tanah sampai ketengah-tengah kemah kita." Kata Liu Yue.
"Tetapi bagaimana cara kita akan menghadapi hal itu ?" Tanya Cao-Cao.
"Kita dapat mengelilingi kemah kita dengan parit2x yang dalam sehingga membuat pembangunan terowongan itu menjadi tidak berguna."
Lalu parit2x dalam digali secepat mungkin dan ketika para "tikus tanah" musuh tiba, mereka lalu menemukan bahwa rencana mereka gagal.
Cao-Cao bertahan di guan du sampai 8 bulan lamanya dan pada bulan ke 9 ketika pasukannya mulai kelelahan dan bahan makanan menipis, dia mulai berpikir untuk menyerah dan kembali ke ibu kota. Karena dia tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukanya, dia menulis surat kepada Xun Yu dan menceritakan kesulitannya kepada Penasehatnya itu.
Surat itu dibalas oleh Xun Yu yang isinya menyarankan Cao-Cao untuk bertahan karena walaupun pasukan Yuan Shao besar tetapi pemimpin2xnya tidak dapat diandalkan semua.
Surat balasan itu memuaskan hati Cao-Cao dan dia memerintahkan agar pasukannya bertahan sebisa mungkin dan tidak menyerah.
Suatu hari Yuan Shao tiba-tiba memerintahkan agar pasukannya mundur sejauh 10 km, dan Cao-Cao mengirim pengintai untuk melihat apa yang terjadi. Salah satu bawahan Xu Huang bernama Shi Huan, menangkap mata-mata musuh dan mengirimkan dia pada pimpinannya. Xu Huang kemudian menginterogasi dia dan menemukan bahwa konvoi persediaan sedang akan datang dan mata-mata ini dikirim untuk melihat posisi pasukan Cao-Cao agar rute yang dilalui pasukan perbekalan yuan shao dapat selamat melewati daerah yang aman. Xu Huang segera memberitahukan hal ini pada Cao-Cao.
Ketika Xun You mendengar bahwa komandan konvoi persediaan itu adalah Han Meng, dia berkata," Orang itu pemberani cuma bodoh. beberapa ribu pasukan kuda dapat dikirim untuk menangkap seluruh kereta persediaan dan menyebabkan banyak kekacauan di kemah musuh."
"Siapakah yang harus aku kirim ? ", Tanya Cao-Cao.
"Kau dapat mengirim Xu Huang, Dia dapat menjalankan tugas ini”
Lalu Xu Huang di beri perintah dan komando 3000 pasukan berkuda. Dan dia membawa Shi Huan serta. Dibelakang mereka Zhang Liao dan Xu Chu mengikuti sebagai pasukan pendukung.
Hari sudah malam ketika ribuan kereta persediaan bergerak mendekati kemah Yuan Shao. Setelah mereka melintasi hutan, Xu Huang dan Shi Huan segera keluar dan memberhentikan kereta kuda itu. Han Meng segera memacu kudanya untuk melawan mereka tetapi segera dapat dipukul mundur. Para pengawal berlarian dan sebelum mereka pergi mereka membakar sendiri kereta persediaan mereka.
Nyala api terlihat dari kemah Yuan Shao dan hal ini menyebabkan kekacauan yang akhirnya menjadi ketakutan ketika pasukan yang lari itu datang dan menceritakan kejadian itu.
Yuan Shao memerintahkan Zhang He dan Gao Lan untuk mencoba memotong jalan mundur para penyerang, dan akhirnya mereka bertemu dengan Xu Huang dan pasukannya. Ketika Zhang He dan Gao Lan menyerang Xu Huang, Bala bantuan yang dipimpin Zhang Liao dan Xu Cu tiba dan pasukan Yuan Shao terjebak diantara dua pasukan musuh. Mereka akhirnya berhasil dihancurkan dan pasukan Cao-Cao kembali ke guan du dengan beberapa hasil jarahan mereka.
Sebagai tindakan berjaga-jaga, Cao-Cao membuat pos2x disepnjang kemah utamanya sebagai bagian dari pertahanannya.
Ketika Han Meng kembali dengan kekalahan ini. Yuan Shao sangat marah dan mengancam untuk menghukum mati dirinya. Para pejabat lainnya memohon agar dia diampuni.
Lalu Shen Pei berkata, "Makanan adalah sangat penting bagi pasukan dilapangan dan harus dijaga dengan perhatian penuh. Wu Chao adalah depot persediaan utama kita dan harus dijaga dengan baik. Karena Cao-Cao sangat membutuhkan persediaan aku yakin dia akan menyerang ke sana."
"Rencanaku telah lengkap," Kata Yuan Shao, "Kau boleh kembali ke Ye Jun ibukota dari Ji Zhou dan mengawasi distribusi persediaan. Kau jaga agar tidak ada kekurangan."
Lalu Shen Pei meninggalkan pasukan. Dan 20.000 prajurit dikirim untuk menjaga depot persediaan di Wu Chao. Pemimpin pasukan2x itu adalah Chunyu Qiong, Gui Yuanjin, Han Juzi, Lu Weihuang dan Zhao Rui.
Dari ke 5 jenderal ini, Chunyu Qiong adalah seorang yang keras dan peminum yang kuat, Jika dia telah mabuk maka dia kerap memukuli pengawalnya dan marah2x. Dengan tugas yang umumnya hanya menjaga tempat itu maka para jenderal-jenderal ini tidak memiliki banyak kegiatan dan menghabiskan waktu mereka untuk bersenang-senang dan mabuk2xan.
Dalam pasukan Cao-Cao, persediaan makanan sudah sangat sedikit dan akan habis dalam 1 bulan. Pesan segera dikirimkan ke Ibu kota untuk mendapatkan persediaan secepatnya. Utusan yang membawa surat ini berhasil ditangkap oleh patroli Yuan Shao dan segera membawanya kepada penasehat Xu You.
Melihat dari surat itu bahwa Cao-Cao sedang kekurangan persediaan, Xu You pergi kepada Yuan Shao dan berkata padanya, "Cao-Cao dan kita telah berada di medan pertempuran untuk waktu yang lama dan ibu kota Xu Chang pasti tidak dijaga. Pasukan kecil harus dikirim secepatnya untuk merebut tempat itu dan pada saat yang sama sebuah serangan akan membuat Cao-Cao jatuh ketangan kita. Sekarang ini adalah saatnya untuk menyerang."
Yuan Shao menjawab, "Cao-Cao penuh dengan tipu daya dan surat ini tampaknya dibuat dgn sengaja agar kita secepatnya menyerang dirinya."
"Jika kau tidak mengambil kesempatan ini, dia akan membawa bencana dikemudian hari bagi dirimu." Kata Xu You.
Pada saat yang bersamaan datang utusan dari Ye Jun yang membawa pesan dari shen pei. Shen pei memberitakan mengenai distribusi persediaan kepada pasukan serta dia telah menemukan bahwa Xu You memiliki kebiasaan menerima sogokan ketika dia berada di Ji Zhou dan keluarganya telah mengambil kelebihan pajak dan tidak menyerahkannya pada yuan shao. Salah satu anaknya dan keponakannya telah dimasukan dalam penjara.
Setelah membaca pesan ini, Yuan Shao menjadi marah pada Xu You dan berkata,"Bagaimana kau berani memiliki muka untuk berdiri didepanku dan mengusulkan rencana kau orang tak tahu diri ??? Kau dan Cao-Cao memiliki hubungan dan dia telah membayarmu untuk melakukan pekerjaan kotornya serta membantu dia untuk menjalankan rencananya padaku. Sekarang kau ingin mengkhianati pasukanku. Aku harus segera memisahkan kepalamu dari badanmu, tetapi sementara ini aku biarkan lehermu masih memilikinya. Sekarang keluar dan jangan pernah biarkan aku melihatmu lagi."
Xu You langsung menarik napas dalam dan pergi keluar serta berkata,"Kata-kata yang berasal dari kesetiaan seseorang menyinggung hatinya. Dia tidak pantas menerima saran dariku. Dan sekarang Shen Pei telah menodai reputasiku dan melukai putraku, bagaimana aku dapat melihat muka orang lain lagi?"
dan Xu You segera mencabut pedangnya dan menaruh pada lehernya. Tetapi orang-orangnya menghalangi niatnya itu.
Mereka berkata, "Jika Yuan Shao menolak kata-kata jujur darimu, maka pastikan dia akan dapat dihancurkan oleh Cao-Cao. Kau adalah teman lama Cao-Cao. Kenapa tidak meninggalkan kegelapan untuk terang ?"
Beberapa patah kata ini menggugah Xu You dan akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan YuaN Shao dan pergi kepada Cao-Cao karena mereka adalah teman lama.
Xu you secara diam-diam meninggalkan kemah Yuan Shao dan pergi mendekati kemah Cao-Cao. Dia tertangkap dalam perjalanan. Dia berkata pada orang yang menangkapnya, "Aku adalah teman lama dari perdana menteri. Pergi dan bilang padanya bahwa Xu You dari Nan Yang datang menemui dia."
Mereka melakukan itu. Cao-Cao sedang beristirahat ditendanya. Ketika dia mendengar siapa yang mau menemuinya, dia langsung bangun dan segera keluar bahkan tidak memakai alas kaki. Dia segera keluar untuk menerima Xu You. Cao-Cao langsung mengucapkan salam. Mereka saling berpandangan dari jauh dan Cao-Cao menepuk kedua tangannya dengan senangnya, dia bersujud ketanah ketika cukup dekat dengan tamunya itu.
Xu You langsung turun dari kudanya dan segera membantunya berdiri dan berkata, "Tuan Kau adalah menteri utama kekaisaran dan tidak seharusnya memperlakukan seorang rakyat biasa seperti diriku dengan cara yang mulia ini."
"Tapi kau adalah teman lamaku dan tidak ada titel ataupun jabatan yang membuat kita menjadi berbeda sekarang." Jawab Cao-Cao.
"Setelah aku tidak dapat memilih tuan untuk kulayani, aku bersujud dengan kepalaku dihadapan Yuan Shao dan berharap dapat mendukungnya dengan sepenuh hati. Tetapi dia tuli terhadap saran2xku dan tidak mengindahkan rencanaku. Karena itu aku segera meninggalkan dirinya dan datang kemari menemui teman lamaku yang dimana darinya aku harap dapat mendapatkan perkerjaan."
"Jika kau memang ingin berkerja padaku, maka kebetulan aku memerlukan seorang yang dapat membantuku." Kata Cao-Cao, "Aku ingin kau memberikan sebuah rencana untuk menghancurkan Yuan Shao."
"Aku menasehati dia untuk membawa pasukan ke ibu kota Xu Chang dan pada saat yang sama menyerang dengan seluurh kekuatan sehingga kepala dan ekor diserang pada saat yang bersamaan."
Cao-Cao langsung terkejut, "jika dia melakukan hal itu, aku pasti akan kalah !"
"Berapa banyak beras yang kau punya ditempat ini ?" Tanya Xu You.
"Cukup untuk setahun."
"Aku kira tidak sebanyak itu." Kata Xu You sambil tersenyum.
"Hmm..sebanrnya 1/2 tahun saja."
Xu You mengeleng-gelangkan kepalanya, berdiri dan secepatnya menuju pintu tenda seraya berkata, "Aku menawarkan dia saran yang baik dan dia membayarku dengan tipuan. Bagaimana aku dapat mengharapkan dirinya ?"
Cao-Cao segera menahannya dan menariknya kembali.
"Jangan marah kata dirinya." Aku akan katakan kau sebenarnya, sesunguhnya aku hanya mempunyai cukup persediaan untuk 3 bulan saja."
"Semua orang mengatakan bahwa kau sangat licik dan ternyata itu memang benar." Kata Xu You.
"Tetapi siapa yang tidak tahu bahwa didalam perang tidak ada larangan untuk menipu ?"Jawab Cao-Cao.
Lalu Berbisiklah dia ditelinga Xu You, "Sebenarnya aku sekarang hanya mempunyai persediaan untuk 1 bulan saja."
"Oh, Jangan kau lemparkan lagi debu dimataku. Persediaanmu telah habis dan aku mengetahui itu dan hanya cukup sampai akhir bulan ini saja."
Cao-Cao langsung terkejut dam dia berpikir tidak ada orang yang tahu bagaimana terdesaknya dia.
"Bagaimana kau mengetahui hal itu ?" Kata Cao-Cao.
Xu You mengeluarkan surat yang Cao-Cao tulis untuk meminta bantuan keibu kota dan berkata, "Siapakah yang menulis surat ini ?"
"Darimana kau mendapatkan surat itu ?" Tanya Cao-Cao.
Segera Xu you menceritakan pada Cao-Cao mengenai tertangkapnya utusan Cao-Cao.
Cao-Cao segera memegang tangannya dan berkata, "Karena kita adalah teman lama dan karena itu kau datang kesini, aku harap kau mempunyai rencana untuk kau berikan padaku."
Xu You berkata, "Untuk melawan tentara besar dengan tentara yang lebih kecil itu berarti sama dengan menuju kehancuran, kecuali kau dapat secepatnya menantang dia berperang. Aku dapat mengusulkan sebuah rencana yang dapat mengalahkan pasukan yuan shao yang tak terhingga banyaknya tanpa bertempur sedikitpun. Tetapi apakah kau akan mengikuti saranku ?"
"Aku sangat ingin mengetahui apa rencanamu itu” Kata Cao-Cao.
"Yuan Shao menyimpan segala macam persediaanya itu di WuChao dimana komandan yang menjaga tempat itu adalah seorang pemabuk bernama Chunyu Qiong. Kau dapat mengirim beberapa veteranmu yang sangat kau percayai dan berpura-pura mereka adalah salah satu prajurit yuan shao yang dipimpin jenderal Jiang Qi, dan mereka dikirim untuk membantu mempertahankan depot persediaan itu. Prajurit-prajurit dapat mencari kesempatan untuk membakar gudang2x disana dan hal ini akan membuat semua perhitungan dan rencana Yuan Shao berantakan. Dalam 3 hari maka tidak ada lagi yang namanya Yuan Shao."
Cao-Cao sangat senang mendengar hal ini dan dia memperlakukan Xu You dengan sangat baik dan membiarkan dia berada dikemahnya. Segera dia memilih 5000 prajurit berkuda untuk melaksanakan rencana ini.
Zhang Liao memprotes hal ini dan berkata, "Rencana ini akan sia2x karena depot persediaan itu pasti akan dijaga dengan ketat. Kalau kita tidak hati2x, kita mungkin akan menjadi korban dari taktik yang dilancarkan musuh."
"Xu You bukanlah pengkhianat," Kata Cao-Cao, "Dia dikirim oleh langit untuk mengalahkan Yuan SHao. Jika kita tidak mendapatkan beras ini, akan sangat sulit bagi kita untuk bertahan. Aku harus memilih antara mengikuti saran ini atau diam saja dan membiarkan kita terdesak. Jika dia adalah pengkhianat, maka dia tidak mungkin mau menetap dikemahku. Lebih lagi penyerangan ini sudah merupakan keinginanku sejak lama. Jangan ragu lagi, penyerangan ini pasti akan berhasil."
"Baiklah kalau begitu, Tuan harus berhati2x terhadap serangan musuh disini sementara tidak ada yang menjaganya."
"Aku sudah memiliki persiapan untuk hal itu," Kata Cao-Cao dgn senangnya.
Rencana untuk menyerang depot persediaan itu telah dilakukan dengan sangat hati2x untuk menjami kesuksesan. Cao-Cao memerintahkan Xun You, Jia Xu dan Cao Hong untuk menjaga kemah utama. Xu You, Xiahou DUn dan Xiahou Yuan untuk menjaga kemah kiri dan Cao-Cao sendiri berada di kemah tengah. Pasukan yang dikirim dipimpin oleh Zhang Liao dan Xu Chu serta Xu Huang dan Yu Jin menjaga barisan belakang. Pasukan itu membawa bendera dan simbol2x pasukan Yuan Shao. Pasukan itu juga membawa banyak rumput kering untuk membuat kebakaran.
Malam hari itu langit sangat cerah dan bintang bersinar terang.
Ju Shou masih didalam penjaranya di kemah yuan shao, melihat bintang sangat terang dan minta pengawal untuk membolehkannya melihatnya diluar. Dia melihat planet Venus berada dirasi bintang Ursa Major dan Lyra, hal ini membuatnya khawatir.
"Bencana sedang mendekat !" Kata Ju Shou.
Jadi walaupun itu malam hari, dia pergi menemui tuannya, tetapi Yuan Shao sedang tidur setelah minum terlalu banyak. Tetapi ketika mereka mengatakan padanya bahwa Ju Shou mempunyai pesan rahasia, dia segera bangun.
"Aku pernah mempelajari mengenai rahasia perbintangan." Kata Ju Shou, "Aku melihat venus berada diantara Hydra dan Cancer, tiba-tiba muncul komet melesat dari arah itu menuju ursa major dan lyra. Ada bahaya bahwa milikmu akan dicuri orang dan tuan harus berhati-hati dan mengirimkam orang untuk berjaga-jaga di depot persediaan. Jangan buang waktu lagi, segera kirimkan pasukan terkuatmu dan pemimpin terhebatmu kesana dan perhatikanlah jalan2x setapak disekitar sana untuk serangan tiba-tiba. Jika kau mengikuti saranku maka kita akan terhindar dari rencana licik Cao-Cao."
"Kau adalah seorang tahanan !" Kata Yuan Shao, "Berani sekali kau datang dengan omong kosong ini dan membuatku marah."
Dan Sekarang kepada penjaga penjara Yuan Shao melanjutkan, "Aku memerintahkan kau mengurung dia. Kenapa kau membiarkan dia datang ?"
Lalu dia memerintahkan untuk menghukum mati penjaga penjara itu dan menyuruh pengawalnya yang lain untuk menjaga Ju Shou didalam tahanan dengan sangat ketat.
Ju Shou pergi, dan air matapun jatuh dari wajahnya. Dia menangis dan menarik napas dalam-dalam, "Kehancuran sudah dekat dan aku tidak tahu dimana nantinya mayatku akan menemukan tempat untuk beristirahat selamanya."
Pasukan penyerang Cao-Cao berkuda sepanjang malam dan ketika melewati salah satu pos penjagaan Yuan Shao, pasukan Cao-Cao dihentikan.
Cao-Cao mengirim maju satu orang dan berkata, "Jenderal Jiang Qi mengirim kami untuk pergi ke Wu Chou dan menjaga gudang persediaan disana."
Melihat bahwa pengendara kuda itu membawa bendera Yuan Shao, penjaga tidak menaruh curiga pada mereka dan membiarkan mereka pergi. Disetiap pos penjagaan cara ini terbukti ampuh dan mereka dapat dengan selamat melalui setiap pos. Mereka akhirnya sampai di tempat tujuan mereka pada hari menjelang pagi, mereka menempatkan jerami dan kayu kering pada tempat2x gudang persediaan dengan segera dan setelah semuanya selesai kemudian dia menyalakan api. Lalu para jenderal Cao-Cao yang telah melihat tanda api dilangit segera memberikan signal untuk menyerang.
Pada saat ini Chunyu Qiong dan para teman-temannya sedang tertidur setelah bermabuk-mabukan. Tetapi ketika gong berbunyi tanda kebakaran, mereka segera bangun dan bertanya ada masalah apa. Kekekacauan terjadi dibarisan tentara Yuan Shao yang menjaga gudang2x itu. Segera para jenderal-jenderal itu memakai pakaian perang mereka dan berusaha mengatur pasukannya.
Jenderal Yuan Shao Gui Yuanjin dan Zhao rui yang sedang kembali dari membawa beras untuk kemah Yuan Shao, melihat tanda api dilangit segera bergegas untuk kembali dan membantu.
Beberapa pasukan Cao-Cao mengatakan pada Cao-Cao, "Musuh datang dari depan dan belakang. Mintalah bala bantuan."
Tetapi Cao-Cao berkata, "Serang terus pasukan yang ada dihadapan kita sampai musuh dari belakang mendekat dan baru kita hadapi nanti."
Lalu serangan dilancarkan secara cepat dan mereka segera bergerak maju memukul pasukan Yuan Shao yang ada dihadapan mereka. Segera api mulai membesar dan asap tebal memenuhi angkasa. Ketika Gui Yuanjin dan Zhao Rui mendekat, Cao-Cao berbalik dan menyerang mereka. Mereka yang pengelihatannya terhalang asap tebal tidak dapat melihat apapun dan segera setelah pasukan Cao-Cao tiba, mereka dalam keadaan tidak siap dan langsung terbunuh. Akhirnya seluruh gudan beras dan persediaan terbakar habis dan tak berbekas. Sisa2nya yang berhasil diambil tentara Cao-Cao segera dibawa kembali kekemah mereka.
Komandan pasukan Yuan Shao, Chunyu Qiong berhasil ditawan dan dibawa Cao-Cao kekemah mereka. Cao-Cao memerintahkan agar memotong hidung, telinga dan tangannya. dia lalu diikat diatas kuda dan dikirimkam kepada Yuan Shao.
dari kemah Yuan Shao, api dari depot yang terbakar itu telihat dilangit utara, dan mereka semua mengetahui apa yang terjadi. Yuan Shao segera memanggil para bawahannya untuk berdiskusi dan mengirimkan pasukan bantuan.
Zhang He meminta diijinkan pergi bersama gao la, tetapi Guo Tu berkata, "Kau tidak boleh pergi. Aku yakin pasti Cao-Cao ada disana dan karena itu kemahnya tidak terjaga. Biarkan pasukan kita menyerang kemah mereka dan hal ini akan membuat Cao-Cao dengan cepat berusaha untuk kembali. Ini adalah cara bagaima Sun Bin mengepung Wei dan membebaskan Zhao."
Tetapi Zhang He berkata, "Tidak begitu, Cao-Cao terlalu pintar dan pasti telah mempersiapkan pertahanan terhadap serangan. Jika kita menyerang kemah dia dan Chunyu Qiong tertangkap, maka kita semua akan kalah."
Guo Tu berkatam "Cao-Cao pasti akan lebih mementingkan penghancuran depot persediaan itu dan dia hanya akan mempunyai sedikit sekali prajurit yang dapat dia tinggalkan didalam kemah. Aku harap kau mau menyerang kemahnya."
Lalu Yuan Shao segera mengirimkan 5000 prajurit dibawah Zhang He dan Gao Lan untuk meneyrang kemah Cao-Cao dan dia mengirimkan 10.000 prajurit dibawah Jiang Qi untuk mendapatkan kembali depot persediannya.
Sekarang setelah berhasil mengalahkan Chunyu Qiong, pasukan Cao-Cao menggunakan pakaian dari pasukan yuan Shao yang berhasil ditangkap mereka dan juga membawa benderanya, sehingga mereka dikira adalah pasukan yang tersisa dan akan kembali ke markas besar mereka. Dan kebetulan mereka berpapasan dengan pasukan Jiang Qi. Mereka berkata bahwa mereka adalah pasukan yang kalah dan akan mundur. Lalu prajurit Cao-Cao akhirnya dibiarkan bebas dan boleh melanjutkan perjalanan sementara Jiang Qi terus maju. Tetapi Segera Jiang Qi bertemu dgn Zhang Liao dan Xu Chu yang berteriak, "Berhenti !!!"
Dan sebelum Jiang Qi dapat berbuat apapun, mereka berdua telah menyerangnya dan Zhang Liao berhasil membunuhnya. Segera banyak pasukannya terbunuh atau melarikan diri dan Zhang Liao mengirimkan kabar palsu kepada Yuan Shao yang mengatakan bahwa Jiang Qi berhasil mengalahkan musuh dan mendapatkan lagi depot persediaan itu. Jadi tidak ada lagi bala bantuan yang dikirimkan dan dengan hal ini pasukan Cao-Cao yang dibelakang dapat dengan mudah membawa kereta2x beras. Yuan Shao segera mengirimkan pasukannya yang ada ke Guan Du untuk menyerang kemah Cao-Cao.
Sementara itu pasukan Yuan Shao yang dipimpin oleh Zhang He telah tiba di guan du dan menghadapi perlawanan Xiahou Dun, Cao Ren dan Cao Hong yang pada saat bersamaan keluar membawa pasukannya dan menyerang dari 3 arah sehingga dia kewalahan. Ketika pasukan bantuan yang dikirimkan Yuan Shao tiba, pasukan Cao-Cao yang membawa perbekalan juga telah sampai. Sehingga pasukan Yuan Shao diserang dari belakang. Tetapi Zhang He dan Gao Lan berhasil membuka jalan dan melarikan diri.
Ketika pasukan yang tersisa sudah sampai di kemah Yuan Shao, mereka kemudian diatur kembali dan mereka melihat keadaan pemimpin mereka yang telah dipotong-potong oleh Cao-Cao. Yuan Shao bertanya bagaimana chunyu Qiong bisa kalah.
Para prajurit berkata, "Jenderal sedang sangat mabuk ketika serangan itu tiba."
Lalu Yuan Shao segera memerintahkan Chunyu Qiong untuk di penggal.
Guo Tu yang takut Zhang he dan Gao Lan akan pulang dengan kegagalan mulai berusaha menyebarkan kabar burung mengenai mereka.
Pertama Guo Tu pergi kepada Yuan Shao dan berkata, "Kedua orang itu, Zhang He dan Gao Lan tampaknya sangat senang ketika pasukanmu kalah."
"Kenapa kau dapat berkata seperti itu ?" Tanya Yuan Shao.
"Mereka telah lama ingin pergi kepada Cao Cao. Jadi ketika kau mengirim mereka dengan tugas menghancurkan kemahnya, mereka tidak melakukannya dengan baik dan akan kalah."
Yuan Shao segera memanggil kedua orang itu untuk ditanyai akan kesalahan mereka. Tetapi Guo Tu mengirim utusan untuk memperingati mereka seolah2x dia akan menyelamatkan nyawa mereka dan memperingati mereka mengenai kemarahan Yuan Shao atas kekalahan mereka.
Lalu ketika perintah mengenai pemanggilan mereka datang, Gao Lan bertanya, "Untuk alasan apa kami dipanggil ?"
"Aku tidak tahu." Kata Utusan itu.
Gao Lan langsung mengambil pedangnya dan membunuh utusan itu.
Zhang He terkejut dengan apa yang terjadi, tetapi Gao Lan berkata, "Tuan kita telah membiarkan seseorang menfitnah kita dan mengatakan bahwa kita telah dibeli oleh Cao-Cao. Apakah gunanya lagi bagi kita untuk duduk menunggu kehancuran ? Lebih baik kita menyerah pada Cao-Cao dan menyelamatkan hidup kita."
"Aku telah ingin melakukan ini sebelumnya." Balas Zhang He.
Segera keduanya berserta pasukannya, menuju kemah Cao-Cao untuk menyerah.
Ketika mereka tiba, Xiahou Dun berkata pada tuannya, "Kedua orang ini datang untuk menyerah, tetapi aku ragu akan niat mereka."
Cao-Cao menjawab, "Aku akan menemui mereka dan menerima mereka, walaupun mereka memiliki rencana buruk dihati mereka. Aku akan memenangkan mereka kesisiku."
0 Response to "BAB 21 - BAB 30"
Posting Komentar